Sony Indonesia hari ini mengumumkan peluncuran kamera sinema digital BURANO, kamera terbaru dari jajaran Sony Cinema Line. BURANO dirancang untuk memenuhi kebutuhan para pembuat film profesional dan kreator konten, dengan menghadirkan fitur dan performa canggih, serta ukuran dan bobot yang lebih ringkas.
Kamera yang satu ini memiliki fitur canggih serta performa yang lebih baik. BURANO dilengkapi dengan sensor gambar full-frame 8.6K Exmor RS CMOS, yang dapat menghasilkan gambar dengan kualitas dan detail yang tinggi. Kamera ini juga mendukung perekaman video 8K hingga 30fps, 6K hingga 60fps, dan 4K hingga 120fps.
Selain itu, BURANO juga dilengkapi dengan sejumlah fitur canggih lainnya. Hal tersebut seperti Optical Image Stabilization bawaan, yang dapat membantu mengurangi guncangan kamera saat digunakan handheld atau berjalan. Ada pula Variable ND filter elektronik, yang memudahkan untuk menyesuaikan eksposur di berbagai kondisi pencahayaan.
Sony juga melengkapi dengan dukungan lensa E-mount, yang menawarkan pilihan lensa yang lebih beragam dan bobot yang lebih ringan. Desainnya yang ergonomis juga diperbarui, untuk memudahkan pengoperasian oleh operator tunggal.
Format perekaman yang didukung juga beragam, seperti new XAVC H, MPEG-H HEVC/H.265, XAVC dan X-OCN LT. BURANO mendukung berbagai mode perekaman log, termasuk S-Gamut3 dan S-Gamut.Cine, yang merupakan ruang warna yang mencakup gamut warna yang melebihi BT.2020 dan DCI-P3. BURANO mendukung berbagai mode perekaman log, termasuk S-Gamut3 dan S-Gamut.Cine.
BURANO memiliki ukuran yang lebih ringkas dan bobot yang lebih ringan dibandingkan kamera sinema digital lainnya. Dengan ukuran 152 x 140 x 112 mm dan bobot 2,9 kg, BURANO lebih mudah dibawa dan dioperasikan, terutama untuk produksi film dengan kru kecil.
Sony juga menunjukkan komitmennya terhadap kepedulian terhadap lingkungan dengan menggunakan kemasan yang ramah lingkungan untuk BURANO. Kemasan tersebut terbuat dari bahan daur ulang dan dapat didaur ulang kembali.
Kamera BURANO serta Kartu memori CFexpress Tipe B di Indonesia mulai bulan Maret 2024.