Tiongkok terus memperkuat posisinya di industri teknologi global dan Huawei menjadi salah satu pelopor utama dalam misi ini. Perusahaan teknologi raksasa asal Shenzhen itu dikabarkan tengah membangun pabrik chip canggih di Guanlan, Tiongkok, untuk memproduksi cipset yang mendukung kecerdasan buatan (AI) dan smartphone. Langkah ini menegaskan ambisi Huawei untuk mengurangi ketergantungan Tiongkok pada fasilitas produksi chip dari luar negeri.
Berdasarkan laporan Financial Times, citra satelit terbaru mengungkapkan aktivitas pembangunan fasilitas produksi chip mutakhir di Guanlan. Huawei memainkan peran kunci dalam tiga lokasi manufaktur di kawasan tersebut. Salah satunya adalah situs yang dikelola langsung oleh Huawei untuk memproduksi cipset 7nm, yang digunakan pada prosesor Kirin untuk smartphone dan Ascend untuk aplikasi AI. Ini menjadi langkah awal Huawei dalam memasuki ranah cipset kelas atas.
Selain situs yang dikelola sendiri, dua lokasi lain di Guanlan dioperasikan oleh SiCarrier, perusahaan pembuat alat chip, dan SwaySure, produsen cip memori. Huawei kini berencana menambah fasilitas besar di lokasi yang sama untuk memenuhi kebutuhan cipset Kirin dan Ascend, yang menjadi tulang punggung produk smartphone dan teknologi AI perusahaan. Fasilitas baru ini juga akan mendukung pengembangan teknologi kendaraan otonom Huawei.
Menurut Dylan Patel, pendiri SemiAnalysis, Huawei sedang melakukan upaya luar biasa untuk membangun rantai pasok AI yang sepenuhnya domestik. “Huawei berusaha mengembangkan setiap bagian dari rantai pasok AI, mulai dari peralatan fabrikasi wafer hingga pembuatan model,” ujar Patel. Ia menambahkan bahwa belum pernah ada perusahaan yang mencoba menguasai seluruh proses ini secara mandiri.
Pembangunan pabrik baru ini didorong oleh tantangan yang dihadapi Huawei dalam beberapa tahun terakhir, termasuk rendahnya hasil produksi dari mitra pembuat chip pada 2024. Fasilitas ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas produksi cipset 7nm, yang menjadi inti dari produk-produk unggulan Huawei. Desain arsitektur pabrik baru ini disebut mirip dengan foundry lain yang terkait dengan Huawei, seperti Pengxinwei (PXW) dan Shenzhen Pensun (PST), yang merupakan bagian dari rantai pasok perusahaan.
Meski pembangunan diperkirakan selesai dalam beberapa bulan ke depan, operasional penuh fasilitas ini mungkin memakan waktu hingga satu tahun. Langkah ini menunjukkan komitmen Huawei untuk mempercepat kemandirian teknologi Tiongkok, terutama di tengah persaingan global yang ketat dan pembatasan akses ke teknologi asing.
Huawei sendiri belum memberikan komentar resmi terkait laporan ini. Namun, perusahaan menyatakan bahwa tidak semua aktivitas semikonduktor di Shenzhen dapat dikaitkan langsung dengan mereka. Huawei juga menegaskan bahwa SiCarrier, SwaySure, PXW, dan PST bukanlah entitas yang berafiliasi dengan mereka. Meski begitu, citra satelit dan laporan independen menunjukkan bahwa Huawei tetap menjadi pemain sentral dalam proyek ini.
Upaya Huawei ini bukan hanya soal bisnis, tetapi juga bagian dari strategi nasional Tiongkok untuk mendominasi industri semikonduktor. Dengan fokus pada cipset Kirin untuk smartphone, Ascend untuk AI, dan teknologi kendaraan otonom, Huawei sedang membangun ekosistem teknologi yang kuat. Keberhasilan proyek ini bisa mengubah dinamika pasar global, memberikan Tiongkok keunggulan kompetitif di bidang teknologi tinggi.
Sumber: HuaweiCentral, gambar: FT