Arm Dorong Inovasi AI dari Cloud hingga Edge di Computex 2025

Dimas Galih Windudjati

Pada Computex 2025, Arm, raksasa teknologi asal Inggris, menggebrak panggung dengan visi ambisius untuk masa depan kecerdasan buatan (AI). Dalam sesi eksekutif bertajuk “From Cloud to Edge: Building AI on Arm, Together,” Chris Bergey, petinggi Arm, memaparkan bagaimana perusahaan ini memimpin transformasi AI global. Acara yang digelar pada 19 Mei 2025 ini menyoroti peran Taiwan sebagai pusat inovasi AI dan bagaimana Arm membangun ekosistem komputasi yang mendukung AI dari pusat data hingga perangkat sehari-hari.

Taiwan bukan sekadar pemain, tetapi tulang punggung rantai pasok AI dunia. Bergey menekankan bahwa keunggulan Taiwan dalam rekayasa, desain perangkat keras, dan manufaktur telah menjadikannya kunci dalam ekosistem teknologi global. Kolaborasi erat antara berbagai pihak di Taiwan mendorong inovasi yang memenuhi kebutuhan AI modern. Namun, tantangan baru muncul seiring melonjaknya permintaan komputasi AI, yang menuntut efisiensi daya dan kinerja lebih tinggi. Arm menjawab tantangan ini dengan platform komputasi yang dirancang untuk era AI.

Arm telah mengirimkan lebih dari 310 miliar chip berbasis arsitekturnya, menjadikannya platform komputasi paling luas di dunia. Arm Compute Platform, yang mencakup infrastruktur, klien, otomotif, dan IoT, dirancang untuk memberikan kinerja tinggi tanpa mengorbankan efisiensi daya. Platform ini menyederhanakan pengembangan, meningkatkan performa per watt, dan mempercepat waktu peluncuran produk. Dengan 22 juta pengembang yang memanfaatkan platform ini, Arm memastikan bahwa kompleksitas perangkat lunak AI dapat dikelola dengan baik.

Salah satu inovasi unggulan adalah KleidiAI, rangkaian pustaka perangkat lunak AI yang diumumkan tahun lalu. Dalam waktu singkat, KleidiAI telah terintegrasi dengan kerangka kerja AI terkemuka seperti PyTorch, ONNX Runtime, dan ExecuTorch. Integrasi ini memungkinkan pengalaman AI yang lebih kaya di berbagai sektor, mulai dari ponsel hingga otomotif. Keberhasilan KleidiAI menunjukkan komitmen Arm untuk mendukung ekosistem pengembang dalam menghadapi kompleksitas perangkat lunak AI.

ARM Keynote Computex 2025
Photo by: Reza Novriansyah

Efisiensi daya telah menjadi obsesi Arm selama lebih dari empat dekade. Di era AI, kebutuhan akan efisiensi semakin mendesak. Bergey mengungkapkan bahwa lebih dari 50% kapasitas CPU baru di AWS kini menggunakan Graviton berbasis Arm, yang menawarkan penghematan daya hingga 40%. Tren ini diikuti oleh penyedia cloud besar lainnya, menandakan pergeseran menuju arsitektur Arm di pusat data. Di Taiwan, konsumsi daya pusat data diprediksi meningkat delapan kali lipat pada 2028, menegaskan urgensi solusi hemat energi.

Arm juga memperkenalkan pendekatan baru dalam mengintegrasikan CPU, GPU, dan komponen sistem untuk memaksimalkan kinerja per watt. Contohnya, platform NVIDIA Grace Blackwell menggabungkan CPU Arm Neoverse dengan GPU untuk menghilangkan hambatan dan mempercepat pemrosesan data hingga 25 kali lipat. Bergey memprediksi bahwa pada akhir 2025, hampir separuh chip baru yang dikirim ke hyperscaler akan berbasis Arm.

AI kini merambah perangkat sehari-hari, dari ponsel hingga PC. Arm, yang menguasai 99% pasar ponsel, kini memperluas kehadirannya di PC AI. Tahun lalu, gelombang pertama PC AI berbasis Arm diluncurkan, dan kini momentumnya semakin kuat. Platform seperti Apple Silicon, Windows on Arm, ChromeOS, dan Android kini mengadopsi Arm untuk memberikan pengalaman AI yang lebih cepat dan hemat daya. Pada 2025, Arm diperkirakan akan menguasai lebih dari 40% pasar PC dan tablet.

Arm Compute Subsystems for Client, yang diumumkan tahun lalu, menghadirkan peningkatan kinerja signifikan untuk CPU dan GPU. Sistem ini mendukung peluncuran aplikasi lebih cepat dan pengalaman AI yang lebih mulus. Contoh nyatanya adalah NVIDIA DGX Spark, yang menggabungkan GPU Blackwell dengan CPU Grace berbasis Arm untuk menjalankan model AI 200 miliar parameter. Sementara itu, MediaTek Kompanio Ultra membawa AI ke laptop tipis dan ringan, menjangkau pelajar hingga kreator.

Pada Computex 2025, Arm juga memperkenalkan Travis, CPU Armv9 terbaru dengan kode nama “Blackhawk,” yang menawarkan peningkatan kinerja IPC dua digit. Dilengkapi Scalable Matrix Extensions (SME), Travis meningkatkan performa AI secara signifikan. Sementara itu, GPU Mali generasi berikutnya, Drage, dirancang untuk gaming dan konten visual yang lebih kaya. Kedua inovasi ini akan memperkuat posisi Arm di pasar ponsel, PC, dan perangkat lainnya.

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *