G2A.COM merupakan salah satu marketplace hiburan digital terbesar di dunia yang telah secara resmi mengumumkan ekspansi mereka ke pasar game yang berkembang pesat di Indonesia dan Asia Tenggara. Acara “Media Gathering Pengenalan G2A.COM di Indonesia” yang diadakan pada tanggal 13 Oktober 2023 bertempat di Aprez Café, The Energy Building bertujuan untuk memperkenalkan diri di pasar Indonesia.
Dorota Wróbel sebagai R&D Chief Officer di G2A.COM, menyampaikan kegembiraannya atas perkenalan G2A.COM kepada komunitas game di Indonesia. Platform G2A.COM akan membawa perubahan signifikan dalam pengalaman bermain game dengan menyediakan beragam item dan layanan yang memenuhi minat pengguna hiburan digital, khususnya para gamer. G2A.COM melihat Indonesia sebagai pasar yang sangat menjanjikan dengan potensi yang besar dan ingin turut berkontribusi dalam menciptakan ekosistem hiburan digital yang baik di negeri ini.
Indonesia dikenal sebagai salah satu pasar game terbesar di dunia dan masih terus tumbuh dengan proyeksi pendapatan mencapai US$ 3,700 juta pada tahun 2023, menurut data terbaru dari Statista. Selain itu, Indonesia memiliki lebih dari 180 juta gamers, menjadikannya pasar video game senilai lebih dari US$ 1 miliar, seperti yang diungkapkan oleh Newzoo dan Niko Partners. Pertumbuhan ini didorong oleh permainan mobile yang menjadi salah satu faktor utama dalam perkembangan industri game di Indonesia.
Asosiasi Game Indonesia (AGI) juga mencatat pertumbuhan sektor gaming lokal sebesar 37% per tahun, angka yang menunjukkan signifikansi lebih besar dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Dukungan pemerintah Indonesia terhadap industri game juga memberikan dorongan tambahan, dengan keyakinan bahwa industri ini akan memberikan manfaat bagi perekonomian dan masyarakat.
G2A.COM melihat pertumbuhan industri game sebagai peluang besar dan berpotensi membawa dampak positif di berbagai sektor terkait, termasuk teknologi, digital, industri kreatif, dan ekonomi. G2A.COM berkomitmen untuk menyediakan beragam pilihan item yang memenuhi selera dan preferensi unik dari setiap pecinta hiburan digital di Indonesia, mulai dari video game, game digital, DLC, hingga item non-game seperti kartu hadiah, layanan berlangganan, dan perangkat lunak.
Sejak berdiri pada tahun 2010, G2A.COM telah berkembang dari seorang pengecer game menjadi platform digital yang menawarkan lebih dari 75 ribu item digital. Dengan katalog yang luas, pembeli dapat menelusuri berbagai penawaran dan memilih yang paling sesuai dengan mereka. G2A.COM juga menawarkan harga terbaik dengan berbagai pilihan pembayaran lokal seperti OVO, Dana, Mandiri, LinkAja, dan Muamalat untuk meningkatkan kenyamanan pengguna yang sudah melek digital.
G2A.COM juga berkomitmen untuk mendukung pengembang game lokal dengan program kemitraan yang andal, termasuk tingkat komisi sebesar 10,8%, yang merupakan salah satu yang terbaik di pasar gaming. Ini adalah upaya G2A.COM untuk mendukung pengembangan industri game Indonesia secara global.
Selain itu, G2A.COM menawarkan sistem keamanan mutakhir yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI) untuk melindungi transaksi antara penjual dan pembeli. Program Seller Supreme memberikan penghargaan kepada penjual berkinerja terbaik dengan berbagai keuntungan termasuk biaya yang lebih rendah dan pengakuan khusus di lokapasar. G2A.COM juga berencana untuk menjalin kemitraan dengan pembuat konten lokal, influencer game, dan komunitas game melalui berbagai kegiatan promosi dan sponsorship. Dengan ekspansi mereka ke Indonesia, G2A.COM berharap dapat menjadi bagian integral dalam lanskap hiburan digital Indonesia.
Membayar dengan Crypto?
Dalam G2A sendiri terdapat tempat untuk berjual beli NFT dan cryptocurrency. Hal ini tentu saja menarik karena tidak hanya game saja yang tersedia pada platform tersebut. Namun hal yang ingin saya tanyakan apakah pembayaran game pada G2A bisa menggunakan mata uang kripto?
Dorota menjawab bahwa G2A saat ini tidak bisa menerima pembayaran dengan menggunakan mata uang kripto. Alasannya mengacu kepada kebijakan masing-masing negara yang saat ini sebagian besar tidak mendukung mata uang tersebut. Apalagi, sebagian besar negara di Eropa juga tidak setuju dengan kehadiran mata uang tersebut.