Vertiv: AI Bakal Jadi Penggerak di Industri Data Center

Dimas Galih Windudjati

Kecerdasan buatan (AI) sedang merombak industri data center. Vertiv, pemimpin global dalam penyediaan infrastruktur digital vital, memperkirakan bahwa tren pada tahun 2025 akan semakin memperkuat peran AI dalam membentuk wajah masa depan pusat data.

Kenaikan permintaan komputasi akibat penggunaan AI yang meluas menimbulkan tantangan baru bagi data center. Meningkatnya penggunaan GPU dan chip modern dengan titik desain termal yang lebih tinggi menghasilkan panas yang berlebihan. Hal ini mendorong operator data center untuk mencari solusi pendinginan yang lebih inovatif. Solusi pendingin cold-plate dan pendingin imersi yang menghilangkan panas secara efektif di dalam rak server semakin diminati untuk mengatasi masalah ini.

Meningkatnya konsumsi energi oleh pusat data akibat AI menjadi masalah serius. Prediksi menunjukkan bahwa konsumsi energi di data center akan mencapai 3-4% dari total konsumsi energi global pada tahun 2030. Situasi ini mendorong perusahaan untuk memprioritaskan efisiensi energi dan mencari solusi alternatif. Penggunaan energi alternatif seperti microgrid, fuel cell, dan baterai kimia alternatif semakin diminati. Pengembangan reaktor modular kecil (small modular reactors) yang diharapkan tersedia pada akhir dekade ini juga menawarkan harapan baru dalam menyediakan energi berkelanjutan.

ilustrasi data center dengan ai

Kolaborasi Industri: Membangun AI Data Center yang Efisien

Densitas rak di data center terus meningkat, dengan prediksi mencapai 500-1000 kW atau lebih tinggi pada tahun 2025. Untuk mengatasi perubahan besar ini, para pengembang chip, pelanggan, produsen infrastruktur, dan utilitas perlu berkolaborasi dalam membangun AI Factory yang efisien. Pengembangan tools AI untuk mempercepat desain dan produksi, baik untuk desain standar maupun kustom, akan menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan AI Factory yang terintegrasi dan hemat biaya.

Meningkatnya serangan ransomware yang memanfaatkan AI untuk meningkatkan frekuensi dan kompleksitasnya menjadi ancaman serius bagi data center. Serangan yang mengandalkan AI untuk menyelinap ke dalam sistem kendali dan perangkat yang terhubung semakin sulit diatasi. Untuk menanggulangi ancaman ini, para pakar keamanan siber, administrator jaringan, dan operator pusat data perlu mengembangkan teknologi keamanan AI yang canggih untuk melawan serangan yang semakin pintar.

Pemerintah di seluruh dunia sedang berlomba untuk mengelola penggunaan AI dan dampaknya. Tren menuju kedaulatan AI, yang menekankan kontrol negara atas pengembangan, penggunaan, dan regulasi AI, semakin kuat. Regulasi yang fokus pada konsumsi energi, air, dan emisi gas rumah kaca juga akan diterapkan untuk mengatur penggunaan AI dan dampaknya terhadap lingkungan di data center.

AI akan terus membentuk masa depan data center. Adaptasi terhadap tren ini akan menjadi kunci keberhasilan bagi operator data center. Kolaborasi yang erat antara perusahaan, pemerintah, dan regulator menjadi sangat penting untuk membangun data center yang aman, efisien, dan berkelanjutan di era AI.

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *