Kabar buruk bagi pengguna dan penjual perangkat elektronik lama. Tiga raksasa memori dunia, SK Hynix, Samsung Electronics, dan Micron Technology, dikabarkan akan menghentikan produksi memori DDR3 pada paruh kedua tahun ini. Hal ini diprediksi akan memicu kenaikan harga DDR3 yang signifikan.
Menurut laporan dari media Taiwan, Economic Daily, Samsung Electronics telah memberitahu pelanggannya bahwa mereka akan berhenti memasok memori jenis ini pada akhir kuartal 2024. Sementara SK Hynix telah menyelesaikan konversi kapasitas pabrik wafer di Wuxi pada akhir tahun lalu dan secara bertahap keluar dari produksi DDR3.
Micron Technology, produsen memori DRAM besar lainnya, belum mengumumkan penghentian total produksi DDR3. Namun, mereka telah secara drastis mengurangi pasokan memori tersebut.
Alasan utama di balik keputusan ini adalah lonjakan permintaan untuk memori HBM3 dan DDR5 standar. HBM, yang dikenal sebagai “memori AI”, sangat diminati untuk aplikasi kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin. Sedangkan DDR5 adalah jenis memori terbaru untuk komputer desktop dan server.
Baik Intel dan AMD dikabarkan akan meluncurkan platform desktop mainstream baru yang hanya mendukung DDR5 pada paruh kedua tahun ini. Di sisi server, prosesor Intel Xeon 6 series dan AMD EPYC Turin dengan arsitektur Zen5 diprediksi akan mendorong permintaan DDR5 lebih lanjut.
HBM dan DDR5 menawarkan keuntungan signifikan dalam hal harga dan keuntungan dibandingkan DDR3. Hal ini mendorong ketiga produsen memori besar untuk mengalihkan sumber daya manusia, peralatan, dan kapasitas produksi mereka dari DDR3 ke teknologi yang lebih baru.
Selain tiga raksasa tersebut, Nanotera Technology juga telah memfokuskan kapasitas produksinya pada memori DDR4/5. DDR3 hanya diproduksi berdasarkan pesanan pelanggan. Sementara itu, ITHome melaporkan bahwa beberapa perusahaan masih menganggap memori lawas tersebut sebagai bisnis penting, seperti GigaDevice dan Macronix.
Harga DDR3 diperkirakan akan terus naik di paruh kedua tahun ini, dengan kenaikan yang lebih signifikan. Pengguna perangkat elektronik lama harus bersiap untuk mengeluarkan uang lebih banyak untuk mengganti memori mereka yang rusak atau ingin meningkatkan performa.
Sumber: ITHome