PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) berhasil mempertahankan pertumbuhan positifnya selama sembilan bulan pertama 2024, meski menghadapi tantangan ekonomi yang signifikan. Hingga kuartal ketiga, perusahaan ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp 25,37 triliun, tumbuh 6% dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan ini didukung oleh layanan data dan digital yang menyumbang sekitar 92% dari total pendapatan, mencapai Rp 23,38 triliun. Laba bersih XL Axiata tumbuh hingga 30% YoY menjadi Rp 1,33 triliun.
Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini, menyatakan bahwa meskipun industri telekomunikasi nasional sedang dalam situasi yang menantang dengan kompetisi ketat serta lemahnya daya beli masyarakat, perusahaan mampu mencapai tingkat profitabilitas yang memuaskan. Salah satu strategi yang mendukung pertumbuhan ini adalah ekspansi layanan Fixed Broadband (FBB) dan Fixed Mobile Convergence (FMC), yang menunjukkan potensi pertumbuhan positif di pasar.
Akuisisi 750 ribu pelanggan dari First Media turut memperkuat posisi XL Axiata sebagai penyedia layanan internet kedua terbesar di Indonesia, dengan total pelanggan FBB lebih dari 1 juta dan cakupan jaringan sebanyak 6 juta home passed di lebih dari 127 kota. Perusahaan juga berkomitmen menghadirkan layanan hiburan di luar FBB sebagai bagian dari strategi memperluas layanan konvergensi.
Pada periode ini, XL Axiata mencatatkan pertumbuhan pelanggan yang signifikan, mencapai 58,6 juta pengguna. Average Revenue Per User (ARPU) campuran mencapai Rp 43 ribu, didorong oleh peningkatan trafik data sebesar 10%. Selain itu, aplikasi myXL dan AXISNet berhasil menarik 32,2 juta pengguna aktif, dengan Monthly Active User (MAU) tumbuh hingga 113% sejak 2021.
Penggunaan kedua aplikasi tersebut semakin memperkuat kemampuan XL Axiata dalam memahami kebutuhan pelanggan melalui analisis data dan memberikan penawaran yang sesuai. Personal branding juga memainkan peran penting dalam mendorong tingkat kepuasan pelanggan. Net Promoter Score (NPS) meningkat, mencerminkan tingginya kepuasan pelanggan dan mendukung peningkatan penggunaan layanan.
Di sisi operasional, XL Axiata berhasil menjaga stabilitas biaya meski menghadapi tantangan ekonomi. Perusahaan mampu menekan biaya penjualan dan pemasaran melalui digitalisasi, sementara biaya interkoneksi dan beberapa komponen lain juga berhasil diturunkan. Secara keseluruhan, pengelolaan biaya yang efisien ini berhasil menjaga agar pertumbuhan biaya tetap di bawah pertumbuhan pendapatan.
Untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan efisiensi operasional, XL Axiata telah mengadopsi teknologi artificial intelligence (AI). Pemanfaatan AI memungkinkan perusahaan menawarkan layanan yang lebih personal dan responsif, sekaligus meningkatkan efisiensi melalui otomatisasi proses seperti penjualan, layanan, dan onboarding pelanggan. Pemanfaatan data juga memungkinkan XL Axiata mengembangkan strategi berdasarkan wawasan mendalam tentang pelanggan, membuka peluang sumber pendapatan baru, dan bertransformasi menjadi perusahaan berbasis teknologi.
XL Axiata terus meningkatkan kualitas jaringan sebagai upaya mendukung layanan konvergensi yang lebih baik. Hingga akhir September 2024, jumlah total BTS mencapai 165 ribu unit, dengan 110 ribu di antaranya merupakan BTS 4G. Perusahaan juga melakukan fiberisasi pada sekitar 62% BTS guna meningkatkan kualitas jaringan data dan mempersiapkan implementasi teknologi 5G di masa depan.
Dengan belanja modal sebesar Rp 7 triliun, mayoritas dialokasikan untuk ekspansi jaringan. Hasilnya, peningkatan kualitas jaringan mendorong trafik layanan hingga 10% YoY, mencapai 7.823 Petabytes. Komitmen perusahaan dalam memperkuat jaringan ini bertujuan untuk memastikan kualitas layanan yang optimal dan meningkatkan pengalaman pelanggan di tengah persaingan ketat di industri telekomunikasi.