Indosat, Cisco, & Komdigi Bangun Talenta Siber Bersertifikasi

Dimas Galih Windudjati

Di era ancaman digital yang kian kompleks, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) bersama Cisco menggandeng Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) untuk mencetak talenta keamanan siber berkelas dunia. Kolaborasi ini mengintegrasikan modul pembelajaran canggih dari Cisco ke dalam program IDCamp milik Indosat. Tujuannya jelas: membuka jalan bagi generasi muda Indonesia untuk menguasai keterampilan siber dan meraih sertifikasi internasional yang diakui global.

Inisiatif ini lahir dari kebutuhan mendesak akan ketahanan digital nasional. Lanskap ancaman siber yang terus berubah menuntut tenaga ahli yang mampu menjaga keamanan ekosistem teknologi. Program IDCamp, yang telah sukses melatih hampir 300.000 talenta digital di berbagai bidang, kini memperluas fokusnya. Pelatihan khusus keamanan siber menjadi langkah baru untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan masa depan.

Apa yang membuat program ini istimewa? Peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan teknis mutakhir, tetapi juga kesempatan untuk memperoleh pengakuan global melalui sertifikasi. Mereka diproyeksikan menjadi pelindung utama ekosistem digital Indonesia, baik di sektor publik maupun swasta. Infrastruktur teknologi yang kian rentan terhadap serangan siber membutuhkan garda terdepan yang kompeten, dan inilah jawaban dari kolaborasi strategis ini.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Angga Raka Prabowo, menyambut baik langkah ini. Ia menyebut kerja sama dengan sektor swasta seperti Indosat dan Cisco selaras dengan visi pemerintah. “Kami ingin ekosistem digital yang aman dan tangguh,” katanya. Menurutnya, teknologi harus menjadi alat pemberdayaan masyarakat, dan inisiatif ini adalah wujud nyata dari visi tersebut.

Indosat X Komdigi X Cisco

Sementara itu, Vikram Sinha, Presiden Direktur dan CEO Indosat, menegaskan komitmen perusahaannya. Ia mengatakan bahwa membangun Indonesia digital tidak cukup hanya dengan infrastruktur canggih. “Kami fokus pada pemberdayaan talenta agar mereka bisa bersaing di kancah global,” ujarnya. Bagi Vikram, keamanan siber adalah fondasi transformasi Indosat menjadi perusahaan teknologi terdepan. Ia juga merujuk pada laporan Cisco’s Cybersecurity Readiness Index, yang mengungkap kekurangan tenaga ahli siber di 97% perusahaan. Fakta ini memperkuat urgensi program tersebut.

Dave West, Presiden Cisco untuk Asia Pasifik, Jepang, dan Tiongkok Raya, turut menyoroti pentingnya kolaborasi ini. Ia mengatakan ancaman siber global yang meningkat menuntut langkah nyata. “Kami senang mendukung Indonesia melalui program ini,” ungkapnya. Menurut Dave, pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga membuka pintu menuju peluang internasional bagi talenta muda.

Kemitraan Indosat, Cisco, dan Komdigi ini menetapkan target ambisius: melahirkan 1 juta profesional keamanan siber bersertifikasi. Angka tersebut mencerminkan skala besar upaya untuk memperkuat ketahanan digital Indonesia. Dengan dukungan strategis dari Komdigi, program ini dirancang untuk menciptakan ekosistem siber yang kokoh. Selain itu, langkah ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi digital nasional di tengah era transformasi teknologi.

Bagaimana cara kerja program ini? Indosat mengemas modul keamanan siber dari Cisco ke dalam kurikulum IDCamp. Peserta mendapatkan pelatihan intensif yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini. Komdigi, di sisi lain, berperan sebagai penutup celah strategis, memastikan program ini selaras dengan kebijakan nasional. Hasilnya adalah tenaga kerja yang siap menghadapi ancaman siber yang kian canggih.

Langkah ini juga menjawab tantangan global. Data dari Cisco menunjukkan bahwa 59% perusahaan kekurangan peran khusus di bidang keamanan siber. Di Indonesia, kebutuhan ini semakin terasa seiring digitalisasi yang pesat. Kolaborasi tiga pihak ini menjadi solusi cerdas untuk mengatasi kesenjangan tersebut.

Pada akhirnya, inisiatif ini bukan sekadar pelatihan. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan digital Indonesia. Dengan talenta yang terampil dan bersertifikasi, Indonesia berpeluang menjadi pemimpin di bidang teknologi global. Ancaman siber mungkin terus berkembang, tetapi kesiapan talenta muda bisa menjadi benteng terkuat.

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *