TECNO dan DXOMARK Buka Lab Kamera Smartphone Bersama

Dimas Galih Windudjati

TECNO resmi bermitra dengan DXOMARK untuk menghadirkan gebrakan baru di dunia fotografi mobile. Keduanya meluncurkan laboratorium pengujian kamera smartphone otomatis pertama di Chongqing, Tiongkok. Langkah ini sekaligus menandai tonggak penting dalam pengembangan standar baru bagi kualitas kamera ponsel.

Laboratorium ini dibangun berdasarkan protokol evaluasi kamera generasi keenam DXOMARK. Tujuannya tidak hanya mengejar ketepatan, tetapi juga inovasi serta inklusivitas. Bagi TECNO, proyek ini diharapkan dapat mendekatkan hasil uji kamera dengan pengalaman nyata pengguna.

Di dalam laboratorium, sistem robotik menjadi jantung dari seluruh proses. Lengan robot mengatur posisi perangkat, sudut pengambilan gambar, hingga pergerakan kamera. Sementara itu, slider bermotor dan gimbal meniru kondisi pemotretan sehari-hari, sehingga hasil uji lebih konsisten. Semua ini dilakukan tanpa intervensi manusia untuk meminimalkan kesalahan manual.

Pencahayaan menjadi elemen penting yang tak diabaikan. Berbagai sumber cahaya profesional disiapkan untuk meniru suasana mulai dari sinar matahari terik, cahaya dalam ruangan, hingga golden hour. Selain itu, pengujian turut melibatkan chart warna, plat tekstur, dan target kalibrasi multitone. Tujuannya memastikan akurasi warna, ketajaman detail, serta performa pengurangan noise.

Menariknya, TECNO dan DXOMARK juga menambahkan faktor inklusivitas dalam pengujian. Laboratorium ini menggunakan model wajah manusia dengan berbagai rona kulit dari seluruh dunia. Hal ini untuk menjamin kamera mampu menampilkan warna kulit yang lebih alami dan adil bagi semua pengguna.

Video stabilisasi juga menjadi salah satu fokus. Perangkat diletakkan pada platform robotik yang menghasilkan getaran seragam. Dari situ, insinyur bisa menilai kemampuan stabilisasi video secara konsisten tanpa bias.

Laboratorium ini menghadirkan tiga terobosan utama. Pertama, otomasi penuh yang memungkinkan setiap tahap pengujian berjalan cepat dan presisi hingga skala mikron. Hal ini mempersingkat waktu riset dan pengembangan dari hitungan jam menjadi menit.

Kedua, pengujian inklusif dengan enam model kepala realistis dan chart kalibrasi khusus. Pendekatan ini memastikan hasil lebih representatif untuk beragam pengguna global.

Ketiga, penyesuaian regional. Kamera dapat disetel agar menghasilkan warna kulit lebih autentik di Afrika, atau pencahayaan lebih terang untuk pasar Asia Tenggara. Dengan begitu, pengalaman pengguna bisa lebih sesuai preferensi lokal.

Bagi konsumen, dampak nyata dari inovasi ini terletak pada peningkatan kualitas hasil foto dan video. Kamera smartphone bisa bekerja lebih baik di kondisi cahaya rendah, HDR yang lebih halus, hingga fokus otomatis yang lebih cepat. Semua pengujian ini pun didasarkan pada survei nyata mengenai kebutuhan pengguna.

Sebagai bukti keberhasilan awal, TECNO CAMON 40 Pro baru-baru ini meraih penghargaan DXOMARK Smart Choice Award 2025. Ponsel tersebut dinobatkan sebagai kamera smartphone terbaik di kelas harga di bawah 600 dolar.

DXOMARK sendiri membawa pengalaman lebih dari 25 tahun dalam pengujian kamera. Melalui protokol Camera V6, evaluasi kini menitikberatkan pada kondisi nyata, mulai dari potret, zoom, cahaya rendah, HDR, hingga video. DXOMARK juga menjadi yang pertama mendukung penuh pengujian HDR foto dan video.

Ke depan, TECNO dan DXOMARK akan mengembangkan algoritma kamera berbasis AI. Keduanya juga berencana menghadirkan metode evaluasi baru serta metrik persepsi yang melampaui kondisi laboratorium. Selain itu, roadmap mereka mencakup dorongan transparansi serta penerapan standar terbuka bagi industri fotografi global.

Sumber: Gizmochina

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *