Pada awal April 2025, Meta menggebrak dunia teknologi dengan meluncurkan dua model terbaru dalam seri Llama 4, yaitu Scout dan Maverick. Kedua model ini diklaim mampu mengungguli para pesaingnya berdasarkan pengujian awal yang dilakukan perusahaan. Scout dirancang untuk menangani dokumen besar, permintaan rumit, dan basis kode yang kompleks. Sementara itu, Maverick hadir sebagai solusi serbaguna yang mampu memproses teks sekaligus data visual, menjadikannya ideal untuk asisten pintar dan antarmuka obrolan.
Kedua model ini sudah tersedia untuk publik melalui situs Llama.com serta mitra Meta seperti Hugging Face. Tak hanya itu, Meta juga mulai mengintegrasikan teknologi ini ke dalam asisten AI mereka yang kini hadir di aplikasi populer seperti WhatsApp, Messenger, dan Instagram. Layanan ini sudah menjangkau 40 negara, meski fitur multimodal untuk saat ini hanya tersedia di Amerika Serikat dan dalam bahasa Inggris.
Meta memperkenalkan pendekatan baru bernama Mixture of Experts (MoE) untuk pertama kalinya dalam seri ini. Teknologi ini memecah tugas berat menjadi bagian kecil yang dikerjakan oleh jaringan spesialis. Hasilnya, proses pelatihan dan respons menjadi lebih cepat serta efisien.
Scout, misalnya, mengandalkan 17 miliar parameter aktif yang tersebar di 16 modul ahli. Meta mengatakan model ini mampu mengalahkan Google Gemma 3, Gemini 2.0 Flash-Lite, dan Mistral 3.1 dalam berbagai tolok ukur standar. Keunggulan Scout terletak pada kemampuannya menangani hingga 10 juta token dalam sekali proses, cocok untuk analisis teks dan visual berskala besar. Dengan profil ringan, Scout bahkan bisa berjalan lancar hanya dengan satu GPU Nvidia H100.
Di sisi lain, Maverick juga tak kalah menarik. Dengan 17 miliar parameter yang didistribusikan ke 128 jaringan ahli, model ini disebut sebanding dengan GPT-4 dari OpenAI dan Gemini 2.0 Flash dari Google. Dalam hal pemrograman dan logika, Maverick mendekati performa DeepSeek-V3, meski dengan jumlah parameter yang jauh lebih sedikit. Namun, ia masih tertinggal dari model kelas atas seperti Gemini 2.5 Pro, Claude 3.7 Sonnet, atau GPT-4.5 dalam performa puncak.
Peluncuran Scout dan Maverick tak hanya sekadar pembaruan teknologi, tetapi juga langkah Meta untuk memperkuat ekosistem AI-nya. Asisten Meta AI yang ditingkatkan kini hadir dengan respons lebih tajam dan kemampuan menghasilkan gambar yang lebih baik. Bagi pengguna aplikasi Meta, ini berarti pengalaman yang lebih cerdas, mulai dari obrolan hingga iklan yang lebih relevan.
Pengujian awal menunjukkan Scout unggul dalam merangkum dokumen panjang dan memecahkan logika di basis kode besar. Maverick, dengan kemampuan multimodalnya, membuka peluang untuk interaksi yang lebih dinamis di platform percakapan. Kedua model ini menjadi bukti ambisi Meta untuk bersaing di pasar kecerdasan buatan yang semakin ketat.
Meta tak berhenti di sini. Mereka juga mengumumkan Llama 4 Behemoth, model yang masih dalam tahap pelatihan. Dengan 288 miliar parameter aktif dari total hampir dua triliun parameter, Behemoth digadang-gadang akan menjadi salah satu model bahasa paling cerdas saat dirilis. Tes awal menunjukkan model ini melampaui GPT-4.5, Claude 3.7 Sonnet, dan Gemini 2.0 Pro dalam tugas STEM, khususnya pemecahan masalah matematika. Meski begitu, Behemoth belum mampu menyalip Gemini 2.5 Pro secara keseluruhan.
Kehadiran Llama 4 menandakan langkah besar Meta dalam memperluas pengaruhnya di dunia AI. Dengan Scout dan Maverick, perusahaan ini tak hanya menawarkan alat canggih bagi pengembang, tetapi juga meningkatkan pengalaman pengguna di aplikasinya. Sementara Behemoth masih menanti debutnya, Scout dan Maverick sudah siap menjadi penantang serius di pasar yang didominasi raksasa seperti OpenAI dan Google.
Anda juga sudah bisa mencoba Llama 4 dengan menggunakan Meta AI pada aplikasi tukar pesan Whatsapp. Selamat mencoba!
Sumber: AndroidCentral
