Review Redmi Pad SE, Setelah Pemakaian Satu Bulan

Lukman Azis

Saya mulai menggunakan Redmi Pad SE pada awal bulan September, terus terang saya pun tercengang dengan harganya yang terlampau terjangkau yakni Rp1.999.000. Sebagai informasi, tablet Xiaomi ini mengusung layar IPS LCD 11 inci FHD+ 90Hz dan ditenagai chipset Snapdragon 680 dengan RAM 4GB saja.

Alasan utama saya tertarik dengan Redmi Pad SE adalah untuk menunjang gaya kerja hybrid atau work from anywhere (WFA), jadi selalu saya bawa ketika bepergian. Setelah satu bulan pemakaian, langsung saja ada beberapa catatan penting yang ingin saya bagikan pada review Xiaomi Redmi Pad SE di bawah ini.

Performa Tergolong Lancar

Review-Redmi-Pad-SE-2

Snapdragon 680 adalah chipset 4G Qualcomm yang diungkap pada bulan Oktober 2011. Kemudian ada banyak perangkat kelas menengah dengan harga terjangkau yang ditenagai oleh SoC yang dibangun pada proses fabrikasi 6nm ini di tahun 2022.

Dalam hal spesifikasi, CPU dan GPU pada Snapdragon 680 tidak begitu mentereng. Prosesor octa-core yang ada masih menggunakan empat inti Kryo 265 Gold yang berbasis Cortex-A73 pada 2.4 GHz, empat inti Kryo 265 Silver Cortex-A53 pada 1.9 GHz, dan GPU Adreno 610.

Jelas bukan chipset yang berfokus pada kecepatan, tetapi performanya juga tidak bisa dikatakan lemah. Xiaomi hanya memberikan RAM sebatas 4GB dan dan penyimpanan internalnya masih menggunakan eMMC 5.1 dengan kapasitas 128GB.

Ini berarti jangan berharap banyak, tetapi saya salah. Benar bahwa performanya mungkin tidak yang sangat mulus, saat membuka atau berpindah aplikasi terkadang perlu menunggu proses memuat, tetapi hanya sebentar dan minim lag. Secara keseluruhan, sistem MIUI 14 yang berbasis Android 13 bisa dioperasikan dengan relatif lancar.

Boleh dibilang posisi tablet ini merupakan perangkat ketiga bagi saya, setelah smartphone dan laptop khusus di rumah. Untuk bekerja secara mobile, saya menggunakan Redmi Pad SE. Selain untuk mengetik dan browsing, saya juga mengedit foto di Lightroom serta mengelola media sosial Hyperbit lewat tablet Xiaomi ini dan terbukti dapat diandalkan.

Batasan Multitasking

Review-Redmi-Pad-SE-3

Dengan spesifikasi tersebut, Xiaomi membatasi kemampuan multitasking pada Redmi Pad SE. Ia hanya mendukung fitur split screen dua aplikasi berdampingan dan fitur split screen-nya hanya mendukung dua aplikasi berdampingan ke samping dan tidak bisa atas bawah, baik dalam posisi vertikal maupun lanskap.

Itu lebih dari cukup dan idealnya Redmi Pad SE digunakan untuk multitasking dalam posisi lanskap. Ditambah satu aplikasi sebagai floating window, jadi total aplikasi yang bisa ditampilkan di layar adalah tiga aplikasi.

Untuk kemudahan mengakses multitasking split screen atau floating window dan berpindah aplikasi dengan cepat bisa mengandalkan taskbar dan task switcher. Untuk multitasking, kita juga bisa mengusap dari samping kanan atau kiri dengan tiga jari dan tata letak multitasking yang sering digunakan bisa disimpan ke area taskbar.

Nah yang menarik, kita bisa menggunakan Redmi Pad SE sepenuhnya dalam mode landscape berkat fitur lock orientation. Aplikasi berbasis vertikal seperti Instagram dan TikTok juga dapat ditampilkan dalam posisi horizontal, meskipun tidak penuh. Jika ingin beralih ke mode vertikal, tinggal mengubah penggunaan tablet maka akan muncul ikon rotation di pojok kiri bawah atau beralih dari quick setting.

Gaming dan Multimedia

Ada dua judul game yang saya mainkan di Redmi Pad SE, yaitu Mobile Legends: Bang Bang dan Call of Duty: Mobile. Untuk game MOBA dari Moonton, mendukung kualitas grafis Ultra dan frame rate High. Sedangkan untuk CODM, dapat kualitas grafis Very High dengan frame rate Medium atau kualitas grafis Low dengan frame rate High.

Keduanya game tersebut mampu berjalan dengan baik tanpa masalah di Redmi Pad SE. Pengalaman bermain game dan menonton film terasa menyenangkan di layar lapang, sudah mengantongi sertifikasi Widevine L1 untuk streaming film FHD dan ditambah quad speaker dengan dukungan Dolby Atmos dan Hi-Res Audio, jack audio 3,5 mm juga masih tersedia.

Kekurangan Paling Mengganggu

Menurut saya, ada satu kekurangan Redmi Pad SE yang mengganggu pengalaman penggunaan sehari-hari yaitu tanpa adanya sensor sidik jari. Kunci layar yang tersedia adalah face unlock, dengan cadangan keamanan seperti pola, PIN, dan kata sandi.

Saya sudah mengaktifkan fitur face unlock dengan PIN, tetapi performanya tidak konsisten dan hanya bekerja dengan cukup baik ketika berada di kondisi pencahayaan yang bagus. Akhirnya saya lebih banyak memasukkan PIN setiap kali masuk ke tablet, itu cukup merepotkan.

Kesimpulan Review Xiaomi Redmi Pad SE

Review-Redmi-Pad-SE,-1

Setelah pemakaian selama satu bulan, Redmi Pad SE terbukti sangat dapat diandalkan. Termasuk untuk menunjang aktivitas pekerjaan, mengedit konten, serta menikmati hiburan seperti nonton film dan bermain game. Harus diakui Redmi Pad SE adalah tablet Android terbaik di rentang harga dua jutaan, menurut saya juga cocok untuk dipakai sebagai tablet belajar anak jenjang SMP maupun SMA.

Aksesori resmi dari Xiaomi yang didukung ialah Redmi Pad SE Cover yang dijual terpisah seharga Rp299.000. Itu dilengkapi pelat magnetis di bagian belakangnya, terdiri dari tiga bagian yang bisa dilipat dan dijadikan stand, meskipun sudutnya tidak bisa disesuaikan. Setelah dua minggu, cover-nya akhirnya saya copot karena membatasi portabilitasnya. Kedepannya saya tertarik memadukannya dengan stand tablet premium dan keyboard mechanical 60%.

Share This Article
Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *