Ubisoft Singapura kembali menunjukkan keseriusannya dalam menghadirkan pengalaman audio terbaik bagi pemain. Studio game ternama asal Asia Tenggara itu baru saja memperbarui fasilitas audio mereka, Studio Blue, dengan perangkat monitor studio Neumann dan teknologi Dolby Atmos. Langkah ini menjadikan Ubisoft Singapura sebagai studio pengembangan game pertama di kawasan yang mengadopsi sistem audio canggih tersebut.
Dalam pembaruan ini, Studio Blue kini menggunakan 11 unit Neumann KH 80 DSP dan satu subwoofer KH 810. Kombinasi ini menghadirkan kejernihan suara luar biasa, memungkinkan tim audio menciptakan desain suara yang lebih detail dan imersif. Tujuan utama proyek ini adalah membangun ruang kerja yang siap menghadapi masa depan, di mana kualitas suara memainkan peran penting dalam memperkuat storytelling di setiap game Ubisoft.
Ubisoft Singapura berdiri sejak 2008 dan menjadi salah satu pilar penting bagi pengembangan game AAA di Asia Tenggara. Studio ini pernah terlibat dalam proyek besar seperti Assassin’s Creed dan Teenage Mutant Ninja Turtles. Kini, mereka dikenal luas lewat game bertema kelautan, termasuk Skull and Bones yang dirilis pada 2024. Pengalaman panjang itu mendorong Ubisoft untuk terus meningkatkan teknologi produksinya, terutama pada aspek audio yang semakin vital dalam membangun suasana dan emosi dalam permainan.
Langkah modernisasi Studio Blue ini merupakan bagian dari pembaruan besar fasilitas Ubisoft di kantor barunya yang berlokasi di gedung yang sama. Ruang kerja seluas 33.000 kaki persegi itu kini menampung tiga studio audio berbeda. Studio Red difokuskan untuk rekaman, Studio Black untuk siaran langsung, sedangkan Studio Blue berfungsi sebagai ruang mixing utama. Studio ini bertransformasi dari sistem audio 5.1 menjadi konfigurasi Dolby Atmos 7.1.4 yang menawarkan kedalaman suara tiga dimensi.
Perencanaan pembaruan Studio Blue sebenarnya telah dimulai sejak 2019. Namun, pandemi sempat menghambat proses tersebut. Baru pada 2022, saat Ubisoft menata ulang ruang kerjanya, proyek ini kembali berjalan. Menurut Associate Lead Audio Designer Ubisoft Singapura, Nicolas Ow, peralihan ke Dolby Atmos adalah langkah alami seiring evolusi teknologi audio modern. Sistem ini memanfaatkan workflow berbasis objek 3D yang memungkinkan tim menciptakan lanskap suara yang lebih realistis dan sesuai dengan arah perkembangan industri game global.
Dalam pengembangannya, Ubisoft Singapura bekerja sama dengan Broadcast Communications International dan Dolby Singapore untuk memastikan setiap aspek Studio Blue memenuhi standar profesional tertinggi. Proses pemilihan perangkat juga dilakukan secara hati-hati. Setelah mengevaluasi beberapa opsi, tim akhirnya memilih monitor Neumann KH 80 DSP karena menawarkan keseimbangan ideal antara ukuran, akurasi, dan karakter suara.
Audio Director Ubisoft Singapura, Erik-Jon Evangelista, menegaskan bahwa konsistensi adalah faktor utama di balik pemilihan monitor Neumann. Menurutnya, suara yang dihasilkan harus tetap stabil dan akurat di berbagai sistem audio, bukan hanya terdengar bagus di studio. Pendekatan itu memastikan hasil akhir dapat dinikmati pemain secara maksimal, terlepas dari perangkat yang mereka gunakan.
Bagi Ubisoft Singapura, audio bukan sekadar pelengkap visual, tetapi bagian integral dari pengalaman imersif. Audio yang baik mampu membangkitkan emosi dan memperkuat suasana tanpa disadari pemain. Sistem Dolby Atmos di Studio Blue memungkinkan tim audio memposisikan suara secara presisi dalam ruang tiga dimensi. Dengan begitu, pemain dapat merasakan arah datangnya suara, seperti langkah musuh dari belakang atau teriakan dari atas kapal, dengan lebih nyata.
Nicolas menjelaskan, inti dari pengalaman bermain adalah sensasi melarikan diri dari dunia nyata, dan audio berperan besar menciptakan perasaan itu. Bila ada suara yang terdengar tidak alami, rasa imersi bisa langsung hilang. Hal senada diungkapkan Erik yang menyebut audio adalah elemen yang menghidupkan setiap adegan, menambah ketegangan, dan memperkuat emosi tanpa menarik perhatian berlebihan.
Seiring perkembangan industri game, Ubisoft Singapura terus memperluas tim dan fasilitasnya. Dalam 17 tahun, jumlah karyawan bertambah dari kurang dari seratus menjadi hampir lima ratus orang. Tim audio juga berkembang dari empat menjadi dua belas anggota. Peningkatan ini menunjukkan komitmen Ubisoft untuk terus menempatkan Singapura di peta industri game global.
“Menjadi bagian dari pertumbuhan ini adalah kebanggaan tersendiri,” ujar Erik. Ia menegaskan, Ubisoft Singapura bertekad untuk terus berada di garis depan pengembangan game Asia Tenggara, terutama dalam menghadirkan storytelling dan pengalaman audio yang semakin imersif.


