Review OPPO Reno11 Pro 5G, Lebih Ngebut dengan Chipset Baru MediaTek Dimensity 8200

Lukman Azis

Sejak resmi dirilis di Indonesia pada 11 Januari lalu, saya telah menggunakan OPPO Reno11 Pro 5G sebagai kamera utama untuk produksi konten. Kami berdua sudah melalui banyak hal, mulai dari hunting konten, dokumentasi berbagai acara, dan kemampuan perekam videonya terbukti dapat diandalkan.

Kamera utamanya mengandalkan sensor gambar flagship Sony IMX890 beresolusi 50MP dan dilengkapi OIS. Lalu, perekam videonya dapat menghasilkan footage hingga 4K 30fps dan 1080p 60fps. Ya, sudah sangat ideal untuk menjadikan Reno11 Pro 5G sebagai mesin pembuat konten.

Namun aspek kamera yang bagus ini sudah dimiliki oleh Reno10 Pro 5G, peningkatan utamanya justru berada di sektor performa. Jangan heran, OPPO mengganti chipset Qualcomm Snapdragon 778G 5G (6 nm) dengan MediaTek Dimensity 8200 (4 nm) pada Reno11 Pro 5G.

Penasaran seberapa jauh perbedaan performanya? Yuk bahas lebih dalam, berikut ini review OPPO Reno11 Pro 5G selengkapnya.

Review OPPO Reno11 Pro 5G Indonesia

ColorOS 14 dengan MediaTek Dimensity 8200 (4 nm)

ColorOS-14-dengan-MediaTek-Dimensity-8200

Model Pro dari Reno11 Series dijual dengan harga Rp8.999.000, itu naik sedikit dari yang sebelumnya Rp7.999.000 pada Reno10 5G. Perubahan terbesarnya adalah chipset-nya menggunakan buatan MediaTek, bukan lagi dari Qualcomm.

Ya, sekarang kurang relevan kalau masih meributkan mana yang lebih baik antara chipset buatan MediaTek dan Qualcomm. MediaTek sangat mendominasi di segmen menengah dan bawah, sedangkan Qualcomm masih kuat di segmen atas dan menengah.

Sekarang mari lebih spesifik membandingkan Mediatek Dimensity 8200 di Reno11 Pro 5G dan Qualcomm Snapdragon 778G 5G di Reno10 Pro 5G:

Smartphone OPPO Reno11 Pro 5G OPPO Reno10 Pro 5G
Chipset MediaTek Dimensity 8200 Qualcomm Snapdragon 778G 5G
Fabrikasi 4 nm 6 nm
CPU Octa-core (1×3.1 GHz Cortex-A78 & 3×3.0 GHz Cortex-A78 & 4×2.0 GHz Cortex-A55)
Octa-core (1×2.4 GHz Cortex-A78 & 3×2.2 GHz Cortex-A78 & 4×1.9 GHz Cortex-A55)
GPU Mali-G610 MC6 Adreno 642L

Dari tabel perbandingan tersebut, jelas bahwa Mediatek Dimensity 8200 bisa dianggap sebagai peningkatan dan sedikit lebih unggul. SoC tersebut sudah dibuat dalam proses fabrikasi 4 nm, yang berarti lebih irit daya dan bisa memperpanjang masa pakai baterai.

Dari segi CPU, basis prosesor octa-core yang diadopsi sama dengan inti performa Cortex-A78 dan inti efisiensi Cortex-A55. Namun kecepatan clock pada Mediatek Dimensity 8200 disetel lebih tinggi, jadi performanya bisa berlari lebih kencang.

Ada dua hal lagi yang membuat Reno11 Pro 5G lebih baik. Konfigurasi memorinya tidak hanya lapang, tetapi dengan tipe lebih baru. Selain itu, perangkat ini sudah menjalankan sistem operasi ColorOS 14 yang berbasis Android 14 generasi terbaru yang membawa sejumlah fitur AI.

Kapasitas RAM-nya sama-sama 12GB, tetapi pakai tipe lebih cepat LPDDR5X @3200MHz daripada LPDDR4x @ 2133MHz. Pun demikian dengan penyimpanan internalnya, sekarang pakai UFS 3.1 dengan kapasitas 512GB daripada UFS 2.2 dengan kapasitas 256GB di model sebelumnya.

Di bawah ini perbandingan hasil benchmark-nya. Hasilnya cukup mengejutkan, Reno11 Pro 5G jauh melampaui pendahulunya.

Perbandingan Benchmark OPPO Reno11 Pro 5G OPPO Reno10 Pro 5G
OPPO Reno11 5G
3DMark Wild Life 6.312 2.477 2.300
3DMark Wild Life Extreme 1.745 690 643
PCMark Work 3.0 11.605 9.173 10.030
Geekbench 6 Single-core 1.158 757 953
Geekbench 6 Multi-core 3.487 2.308 2.431
Geekbench 6 GPU Compute 4.432 2.112 2.398

Ada beberapa fitur bertenaga AI baru yang diperkenalkan bersama ColorOS 14, tiga diantaranya adalah File Dock, Smart Touch, dan Smart Image Matting. Dijelaskan OPPO, fitur tersebut dirancang untuk meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sehari-hari.

