MediaTek Siap Hadapi Potensi Tarif AS dengan Simulasi Strategis

Dimas Galih Windudjati

MediaTek, perusahaan desain chip terkemuka asal Taiwan, sedang menjalankan serangkaian simulasi untuk menghadapi potensi tarif dari Amerika Serikat. CEO MediaTek, Rick Tsai, menyatakan bahwa meski ancaman tarif ini tidak dapat diprediksi, dampaknya pada tahun ini masih bisa dikelola. Sejak tahun lalu, ada kekhawatiran bahwa Presiden AS, Donald Trump, akan menindaklanjuti ancamannya untuk menerapkan tarif pada chip impor. Langkah ini sebagai upaya untuk menarik produksi kembali ke AS.

Pada panggilan konferensi pendapatan kuartalan, Tsai menekankan bahwa MediaTek tidak hanya diam menunggu. Perusahaan ini sedang membuat asumsi dan simulasi untuk menghadapi berbagai kemungkinan. Meski begitu, Tsai mengatakan bahwa untuk tahun ini, dampaknya masih bisa dikelola dengan baik. Ia menambahkan bahwa ada banyak variabel yang membuat perkiraan yang tepat menjadi sulit.

Jika Amerika Serikat menerapkan tarif baru, MediaTek bisa menghadapi peningkatan biaya saat mengekspor chip ke pasar Amerika. Hal ini dapat mempengaruhi harga, rantai pasokan, dan profitabilitas perusahaan. MediaTek sangat bergantung pada kemitraan manufaktur di Taiwan dan Tiongkok, yang dapat terkena pembatasan perdagangan bergantung pada bagaimana AS mengatur tarif tersebut. MediaTek kemungkinan akan mencari penyesuaian rantai pasokan alternatif dan strategi harga untuk mengurangi risiko.

Industri teknologi juga menghadapi tantangan dari startup Tiongkok, DeepSeek AI. Peluncuran DeepSeek AI pada 27 Januari lalu menyebabkan saham teknologi global anjlok. Teknologi AI ini menawarkan biaya lebih rendah dan membutuhkan chip yang kurang canggih, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang investasi besar-besaran di industri chip dan pusat data Barat. Meskipun demikian, Tsai tetap optimis tentang pasar AI. Ia percaya bahwa fenomena DeepSeek justru akan mendemokratisasi AI, membuatnya lebih terjangkau bagi pengguna rata-rata.

Saham MediaTek mengalami kenaikan sebesar 7,8% sepanjang tahun ini, mengalahkan kenaikan pasar yang lebih luas sebesar 1,9%. Hal ini menunjukkan optimisme investor terhadap masa depan perusahaan di tengah ketidakpastian tarif dan persaingan teknologi yang semakin ketat.

Di bawah kepemimpinan Rick Tsai, MediaTek terus berinovasi dan menavigasi tantangan global. Langkah proaktif dengan menjalankan simulasi untuk menghadapi potensi tarif menunjukkan kesiapan perusahaan dalam menghadapi dinamika pasar yang tidak pasti. Dengan tetap fokus pada pengembangan teknologi AI dan optimisme terhadap pasar, MediaTek berupaya mempertahankan posisinya sebagai pemain utama di industri chip global.

Sumber: reuters

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *