Sebuah kabar unik datang bagi para penggemar Huawei. Baru-baru ini, beredar laporan bahwa Huawei telah mencabut larangan penyebutan chipset Kirin di toko offline mereka. Hal ini menandakan kemungkinan kembalinya chipset Kirin ke ranah publik setelah sekian lama absen.
Menurut laporan, kini para penjual di toko Huawei diizinkan untuk secara terbuka mempromosikan Mate 60 yang ditenagai Kirin 9000S dan Pura 70 dengan Kirin 9010. Sebelumnya, informasi mengenai chipset pada kedua smartphone ini dirahasiakan, bahkan dalam spesifikasi resmi di situs web Huawei. Di Indonesia pun, penjualan perangkat tablet Huawei terbaru tidak menyebutkan penamaan SoC Kirin untuk dapur pacunya.
Pencabutan larangan ini menandakan kembalinya kepercayaan diri Huawei terhadap chipset buatan mereka sendiri. Hal ini diperkuat oleh pernyataan para ahli yang meyakini bahwa Huawei telah mengamankan pasokan chip Kirin dan mampu mengatasi hambatan produksi akibat gejolak geopolitik.
Lebih lanjut, penggunaan chipset Kirin pada Mate 60 dan P70 diyakini sebagai langkah strategis Huawei untuk memperkuat ekosistemnya. Kirin didesain khusus untuk bekerja sama dengan HarmonyOS, sistem operasi buatan Huawei, sehingga memungkinkan optimasi performa dan menghadirkan pengalaman pengguna yang lebih mulus.
Kemunculan kembali Kirin diprediksi akan menjadi gebrakan besar di industri smartphone. Hal ini menandakan bahwa Huawei siap bersaing kembali di jajaran terdepan dengan mengandalkan kekuatan chipset dan sistem operasi buatannya sendiri.
Mate 70, penerus Mate 60, dikabarkan akan diluncurkan dengan HarmonyOS NEXT, versi terbaru dari sistem operasi HarmonyOS. Sistem operasi ini dijanjikan menghadirkan pengalaman pengguna yang lebih intuitif dan cerdas, serta memperkuat posisi Huawei sebagai pemimpin dalam inovasi software.
Selain chipset Kirin dan HarmonyOS NEXT, Mate 70 juga diprediksi akan membawa kamera dengan sensor CMOS 50 megapiksel buatan lokal. Kamera ini dipadukan dengan algoritma dan optimasi hardware terbaru, sehingga menghasilkan kualitas foto dan video yang jauh lebih baik dibandingkan pendahulunya.
Langkah Huawei untuk kembali mempromosikan chipset buatan mereka sendiri menandakan tekadnya untuk bangkit dan bersaing di tengah gejolak geopolitik. Dengan mengandalkan kekuatan chipset dan sistem operasi buatannya sendiri, Huawei menunjukkan komitmennya untuk membangun ekosistem yang independen dan berkelanjutan.
Di Indonesia, perangkat Huawei dengan SoC Kirin sudah mulai beredar. Semoga saja dengan meningkatnya kepercayaan diri Huawei, jajaran Pura 70 bisa hadir di Indonesia.
Sumber: MyDrivers