Sebanyak 155 developer Indonesia telah berhasil lulus dari program intensif pelatihan Google Play x Unity. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para developer di bidang pengembangan game dengan standar global. Sertifikasi Unity-Certified Associate yang mereka terima diharapkan memberikan keunggulan kompetitif di pasar kerja, khususnya dalam industri game yang semakin berkembang.
Acara puncak dari program ini berlangsung pada Indonesia Game Developer eXchange (IGDX) di Legian, Bali, pada akhir pekan ini. Program ini diikuti lebih dari 500 developer dan mahasiswa dari 10 provinsi di Indonesia, dengan tiga jalur spesialisasi: Game Developer, Programmer, dan Artist. Sebanyak 330 peserta berhasil menyelesaikan kurikulum, sementara 155 di antaranya mendapatkan sertifikasi Unity Associate, termasuk 15 developer perempuan. Program ini merupakan kelanjutan dari inisiatif pilot yang diluncurkan pada tahun 2023, di mana 18 developer Indonesia juga memperoleh sertifikasi serupa.
Kunal Soni, Direktur Google Play Asia-Pasifik, Scaled Business & Partner Ecosystem, menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian para developer. “Kami sangat bangga atas dedikasi dan kerja keras 155 developer yang berhasil mendapatkan sertifikasi Unity. Sertifikasi ini diakui secara global dan akan membuka peluang besar bagi mereka di masa depan, baik sebagai developer maupun entrepreneur,” ujarnya.
Indonesia sendiri saat ini menjadi komunitas developer terbesar ke-12 di Google Play, dengan lebih dari 10.400 developer aktif. Minat terhadap program Google Play x Unity juga mengalami peningkatan pesat, dengan jumlah peserta yang naik lima kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Kemitraan strategis antara Google Play dan Unity, bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta Asosiasi Game Indonesia (AGI), merupakan inisiatif pertama di dunia yang dirancang untuk membekali para developer game Indonesia dengan keterampilan kelas dunia dalam desain, pengembangan, hingga monetisasi game.
“Unity adalah platform terkemuka untuk pengembangan konten 3D digital secara real-time, dan menjadi fondasi dari beberapa game paling populer di dunia, seperti Free Fire dan Mobile Legends: Bang Bang. Kolaborasi kami dengan Unity memungkinkan para developer Indonesia mendapatkan kredensial yang diakui secara global, membantu mereka menguasai keterampilan utama di bidang pengembangan game,” tambah Kunal.
Sayid Ahmad Maulana, mahasiswa Universitas Dinamika Bangsa di Jambi, adalah salah satu peserta yang merasakan manfaat besar dari program ini. “Sertifikasi ini sangat berguna saat saya melamar pekerjaan. Setelah lulus dari program ini, saya mendapatkan kesempatan magang di studio game di Florida yang dimiliki oleh mantan developer Electronic Arts Sports,” ungkapnya.
Program ini juga mendapat dukungan dari pemerintah Indonesia. Muhammad Neil, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, menegaskan pentingnya peningkatan ekosistem pengembangan game di Indonesia. “Adanya Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2024 tentang percepatan pengembangan industri game nasional menekankan perlunya peningkatan sumber daya manusia, khususnya di kalangan developer. Kami percaya bahwa pendekatan pentahelix yang melibatkan pemerintah, akademisi, swasta, komunitas, dan media akan mendorong percepatan industri game nasional,” jelasnya.
IGDX, yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama AGI, berfokus pada pengembangan talenta dan pertumbuhan industri game di Indonesia. Hokky Situngkir, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo, turut menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi ini. “Kolaborasi antara Google Play dan Unity ini memberikan dampak nyata bagi pengembangan talenta game developer di Indonesia. Pemerintah mendukung penuh program-program seperti ini yang tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga memajukan ekonomi digital Indonesia, termasuk sektor game,” katanya.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, inisiatif Google Play x Unity diharapkan dapat terus memperkuat ekosistem pengembangan game di Indonesia dan mendorong pertumbuhan industri kreatif digital di masa mendatang.