Lebih dari tiga dekade atau 30 tahun hadir di Indonesia, Samsung tidak hanya menghadirkan teknologi mutakhir. Perusahaan asal Korea Selatan ini juga turut memajukan perekonomian, membuka lapangan kerja, hingga memberdayakan generasi muda melalui berbagai program inovatif. Kiprah Samsung di Tanah Air dimulai dengan produk-produk seperti smartphone, tablet, dan perangkat rumah tangga. Namun, kontribusinya jauh melampaui sekadar inovasi teknologi.
Sejak mendirikan pabrik di Cikarang pada 2015, Samsung telah memproduksi jutaan perangkat untuk kebutuhan lokal dan ekspor. Harry Lee, President Samsung Electronics Indonesia, menegaskan komitmen perusahaan untuk tumbuh bersama Indonesia. “Kami fokus pada inovasi, produksi dalam negeri, dan dampak sosial yang berkelanjutan,” katanya. Pabrik di Jawa Barat itu telah mengekspor lebih dari 12 juta unit smartphone antara 2015 dan 2024, menyumbang devisa bagi negara.
Dukungan Ekonomi dan Lapangan Kerja
Samsung aktif mendukung kebijakan pemerintah melalui program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri. Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada produknya, seperti Galaxy A26 5G yang mencapai 40,3%, menjadi bukti nyata. Model lain, seperti Galaxy A56 5G dan S25 Series, juga memenuhi standar TKDN yang ditetapkan. Langkah ini tidak hanya memperkuat industri lokal, tetapi juga meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.
Lebih dari 11 ribu tenaga kerja lokal direkrut Samsung untuk berbagai bidang, mulai dari produksi hingga layanan purna jual. Kehadiran perusahaan ini memberikan dampak ekonomi yang signifikan, sekaligus membuka peluang bagi masyarakat Indonesia untuk berkontribusi dalam dunia teknologi.
Inovasi Bersama Anak Muda
Samsung Research Institute Indonesia (SRIN), yang berdiri sejak 2012, menjadi pusat pengembangan teknologi di dalam negeri. Fokusnya pada kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan 5G telah melahirkan aplikasi seperti Samsung Gift Indonesia dan Samsung Pay. SRIN juga memperkaya Galaxy AI dengan dukungan Bahasa Indonesia, mempermudah pengguna dalam keseharian.
Anak muda Indonesia yang bekerja di SRIN mendapatkan kesempatan berharga untuk berkolaborasi dengan tim global Samsung. “Mereka belajar teknologi terkini dan mengasah kemampuan melalui proyek kelas dunia,” ujar Harry Lee. Program magang dan kerja sama dengan universitas ternama semakin memperluas akses generasi muda terhadap inovasi.
Pemberdayaan Generasi Digital
Melalui visi “Together for Tomorrow! Enabling People”, Samsung meluncurkan berbagai inisiatif pendidikan. Samsung Innovation Campus (SIC) sejak lebih dari satu dekade mengajarkan coding, IoT, dan AI kepada pelajar. Sementara itu, Samsung Solve for Tomorrow (SFT) yang dimulai pada 2022 menjadi ajang kompetisi STEM untuk menciptakan solusi sosial. Program ini menargetkan siswa SMA, SMK, hingga mahasiswa perguruan tinggi.
Dalam lima tahun terakhir, Samsung telah menggelar 139 pelatihan dan membina 150 talenta lokal melalui magang. Sebanyak 1.500 sekolah dan lebih dari 51 ribu siswa telah merasakan manfaatnya. Kolaborasi dengan 20 universitas di Indonesia juga memperkuat ekosistem pendidikan teknologi di Tanah Air.
Langkah untuk Lingkungan
Tidak hanya berfokus pada ekonomi dan pendidikan, Samsung juga peduli pada keberlanjutan lingkungan. Pada 2024, perusahaan mendukung restorasi terumbu karang di Bali dengan menanam lebih dari 11 ribu fragmen. Inisiatif ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk menjaga ekosistem laut demi generasi mendatang.
Kehadiran Samsung selama lebih dari 30 tahun telah membawa perubahan besar bagi Indonesia. Dari menjadi pemimpin pasar smartphone sejak 2012 hingga mendorong pertumbuhan ekonomi, perusahaan ini terus berinovasi. “Kami akan terus menghadirkan solusi yang relevan bagi masyarakat Indonesia,” tutup Harry Lee. Dengan komitmen pada teknologi, ekonomi, dan sosial, Samsung membuktikan bahwa kontribusinya lebih dari sekadar inovasi.
