Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat/IOH) baru saja mengumumkan keputusan penting terkait aksi korporasi stock split dengan rasio 1:4. Langkah ini telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan dirancang untuk meningkatkan volume transaksi serta likuiditas saham Perseroan. Dengan stock split, perusahaan berharap dapat memperluas akses investasi, terutama bagi investor ritel muda yang ingin berpartisipasi di pasar modal Indonesia.
Keputusan stock split ini bertujuan untuk menurunkan harga per lembar saham sehingga lebih terjangkau bagi kalangan luas. Hal ini diharapkan dapat menarik minat lebih banyak masyarakat Indonesia, termasuk generasi muda, untuk berinvestasi dan mengambil manfaat dari pertumbuhan Indosat. Dengan demikian, perusahaan ingin memastikan bahwa lebih banyak masyarakat memiliki kesempatan untuk ikut andil dalam kemajuan ekonomi digital melalui kepemilikan saham.
Dalam kebijakan ini, rasio stock split adalah 1:4 untuk saham Seri B. Nilai nominal saham Seri B akan berubah dari Rp100,00 menjadi Rp25,00 per lembar, sementara nilai nominal saham Seri A tetap tidak berubah. Dampak dari stock split ini adalah peningkatan jumlah saham Seri B yang tercatat, dari sebelumnya 8.062.702.740 saham menjadi 32.250.810.957 saham. Dengan lebih banyak saham yang tersedia, aksesibilitas dan likuiditas pasar saham Indosat diproyeksikan akan meningkat secara signifikan.
Vikram Sinha, President Director & CEO Indosat Ooredoo Hutchison, menyoroti pentingnya langkah ini untuk membuka peluang yang lebih besar bagi berbagai kalangan masyarakat, terutama generasi muda. “Stock split ini merupakan wujud nyata komitmen kami dalam menciptakan nilai lebih bagi semua pemangku kepentingan. Kami ingin saham Indosat menjadi lebih mudah diakses dan likuid, serta mengundang lebih banyak masyarakat untuk bergabung dalam perjalanan pertumbuhan kami,” jelasnya.
Sinha juga menegaskan bahwa tujuan dari aksi korporasi ini tidak hanya sekedar pencapaian finansial, tetapi juga untuk mendorong inklusi ekonomi yang lebih luas. Indosat berkomitmen untuk terus memberdayakan masyarakat Indonesia melalui teknologi digital yang mereka sediakan. Perusahaan berperan dalam menghubungkan masyarakat, mendukung perkembangan kewirausahaan, dan memajukan transformasi digital yang mampu memperkaya kehidupan banyak orang.
Sejalan dengan aksi korporasi ini, Indosat Ooredoo Hutchison juga menunjukkan kinerja keuangan yang semakin solid. Baru-baru ini, lembaga pemeringkat internasional, Fitch, meningkatkan outlook perusahaan dari “Stabil” menjadi “Positif”, dengan tetap mempertahankan peringkat kredit AA+(idn). Selain itu, Pefindo memberikan peringkat idAAA dengan outlook “Stabil”, menunjukkan bahwa kondisi keuangan Indosat sangat baik dan prospek pertumbuhan yang menjanjikan di masa mendatang.
Pada awal tahun 2024, saham Indosat berhasil masuk ke dalam Indeks LQ45, yang merupakan daftar saham paling likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini menjadi indikator lain dari tingginya kepercayaan investor terhadap prospek pertumbuhan jangka panjang perusahaan.
Sebagai salah satu motor penggerak ekonomi digital di Indonesia, Indosat Ooredoo Hutchison berambisi untuk memperkuat inklusi digital di seluruh penjuru negeri. Stock split ini dipandang sebagai salah satu upaya penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berinvestasi, khususnya generasi muda. Perusahaan ingin mendorong para pemuda untuk berani berinvestasi dan terlibat lebih aktif dalam pasar modal.
“Kami sangat yakin bahwa generasi muda memiliki potensi besar dalam mengelola masa depan finansial mereka. Melalui aksi korporasi ini, kami berharap semakin banyak dari mereka yang dapat ikut serta dalam kesuksesan kami,” tambah Vikram.
Keputusan untuk melakukan stock split ini menegaskan komitmen Indosat dalam menciptakan lingkungan investasi yang inklusif dan mendukung pembangunan ekonomi nasional. Dengan akses yang lebih luas ke saham perusahaan, Indosat berharap dapat memberdayakan lebih banyak masyarakat untuk terlibat aktif dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia di era digital.