Begitu banyak smartwatch dengan harga terjangkau yang ada dipasaran. Oleh karena itu, tentu saja akan cukup sulit bagi konsumen di Indonesia untuk memilih yang mana yang pas untuk mereka. Salah satu pilihan bisa jatuh kepada jam tangan pintar besutan Xiaomi, yaitu Redmi Watch 5 Lite.
Redmi Watch 5 Lite yang digunakan untuk review ini sudah sekitar 3 minggu ada di meja pengujian Hyperbit.id. Tentunya, saya harus mencoba jam tangan yang satu ini dari penuh hingga habis baterainya. Dan walaupun menyandang nama ‘lite’, tidak membuatnya berkurang fitur yang ditawarkan.
Xiaomi menjejalkan beberapa fitur seperti lebih dari 150 jenis mode olah raga, ketahanan air hingga 5 ATM, baterai tahan lama, serta build in GNSS. Selain itu, fitur standar seperti deteksi detak jantung, SpO2, kalori, langkah, dan lainnya pun sudah ada pada perangkat ini.
Spesifikasi Redmi Watch 5 Lite
Spesifikasi dari jam tangan pintar Redmi Watch 5 Lite yang saya dapatkan untuk review kali ini bisa dilihat pada tabel berikut:
Spesifikasi | Redmi Watch 5 Lite |
Layar | 1.96 inci AMOLED 410×502 |
Baterai | 470 mAh |
Sistem Operasi | Xiaomi HyperOS |
Konektivitas | Bluetooth 5.3 + BLE, GNSS |
Dimensi | 48.1 x 39.2 x 10.6 mm |
Bobot | 29,2 gram |
Charger
Smartwatch yang satu ini menggunakan charger dengan model magnetik. Biasanya model seperti ini akan mengalami sedikit kesulitan di masa depan pada saat konektornya kotor akibat keringat di tangan. Oleh karena itu, rajin-rajin lah dalam membersihkan konektor dari Redmi Watch 5 Lite ini.
Desain
Xiaomi memberikan desain kotak yang cukup minimalis pada jam tangan pintar ini. Desain kotak seperti ini memang kembali menjadi tren karena jam tangan besutan Apple yang sedang naik daun. Perangkat yang saya dapatkan memiliki strap berbahan karet yang memang pas untuk pengguna lelaki mau pun perempuan.
Layar dari Redmi Watch 5 Lite menggunakan tipe AMOLED. Dimensi layarnya sebesar 1.96 inci dengan resolusi 410×502. Sayangnya, tidak ada informasi apakah jam tangan pintar ini menggunakan kaca keras seperti Gorilla Glass atau tidak. Sebisa mungkin, gunakan lapisan pelindung layar agar terhindar dari goresan saat terbentur.
Redmi Watch 5 Lite hadir dengan beragam sensor kesehatan termasuk sensor detak jantung, sensor SpO2 untuk mengukur saturasi oksigen dalam darah, akselerometer, dan gyroscope. Jam tangan ini juga mendukung lebih dari 150 mode olahraga, mulai dari lari, bersepeda, dan lain sebagainya. Jam tangan ini juga memiliki ketahanan air hingga 5 ATM atau sekitar 50 meter.
Tombol pada jam tangan pintar ini hanya ada 1, yaitu di bagian kanan. Di bagian bawahnya, terdapat lubang speaker yang cukup besar, serta microphone. Sensor utama juga ada di bagian bawah jam tangan ini.
Sistem operasi yang digunakan pada jam tangan ini adalah buatan Xiaomi sendiri. Dengan HyperOS, smartwatch yang satu ini memang terlihat mirip dengan jam tangan Xiaomi sebelumnya, dengan perbedaan pada UI saja.
Pengalaman Menggunakan Redmi Watch 5 Lite untuk Review
Setiap jam tangan yang datang untuk diuji, tentu saja akan melalui beberapa tahapan. Yang pertama tentu saja melakukan instalasi aplikasi dan melakukan firmware update. Yang kedua adalah melakukan pengisian ulang baterai hingga penuh. Selanjutnya adalah tes penggunaan sehari-hari.
Saat pertama menggunakan perangkat yang satu ini, jam memang terasa ringan di tangan. Sayang memang, saya tidak terlalu menyukai model strap jam tangan ini, yang harus memasukkan ujungnya ke bagian dalam. Saya lebih suka model kait jam tangan pada umumnya.
Jam tangan ini memiliki cukup banyak watch face gratis yang bisa langsung diunduh dari aplikasi Mi Fitness. Antar muka dari Redmi Watch 5 Lite memang cukup unik dan tidak sulit untuk mempelajarinya. Ada pula beberapa widget yang bisa kita kustomisasi sendiri.
Tombol kanan pada perangkat ini bakal membawa kita ke menu atau kembali ke homescreen. Untuk mengakses pilihan widget, Anda bisa menggesernya ke kanan atau ke kiri. Untuk geser dari atas ke bawah akan membuka jendela notifikasi. Untuk swipe dari bawah ke atas akan membuka quick menu.