File Dock baru di Smart Sidebar memungkinkan kita untuk berbagi konten di seluruh aplikasi dengan lebih mudah melalui split-screen, floating windows, dan Dock itu sendiri. Smart Touch bisa memilih konten seperti teks, gambar, dan video dari sistem dan aplikasi pihak ketiga dan mengumpulkannya di File Dock. Sedangkan Smart Image Matting, memungkinkan memotong subjek atau objek dari satu gambar atau video yang dijeda.

Untuk baterainya berkapasitas 4.600 mAh dan didukung pengisian daya cepat 80W SUPERVOOC Flash Charging. Untuk mengisi daya mencapai 24% hanya dibutuhkan waktu 5 menit dan 100% dalam 28 menit saja.

Kamera Utama 50MP Sony IMX890 dengan OIS

Kamera-Utama-50MP-Sony-IMX890-dengan-OIS

Beralih ke sektor pencitraan, tidak ada perubahan pada konfigurasi kameranya. Optimasinya diarahkan ke software, terutama kemampuan fotografi komputasinya dengan algoritme OPPO HyperTone Imaging Engine yang sebelumnya ada pada Find X6 Pro dan Find N3. Singkatnya bertenaga AI, guna meningkatkan kejernihan gambar, rentang dinamis, dan kekayaan warna.

Ya, saya amat puas dengan kemampuan kamera utamanya, mengandalkan sensor gambar kelas flagship Sony IMX890 beresolusi 50MP, berukuran 1/1.56 inci dengan piksel 1 µm. Secara default, hasil fotonya 12,5MP dengan ukuran piksel sebesar 2 µm.

OPPO memadukannya dengan lensa wide 24mm f/1.8, lengkap dengan multi-directional phase detection autofocus (PDAF) dan optical image stabilization (OIS). Beberapa kali saya foto produk dan syuting video review di dalam ruangan dengan pencahayaan cukup menantang. Berkat kombinasi fotografi komputasi, sensor besar, dan OIS, sangat membantu menjaga kualitas gambar. Ini hasil fotonya:

Kamera portrait telephoto dan kamera depannya menggunakan sensor gambar 32MP IMX709. Untuk lensa telephoto dengan focal length 47 mm tetap menjadi ‘mainan’ yang menyenangkan. Cukup ideal untuk mengambil foto portrait dan produk, tetapi kurang bisa diseriusin karena sensornya kecil berukuran 1/2.74 inci. Pun demikian dengan kamera 8MP berlensa ultrawide-nya, pakai Sony IMX355 yang berukuran 1/4.0 inci.

Desain dan Layar OPPO Reno11 Pro 5G

Desain-OPPO-Reno11-Pro-5G

Soal desain dan kualitas layar, kedua aspek ini boleh dibilang istimewa. Desain dual 3D curved glass yang diadopsi Reno11 Pro 5G, memberikan kesan ramping dan sekaligus ergonomis. Ketebalannya pada 7,59 mm dan bobotnya 181 gram.

Ada dua pilihan warna, Pearl White yang tampil begitu cantik dengan case bawaan transparan dan opsi klasik Rock Grey dengan case berwarna abu-abu. Desain modul kamera belakangnya bernama Sunshine Ring, masih menonjol cukup tebal tetapi diamankan dengan baik oleh case bawaannya.

Layar-OPPO-Reno11-Pro-5G

Kualitas layar Reno11 Pro 5G sangat bagus, membentang 6,7 inci FHD+ dengan refresh rate 120Hz. Sudah menggunakan panel 10-bit AMOLED yang mampu menampilkan 1,07 miliar warna, sudah mendukung HDR10+, dilengkapi sertifikasi Amazon Prime HDR, dan memiliki tingkat kecerahan puncak hingga 950 nits.

Untuk penempatan tombol-tombolnya, di sisi kanan perangkat terdapat tombol power dan volume, lalu di atas bisa dijumpai IR blaster, serta mikrofon dan speaker sekunder. Sementara di bagian bawah, terdapat SIM Tray, port USB-C, serta mikrofon dan speaker utama.

Kesimpulan Review OPPO Reno11 Pro 5G

Kesimpulan-Review-OPPO-Reno11-Pro-5G

Saat ini, OPPO Reno11 Pro 5G adalah model paling tinggi dari perangkat Reno generasi terbaru. Kalau dibandingkan dengan generasi sebelumnya, belum membawa peningkatan yang signifikan, hanya perubahan kecil agar tampil menjadi produk baru yang menarik.

Soal chipset, Mediatek Dimensity 8200 bisa dianggap sebagai peningkatan penting. Namun menurut saya, pergantian dari Qualcomm ke MediaTek menunjukkan ketidakkonsistenan OPPO dan seolah seenaknya sendiri.

Terlepas dari itu, OPPO Reno11 Pro 5G tetap tampil sebagai smartphone kelas menengah atas dengan fitur komplet. Ada beberapa fitur premium yang ditambahkan, tetapi ada pula bagian yang standar.

Dijual dengan harga Rp8.999.000, saya yakin banyak yang menganggap Reno11 Pro 5G kemahalan. Namun hal ini sudah tak mengherankan, OPPO memang tidak bermain di harga, bahkan setelah kedatangan penerusnya harga Reno10 Pro 5G masih belum turun.

Share This Article
Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *