Review Infinix Xpad 20: Tablet Budget 11″ 4G Baterai Besar

Dimas Galih Windudjati

Di pasar tablet entry-level, Infinix Xpad 20 muncul sebagai salah satu pesaing yang cukup menarik perhatian. Tablet ini menyasar pengguna yang mencari perangkat serbaguna dengan harga terjangkau, terutama untuk kebutuhan multimedia, belajar, atau sekadar browsing. Menariknya, Infinix berhasil memadukan fitur-fitur tersebut dalam bodi yang ramping dan ringan, menjadikannya pilihan tepat bagi mereka yang ingin “kualitas lebih” tanpa merogoh kocek dalam.

Xpad 20 resmi diluncurkan pada Mei 2025 dengan harga yang friendly di kelasnya. Unit yang diuji sudah sekitar sebulan di meja pengujian Hyperbit dan memiliki storage 256 GB dan RAM 8 GB. Performanya ditenagai chipset MediaTek Helio G88, yang meskipun tidak termasuk flagship, diklaim cukup mumpuni untuk multitasking ringan. Layar 11 inci dengan refresh rate 90Hz menjadi nilai jual utama, terutama untuk streaming atau membaca.

Salah satu hal yang langsung menarik perhatian adalah baterainya. Xpad 20 dibekali kapasitas 7.000 mAh, angka yang cukup besar untuk ukuran tablet entry level. Pengguna yang sering bepergian atau membutuhkan perangkat untuk seharian penuh tanpa charger akan appreciate ini. Namun, seperti yang sering terjadi di kelas entry level, ada beberapa kompromi yang harus diambil, salah satunya adalah charging speed yang hanya 10W.

Spesifikasi Infinix Xpad 20

Unit yang saya dapatkan untuk review Infinix Xpad 20 kali ini memiliki spesifikasi sebagai berikut.

Spesifikasi Infinix Xpad 20
SoC Mediatek Helio G88
CPU 2×2 GHz Cortex-A75 + 6×1.8 GHz Cortex-A55
GPU Mali-G52 MC2
RAM 8 GB LPDDR4X + MemFusion hingga 8 GB
Internal 256 GB eMMC 5.1
Layar 11 inci 1920 x 1200 90Hz IPS LCD
Dimensi 257,67 x 169,22 x 7,9 mm
Bobot 498 gram
Baterai 7000 mAh 10 watt charge
Kamera8 8 MP utama, 5 MP Selfie
OS Android 15

Unboxing Infinix Xpad 20

Selain tablet-nya, paket penjualan mencakup berbagai aksesoris tambahan. Berikut ini adalah beberapa aksesoris yang bisa ditemukan didalam paket penjualannya.

Desain

Bodi belakang tablet ini menggunakan material plastik dengan finishing glossy yang cukup licin, sehingga perlu kehati-hatian saat digenggam. Oleh karena itu, gunakan saja foldable case yang sudah termasuk dalam paket penjualannya. Warna yang saya dapatkan memiliki nama Stellar Grey.

Infinix Xpad 20 hadir dengan dimensi 156.6 x 74.0 x 9.2 mm dalam mode “ponsel” dan 156.6 x 145.3 x 4.4 mm saat terbuka sebagai tablet. Bobotnya hanya 226 gram, menjadikannya salah satu tablet 11 inci paling ringan di kelasnya. Layar utamanya menggunakan panel IPS LCD 11 inci dengan resolusi 1920 x 1200 piksel (16:10 aspect ratio) dan refresh rate 90Hz. Proteksi layarnya menggunakan Nano Crystal Glass, meskipun tidak sekuat Gorilla Glass, namun cukup untuk mencegah goresan ringan.

Untuk port dan tombol, Xpad 20 dilengkapi port USB-C untuk pengisian daya dan transfer data serta speaker kanan di bagian bawah . Tombol power terletak di bagian atas dari tablet ini dan juga speaker kirinya. Sementara tombol volume terletak di sisi kanan. Pada sisi kiri, terdapat slot SIM dan microSD.

Infinix Xpad 20 juga sudah melalui berbagai tes untuk durabilitas. Infinix mengklaim bahwa tablet ini sudah lulus 45 tes yang di antaranya adalah drop test, twist test, Key lifespan test, serta high and low temperature operation test. Walaupun begitu, saya masih sangat menyarankan untuk menambah lapisan hydrogel atau tempered glass agar durabilitasnya lebih baik lagi.

Sistem operasi yang dipakai pada perangkat ini adalah Android 15 tanpa kehadiran XOS dari Infinix. Namun, Infinix menambahkan beberapa fitur seperti MemFusion pada tablet yang satu ini. Hal tersebut tentu saja menambah kinerja penyimpanan cache lebih baik sehingga lebih lancar.

