XL Axiata dan Smartfren, dua raksasa telekomunikasi di Indonesia, resmi mengumumkan merger strategis yang menciptakan entitas baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart). Dengan nilai gabungan pra-sinergi lebih dari IDR 104 triliun atau setara US$6,5 miliar, merger ini bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia dalam kancah ekonomi digital global.
Langkah penggabungan ini dipandang sebagai momen penting bagi industri telekomunikasi nasional. Dengan menggabungkan kekuatan dua perusahaan besar, XLSmart diharapkan mampu memperluas jangkauan layanan, meningkatkan kualitas jaringan, dan menciptakan inovasi baru untuk pelanggan di seluruh Indonesia.
Dengan potensi pendapatan tahunan yang diproyeksikan mencapai IDR 45,4 triliun (US$2,8 miliar) dan EBITDA lebih dari IDR 22,4 triliun (US$1,4 miliar), merger ini memberikan fondasi keuangan yang kuat bagi XLSmart. Kombinasi kapabilitas XL Axiata dan Smartfren akan mempercepat transformasi infrastruktur digital di Indonesia, termasuk pengembangan jaringan 5G, kecerdasan buatan, dan teknologi inovatif lainnya.
Menurut Vivek Sood, CEO Grup Axiata, merger ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat konektivitas di Indonesia dan ASEAN. “Kami percaya konsolidasi ini akan menjawab tantangan kesenjangan digital, menciptakan masa depan inklusif, dan memperkuat fondasi ekonomi digital Indonesia,” ungkapnya.
Keunggulan Kompetitif di Pasar Telekomunikasi dari XL dan Smartfren
XLSmart akan memiliki pangsa pasar gabungan sebesar 27% dengan total pelanggan mencapai 94,51 juta. Hal ini memberikan perusahaan keunggulan strategis di pasar telekomunikasi yang semakin kompetitif. Kombinasi infrastruktur kedua perusahaan akan mendorong efisiensi, meningkatkan cakupan layanan, serta memperluas portofolio produk untuk pelanggan individu maupun bisnis.
Franky Oesman Widjaja, Chairman Sinar Mas Telecommunication and Technology, menekankan pentingnya merger ini dalam mendukung transformasi digital nasional. “Langkah ini sejalan dengan visi kami untuk menciptakan layanan yang lebih baik dan mendukung upaya pemerintah dalam mendorong digitalisasi di seluruh Indonesia,” katanya.
Bagi pelanggan, merger ini akan menghadirkan layanan internet yang lebih cepat, konektivitas yang lebih andal, dan pilihan produk yang lebih luas. Dengan penggabungan jaringan dan sumber daya, XLSmart diharapkan dapat memberikan pengalaman digital yang lebih baik bagi individu, UMKM, hingga korporasi besar.
Di sisi lain, karyawan dari kedua perusahaan akan mendapatkan peluang baru untuk pengembangan karir melalui kolaborasi dan inovasi yang ditingkatkan. XLSmart juga berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan mematuhi regulasi ketenagakerjaan.
Dukungan untuk XLSmart
Merger ini juga memiliki dampak strategis bagi Indonesia secara keseluruhan. Melalui kolaborasi antara XL Axiata dan Smartfren, XLSmart akan mempercepat implementasi teknologi canggih seperti 5G, komputasi awan, dan ketahanan siber. Langkah ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mendorong efisiensi alokasi spektrum dan menciptakan struktur pasar yang lebih sehat.
Dian Siswarini, CEO XL Axiata, menegaskan bahwa merger ini adalah bentuk komitmen perusahaan untuk mendukung visi Indonesia sebagai pusat ekonomi digital di Asia Tenggara. “Kami yakin penggabungan ini akan membuka peluang baru, memperkuat daya saing, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia,” jelasnya.
Meskipun telah mendapatkan persetujuan dari dewan direksi kedua perusahaan, merger ini masih menunggu persetujuan regulator dan pemegang saham. Jika semua persyaratan terpenuhi, proses integrasi diharapkan selesai pada paruh pertama tahun 2025.
Selama masa transisi, XLSmart berkomitmen untuk memastikan kelancaran proses integrasi bagi karyawan, pelanggan, dan mitra. Informasi terbaru terkait merger akan disampaikan melalui saluran resmi kedua perusahaan.
Merger XL Axiata dan Smartfren tidak hanya menciptakan entitas telekomunikasi baru, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam perjalanan digital Indonesia. Dengan sinergi yang kuat, XLSmart siap membawa transformasi besar di industri telekomunikasi dan mendukung masa depan ekonomi digital yang inklusif.