Huawei Tantang Nvidia dengan Chip AI 910C

Dimas Galih Windudjati
Huawei Technologies bersiap meluncurkan chip kecerdasan buatan (AI) terbarunya, Ascend 910C, mulai Mei 2025. Langkah ini menjadi jawaban atas kebutuhan perusahaan teknologi China akan alternatif chip AI setelah Amerika Serikat memperketat aturan ekspor. Chip baru ini diprediksi bakal jadi pilihan utama pengembang AI di China, menggantikan produk Nvidia yang kini sulit diakses.

Menurut sumber terpercaya, Huawei sudah mulai mengirimkan sejumlah unit Ascend 910C ke pelanggan di China. Pengiriman skala besar dijadwalkan dimulai bulan depan. Momentum ini tepat, mengingat perusahaan AI China sedang mencari solusi lokal setelah Nvidia diwajibkan mendapat lisensi ekspor untuk chip H20 oleh pemerintahan Donald Trump pada April 2025. Larangan serupa juga berlaku untuk chip canggih Nvidia lainnya, seperti H100 dan B200, sejak 2022.

Ascend 910C bukanlah terobosan teknologi baru, melainkan evolusi dari pendahulunya, 910B. Chip ini menggabungkan dua prosesor 910B dalam satu paket, menghasilkan daya komputasi dan kapasitas memori dua kali lipat. Sumber menyebutkan performa 910C mendekati chip H100 milik Nvidia, dengan peningkatan dukungan untuk berbagai jenis data beban kerja AI. Inovasi ini memungkinkan Huawei menawarkan solusi kompetitif untuk pelatihan model AI dan kapasitas inferensi.

Paul Triolo, partner di Albright Stonebridge Group, menilai Ascend 910C akan menjadi pilihan utama pengembang AI China. “Restriksi AS terhadap Nvidia H20 membuat chip Huawei jadi andalan untuk pengembangan dan penerapan AI di China,” ujarnya. Peluang ini juga dimanfaatkan startup chip China seperti Moore Threads dan Iluvatar CoreX untuk merebut pasar yang sebelumnya dikuasai Nvidia.

Sejak akhir 2024, Huawei telah mendistribusikan sampel 910C ke beberapa perusahaan teknologi dan mulai menerima pesanan. Namun, detail perusahaan yang memproduksi chip ini belum jelas. SMIC, perusahaan semikonduktor terkemuka China, diketahui memproduksi beberapa komponen utama 910C menggunakan teknologi proses 7nm N+2. Sayangnya, tingkat hasil produksi SMIC masih rendah, menimbulkan tantangan dalam memenuhi permintaan.

Menariknya, beberapa chip 910C disebut menggunakan semikonduktor buatan TSMC yang awalnya diproduksi untuk Sophgo, perusahaan desain chip asal China. TSMC, yang telah menghentikan pasokan ke Huawei sejak September 2020 sesuai regulasi, kini tengah diselidiki Departemen Perdagangan AS terkait kerja sama dengan Sophgo. Menurut Lennart Heim, peneliti di RAND, TSMC memproduksi hampir tiga juta chip untuk Sophgo dalam beberapa tahun terakhir. Huawei membantah menggunakan chip TSMC, sementara Sophgo belum memberi tanggapan.

Langkah Huawei ini mencerminkan ambisi China untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi asing di tengah tekanan AS. Dengan Ascend 910C, Huawei tidak hanya mengisi kekosongan yang ditinggalkan Nvidia, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai pemimpin di pasar AI domestik. Meski tantangan seperti hasil produksi rendah dan ekosistem perangkat lunak yang belum matang masih ada, chip ini menandakan langkah besar menuju kemandirian teknologi China.

Sumber: Reuters

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *