Samsung akhirnya angkat bicara secara resmi tentang Exynos 2600. Pada 3 Desember 2025, perusahaan asal Korea itu merilis sebuah video pendek yang memperkenalkan chip barunya. Dalam video tersebut tertulis frasa “In silence, we listened” dan “Refined at the core,” yang seolah menjadi jawaban atas kritik selama ini terhadap performa dan panas berlebih pada generasi Exynos terdahulu.
Menurut keterangan resmi, Exynos 2600 akan menjadi chipset smartphone pertama yang diproduksi lewat proses 2 nm dengan arsitektur GAA (Gate-All-Around). Samsung menunjukkan bahwa mereka sudah bekerja lama di balik layar untuk menghadirkan solusi yang lebih efisien dan stabil.cSalah satu fitur menarik dari Exynos 2600 adalah dukungan AI on-device yang lebih kuat. Menurut Samsung, Neural Processing Unit (NPU) pada chip ini telah ditingkatkan dibanding pendahulunya, memungkinkan performa AI lebih andal, penting untuk fitur seperti perintah suara dan peningkatan gambar langsung di perangkat.
Lewat trailer tadi, Samsung juga menyinggung soal isu panas yang dulu membayangi generasi Exynos. Mereka tampaknya menaruh harapan besar pada teknologi pendingin bernama Heat Pass Block (HPB). Komponen ini dikatakan berfungsi sebagai micro-heatsink internal, membantu mendinginkan chip agar bisa bekerja stabil dalam pengujian/performa maksimal.
Beberapa bocoran dari uji awal mendukung janji efisiensi ini. Exynos 2600 sempat muncul di benchmark Geekbench 6, dengan hasil single-core dan multi-core yang diklaim sejajar dengan chip kelas flagship saat ini. Skor tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dibanding versi sebelumnya. Meski demikian, Samsung sendiri sempat mencatat bahwa lompatan dari 3 nm ke 2 nm GAA tidak terlalu besar, hanya sekitar 5 persen peningkatan performa dan 8 persen efisiensi dibanding node 3 nm. Oleh karena itu publik masih menunggu hasil pengujian nyata saat chip dipasangkan di perangkat.
Diprediksi, Exynos 2600 akan dipakai pada varian tertentu dari seri Galaxy S26, kemungkinan model Pro atau Edge. Bahkan ada analis yang menyebut model Ultra bisa ikut memakai chip ini, sebuah langkah penting bagi Samsung setelah tiga tahun menggunakan chipset dari rival untuk flagship tertinggi.
Namun, hingga saat ini Samsung belum merilis detail lengkap soal frekuensi inti, performa GPU, atau konsumsi daya resmi. Trailer dan pengumuman ini lebih terasa sebagai sinyal awal bahwa mereka serius ingin menebus reputasi Exynos. Pengguna dan penggemar pun harus bersabar menunggu performa nyata ketika Galaxy S26 resmi meluncur.
Dengan langkah ini, Samsung tampak ingin membuktikan bahwa mereka bukan hanya pemain di segmen menengah atau flagship berbasis Snapdragon, tapi siap kembali ke persaingan puncak dengan solusi SoC buatan sendiri. Kita tunggu saja apakah Exynos 2600 benar-benar mampu mewujudkan janji efisiensi, performa, dan stabilitas yang diusungnya.
sumber: Youtube Samsung