Hari pertama saya mencoba menggunakan mode walking, yang tentunya dilakukan saat berjalan ke sebuah konferensi pers. Jam tangan ini bisa menangkap sinyal GPS/GNSS dengan cukup baik di luar ruangan. Sayangnya, jam tangan ini cukup kesulitan saat kita sedang berada di dalam ruangan. Dan saya menemukan beberapa bug pada jam tangan pintar ini.
Bug pertama dari jam tangan pintar ini saya temukan pada saat sedang duduk mendengarkan seorang nara sumber berbicara di podium. Tiba-tiba jam tangan ini mengatakan “Calorie Hit Goals” yang berarti kalori saya sudah terbuang sesuai dengan batas atasnya. Padahal, saya sedang duduk dalam waktu yang cukup lama.
Bug kedua muncul pada saat saya sedang membuat artikel hasil dari konferensi pers tersebut. Secara tiba-tiba, jam tangan ini ingin terkoneksi ke laptop saya melalui bluetooth. Walaupun sudah ditolak, namun jam tangan ini memaksa ingin pairing ke laptop saya. Hal ini memang cukup aneh mengingat perangkat sudah pairing ke salah satu smartphone saya.
Bug ketiga adalah perhitungan detak jantung yang sesekali tidak akurat. Jam tangan ini 2x mendeteksi detak jantung saya ada pada 66 detak per menit. Padahal, biasanya detak jantuk saya selalu ada di angka 88. Dan benar saja, setelah melakukan cek manual, angka tersebut langsung berubah ke angka yang seharusnya, yaitu 88-92 BPM.
Bug ke empat adalah pada saat melakukan update firmware. Koneksi bluetooth dari jam tangan pintar ke smartphone ternyata sering terputus dan mengakibatkan proses update terhenti beberapa kali. Cukup seram, karena jika firmware yang terkirim tidak lengkap, jam tangan ini bakal menginap di service center Xiaomi.
Jam tangan ini juga bisa menerima panggilan telepon. Sayang memang, panggilan telepon yang bisa diterima hanya melalui aplikasi Phone saja. Panggilan suara melalui Whatsapp, Telegram, Google Meet, dan lainnya hanya akan menjadi notifikasi saja pada Redmi Watch 5 Lite. Semoga saja Xiaomi memperluas fungsi ini karena sebagian besar panggilan suara di Indonesia dilakukan melalui Whatsapp.
Dengan terkoneksi bluetooth, ternyata jam tangan ini bisa bertahan lebih dari 18 hari. Bahkan di hari ke 19, jam tangan ini masih menyisakan baterai 5%. Saya cukup yakin jam tangan ini bisa lebih panjang daya tahan baterainya jika koneksi bluetooth-nya.
Saat digunakan untuk berenang, mungkin speaker bakal tertutup dengan air. Perangkat yang satu ini memiliki fungsi untuk mengeluarkan air dengan menggetarkan jam tangan ini dalam beberapa waktu.
Saat baterainya habis, perangkat ini juga dengan mudah bisa menempel dengan kabel chargernya. Dengan menancapkan USB ke laptop, jam tangan ini bisa diisi ulang dengan waktu kurang lebih 2 jam.
Verdict Review Redmi Watch 5 Lite
Mencari jam tangan yang cukup stylish dengan harga terjangkau sepertinya sudah tidak lagi sulit. Hal tersebut ditandai dengan hadirnya Redmi Watch 5 Lite di pasar Indonesia. Smartwatch yang satu ini bisa menjadi pilihan untuk mereka yang ogah mengisi ulang baterai setiap hari.
Jam tangan yang satu ini memang terasa ringan dan responsif. Daya tahan baterainya memang dirasa jempolan yang bisa bertahan lebih dari 2 minggu. Selain itu, dengan menggunakan layar AMOLED membuatnya memiliki display yang indah dan tajam.
Sayang memang, beberapa bug ditemukan pada perangkat yang satu ini. Semoga saja, Xiaomi membenahi bug-bug yang ada. Walaupun begitu hal tersebut tertutupi dengan banyaknya fitur yang ditawarkan, seperti built in GNSS, 5 ATM, dan lain sebagainya.
Xiaomi menjual Redmi Watch 5 Lite dengan harga yang terjangkau, yaitu Rp. 699.000 saja. Hal ini membuat perangkat yang satu ini cocok untuk mereka yang membutuhkan jam tangan stylish dengan harga yang tidak mencekik dan membutuhkan perangkat yang baterainya tahan lama.
Pros
- Daya tahan baterainya tahan lama, lebih dari 18 hari
- Fitur standar kesehatan sudah tersedia
- Menggunakan layar AMOLED
- Harganya terjangkau
- 5 ATM di harga yang cukup murah
- Build in GNSS/GPS
Cons
- Hingga akhir pengujian, bug masih banyak
- Strap cukup repot dipasang dan dilepas saat ingin digunakan
- Kaca rentan goresan