Selain itu, perangkat ini juga sudah disertai dengan beberapa fitur AI. Hal tersebut seperti Infinix AI yang diklaim menggunakan mesin ChatGPT buatan OpenAI, namun ternyata dengan jelas tertulis DeepSeek R1 pada aplikasi Folax. Ada pula Hi Translate yang bisa melakukan terjemahan dua arah.

Kamera: Oke karena AI

Biasanya, sebuah tablet dengan harga yang terjangkau berarti membawa sebuah kamera yang kurang baik. Namun hal tersebut sepertinya berbeda dengan Infinix Xpad 20. Tablet yang satu ini membawa fungsi postprocessing yang ada pada smartphone Infinix yang ada saat ini. Dilabel dengan AI Portrait Enhancer, ternyata membuat tablet ini bisa menghasilkan gambar yang cukup baik.

Memang, dengan resolusi 8 MP tidak membuat perangkat ini mampu mengambil detail yang tajam. Namun, dynamic range-nya cukup baik dan bisa menghasilkan gambar dengan latar belakang yang lumayan jelas. Warna yang dihasilkan juga cukup baik dan tidak seperti washed out. Namun pada saat cahayanya kurang, hasil fotonya ikut berkurang juga.

Hal tersebut juga berlaku pada kamera depannya. Bedanya, kamera depan bisa membuat selfie memiliki kualitas yang cukup tajam.

Review Kinerja Infinix Xpad 20

Performa Infinix Xpad 20 ditenagai chipset MediaTek Helio G88 (12nm) dengan konfigurasi CPU 2x Cortex-A75 dan 6x Cortex-A55. Performanya memang saat ini berada di kelas entry level, namun cukup untuk menjalankan aplikasi seperti Spotify, Netflix, atau game ringan seperti Honor of Kings yang mampu berjalan di 60 fps. Sayangnya, saya menemukan beberapa kali tablet ini terasa lag pada saat membuka beberapa aplikasi, termasuk menggunakan aplikasi Office dan membuka browser.

RAM 8 GB LPDDR4X dan storage 256 GB eMMC 5.1 menjadi modal utama untuk multitasking dan menyimpan file. Mungkin penggunaan eMMC 5.1 ini lah yang menjadi bottleneck kinerja dari tablet ini, yang memang bawaan dari Helio G88.

Untuk hasil benchmark, Anda bisa lihat pada grafik berikut ini

 

Baterai 7.000 mAh menjadi fitur andalan dari tablet yang satu ini. Pengujian menunjukkan daya tahan hingga 12 jam 6 menit dalam pengujian PCMark Battery Test. Pengisian daya menggunakan charger 10W membutuhkan waktu sekitar 3 jam 39 menit dari 0% ke 100%, yang termasuk lambat untuk sebuah tablet saat ini.

Kesimpulan

Infinix Xpad 20 memang bisa menjadi andalan bagi para pelajar dan mahasiswa dalam mengerjakan tugas harian dan juga bermain game ringan. Layar 90Hz, RAM 8 GB, dan baterai 7.000 mAh menjadi nilai jual utama, terutama bagi pengguna yang mengprioritaskan multimedia dan produktivitas dasar. Selain itu, fungsi AI yang ada pada perangkat ini membuatnya menjadi seperti memiliki tablet dengan kelas yang lebih tinggi.

Namun sayang, beberapa kompromi tidak bisa dihindari. Charging speed 10W terasa lambat untuk ukuran baterai 7000 yang membuatnya harus diisi ulang saat kita sedang tidur. Penggunaan eMMC 5.1 untuk saat ini yang juga menghambat kinerja dari perangkat ini pada saat membuka file-file Office yang cukup besar. 

Harga dari perangkat dengan RAM 8 GB dan internal 256 GB ini adalah Rp2.349.000. Secara keseluruhan, Xpad 20 adalah pilihan tepat bagi mereka yang mencari tablet “serba ada” dengan harga Friendly. Jika Anda membutuhkan perangkat untuk streaming, belajar, atau sekadar browsing, tablet ini worth to consider.

Pros

  • Baterai jumbo 7.000 mAh dengan daya tahan hingga 12 jam-an
  • Layar 11 inci 90Hz yang nyaman untuk multimedia
  • Dukungan 4G dan Wi-Fi 5 untuk konektivitas di mana saja
  • Hasil kamera yang cukup bagus
  • Bobot yang cukup ringan

Cons

  • Charging speed 10W yang lambat
  • Masih menggunakan Helio G88 yang kurang gegas dan eMMC
Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *