Blibli dan Grab Dorong Penggunaan Green Delivery untuk Kurangi Emisi

Dimas Galih Windudjati

Pemerintah Indonesia terus mempercepat upaya dekarbonisasi guna mencapai target Emisi Nol Bersih pada tahun 2060. Salah satu sektor yang menjadi perhatian utama adalah transportasi, karena menyumbang emisi dalam jumlah besar. Untuk itu, penggunaan moda transportasi ramah lingkungan menjadi solusi penting dalam mengurangi dampak buruk sektor ini terhadap lingkungan.

Dalam rangka memperingati Hari Ozon Internasional pada bulan September, Blibli, perusahaan teknologi dengan model bisnis omnichannel, telah mengambil langkah konkret. Mereka menjadi pionir dengan menghadirkan opsi pengiriman ramah lingkungan melalui layanan green delivery. Kolaborasi Blibli dengan Grab bertujuan untuk memperkenalkan solusi ini kepada pelanggan yang menggunakan layanan instant delivery. Green delivery dapat digunakan untuk pengiriman dengan jarak maksimal 10 kilometer dari lokasi pengambilan barang.

Langkah ini didukung dengan subsidi ongkos kirim yang diberikan oleh Blibli, yang mempermudah pelanggan dalam menggunakan layanan tersebut. Selain itu, perusahaan juga memberikan insentif kepada karyawannya yang menggunakan transportasi umum ramah lingkungan untuk bepergian ke kantor. Inisiatif ini menunjukkan komitmen Blibli dalam mendorong adopsi logistik yang lebih berkelanjutan.

Lisa Widodo, selaku Co-founder dan COO Blibli, menjelaskan bahwa perusahaannya berupaya mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam operasional bisnis. “Green delivery menjadi salah satu upaya untuk mengurangi emisi dalam proses pengiriman dan rantai pasok kami,” ujar Lisa. Kerja sama Blibli dengan Grab dinilai sebagai langkah positif untuk menciptakan rantai pasok yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Sebuah studi yang dilakukan oleh PwC Indonesia mengungkapkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap penggunaan kendaraan listrik semakin meningkat. Sebanyak 73% responden tertarik untuk menjadikan motor listrik sebagai kendaraan tambahan. Bahkan, 22% dari mereka bersedia beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin peduli terhadap lingkungan dan dampak emisi gas rumah kaca.

Sejak peluncurannya pada Juni lalu, green delivery Blibli yang berkolaborasi dengan Grab telah mengalami peningkatan adopsi hingga 60%. Hal ini menunjukkan respons positif dari pelanggan yang semakin sadar akan pentingnya berbelanja dengan cara yang lebih ramah lingkungan. Penggunaan layanan ini cukup mudah, pelanggan hanya perlu memilih opsi green delivery saat melakukan checkout.

Menurut Lisa, jika layanan green delivery diterapkan pada seluruh pengiriman same day dan instant delivery, Blibli berpotensi mengurangi emisi hingga 26 ton CO2 per tahun. Hal ini merupakan bagian dari program Blibli Tiket Action, yang berfokus pada pengurangan emisi untuk mendukung kinerja lingkungan perusahaan.

Di sisi lain, Rivana Mezaya, Director of Digital & Sustainability di Grab Indonesia, menyampaikan bahwa Grab memiliki visi yang sama dengan Blibli dalam hal pengurangan jejak karbon. Grab menargetkan untuk mencapai netral karbon pada tahun 2040. “Kami percaya, pengurangan emisi harus diupayakan secara kolaboratif dengan melibatkan banyak pihak. Sinergi ini diharapkan dapat menginspirasi inisiatif serupa dari berbagai pihak, serta mempercepat tercapainya rantai pasok yang bertanggung jawab,” ujar Rivana.

Kerja sama antara Blibli dan Grab ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain dalam mengurangi emisi sektor transportasi. Langkah-langkah seperti ini penting untuk mendukung target pemerintah mencapai Emisi Nol Bersih pada tahun 2060 dan menciptakan masa depan yang lebih hijau serta berkelanjutan.

Share This Article
Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *