Recall Merupakan Fitur Baru CoPilot+, Namun Menjadi Kontroversi karena Privasi

Dimas Galih Windudjati

Microsoft baru saja mengumumkan inisiatif PC berbasis kecerdasan buatan (AI) terbaru mereka yang diberi nama Copilot+. Copilot+ ditujukan untuk laptop dengan NPU (Neural Processing Unit) berkemampuan minimal 40 TOPS. Salah satu fitur utama yang diunggulkan adalah Recall.

Recall adalah fitur lini masa aktivitas di komputer Anda. Namun, yang membuatnya istimewa adalah kemampuan pencarian menggunakan AI. Misalnya, Anda sedang mencari gambar, namun yang Anda ingat hanyalah teman Anda yang mengenakan baju merah di taman. Recall dapat membantu Anda menemukan gambar tersebut karena mampu mengenali objek di dalamnya.

Intinya, Windows 11 akan merekam aktivitas Anda untuk memudahkan pencarian di masa mendatang. Untuk aplikasi yang belum mendukung Copilot+, Recall akan mengambil screenshot secara berkala.

Kontroversi Fitur Recall

Fitur Recall yang merekam aktivitas pengguna menuai kontroversi. Salah satu tokoh yang vokal mengkritiknya adalah Elon Musk. Dalam cuitannya, ia menyebut Recall sebagai “episode Black Mirror” – serial TV yang menggambarkan sisi kelam teknologi di masa depan.

Kontroversi ini wajar terjadi. Microsoft memang kerap menjadi sasaran kritik, dan fitur ini seolah memberi celah untuk melabeli mereka sebagai “perusuh privasi.” Apalagi, CEO Microsoft Satya Nadella menyatakan Windows 11 akan memantau semua aktivitas pengguna.

Namun, kekhawatiran masif tersebut tidak sepenuhnya berdasar. Faktanya, Microsoft tidak melacak aktivitas Anda melalui Recall. Semua pemrosesan data berlangsung di perangkat (on-device) menggunakan NPU yang terdapat di laptop Copilot+. Perlu dicatat, laptop Copilot+ saat ini belum tersedia di pasaran. Jadi, fitur tersebut  tidak akan Anda temukan di PC yang Anda gunakan saat ini.

Selain itu, Recall bukanlah fitur yang diaktifkan secara paksa. Pengguna memiliki kendali penuh untuk mengaktifkan atau menonaktifkannya saat proses pengaturan awal (out-of-box experience).

Microsoft juga memikirkan aspek privasi pengguna. Anda dapat mengatur jumlah data yang disimpan,  memblokir perekaman aplikasi tertentu, bahkan menghapus semua data dengan mudah. Microsoft pun terbuka untuk menerapkan kontrol tambahan jika dibutuhkan.

Video yang beredar luas sengaja dibuat menyesatkan dengan tidak menampilkan kontrol yang dimiliki pengguna. Ada anggapan negatif terhadap Microsoft yang seolah-olah tengah melakukan tindakan kontroversial.

Intinya, Recall lahir dari kesadaran bahwa pada tahun 2024, mencari informasi di internet justru lebih mudah dibanding mencari data di komputer Anda sendiri. Microsoft ingin mengubah hal tersebut, apalagi kemajuan teknologi perangkat keras kini memungkinkan diterapkannya fitur-fitur canggih.

Sumber dan Gambar: XDA Developers

Share This Article
Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *