MediaTek kembali menegaskan dominasinya di pasar teknologi global melalui acara Media Briefing 2025 di Jakarta. Dalam sesi yang dipimpin Dr. Yenchi Lee, General Manager Wireless Communications Business Unit, perusahaan ini memamerkan terobosan terbaru dalam kecerdasan buatan (AI) yang siap mengubah cara pengguna di Indonesia berinteraksi dengan teknologi. Fokus utama acara ini adalah peluncuran Dimensity 9400+, chipset flagship yang menjanjikan pengalaman AI lebih cerdas, gaming lebih mulus, dan konektivitas yang lebih luas.
Acara ini bukan sekadar perayaan teknologi, tetapi juga cerminan perjalanan panjang MediaTek. Selama 28 tahun, perusahaan ini telah mendukung lebih dari 20 miliar perangkat di seluruh dunia, menjadikannya pemimpin di berbagai segmen pasar. Dr. Lee menekankan bahwa AI kini bukan lagi teknologi masa depan, melainkan bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. “Kami ingin menghadirkan pengalaman yang lebih personal dan cerdas, mulai dari smartphone hingga mobil pintar,” ujarnya dengan antusias.
Dimensity 9400+ menjadi bintang dalam acara ini. Chipset ini dirancang untuk membawa AI generatif dan AI agentic langsung ke perangkat, mengurangi ketergantungan pada cloud. Dengan kemampuan ini, pengguna bisa menikmati fitur-fitur cerdas seperti pemrosesan bahasa alami atau analisis data secara real-time tanpa perlu koneksi internet konstan. Ini adalah langkah besar untuk membuat teknologi AI lebih mudah diakses, terutama di pasar seperti Indonesia, di mana konektivitas masih menjadi tantangan di beberapa wilayah.
Bagi penggemar mobile gaming, MediaTek membawa kabar gembira. Dimensity 9400+ dilengkapi HyperEngine Gaming Technology yang dioptimalkan untuk game populer di Asia Tenggara seperti Mobile Legends, PUBG Mobile, dan Free Fire. Teknologi ini memastikan frame rate stabil dan konsumsi daya rendah, sehingga sesi gaming bisa berlangsung lebih lama tanpa menguras baterai. “Bayangkan bermain game favoritmu tanpa lag, bahkan di pengaturan grafis tertinggi,” kata Dr. Lee, menyoroti komitmen MediaTek untuk mendukung pertumbuhan industri gaming di kawasan ini.
Tak hanya berfokus pada smartphone, MediaTek juga memperluas jangkauan AI ke sektor lain. Salah satunya adalah MediaTek Genio 720, solusi untuk perangkat Internet of Things (IoT) yang memungkinkan perangkat pintar seperti kamera keamanan atau asisten rumah tangga bekerja lebih efisien. Di sektor otomotif, Dimensity Auto Cockpit hadir untuk mendukung kendaraan pintar dengan fitur seperti navigasi cerdas dan asisten suara berbasis AI. Ini menunjukkan ambisi MediaTek untuk tidak hanya menjadi pemimpin di pasar ponsel, tetapi juga di ekosistem teknologi yang lebih luas.
Dr. Lee juga menyoroti empat pilar utama yang menjadi fondasi strategi MediaTek sejak 2024: komputasi berkinerja tinggi, akselerator AI terdepan, konektivitas nirkabel canggih, dan kemitraan ekosistem global. Pendekatan ini memungkinkan MediaTek bekerja sama dengan berbagai merek ternama untuk menghadirkan teknologi mutakhir ke tangan konsumen. “Kami tidak hanya menciptakan chipset, tetapi juga membangun ekosistem yang mendukung inovasi di setiap lini,” tambahnya.
Acara ini juga menjadi momen untuk merayakan dampak global MediaTek. Dengan posisi nomor satu di berbagai pasar utama, perusahaan ini telah membuktikan bahwa teknologi canggih bisa diakses oleh semua kalangan. Di Indonesia, kehadiran Dimensity 9400+, Genio 720, dan Dimensity Auto Cockpit diharapkan memperkuat posisi MediaTek sebagai pelopor inovasi, terutama di tengah persaingan sengit dengan pemain lain seperti Qualcomm.
Meski begitu, tantangan tetap ada. Adopsi teknologi AI di Indonesia masih terhambat oleh infrastruktur dan pemahaman konsumen. Namun, dengan pendekatan MediaTek yang berfokus pada efisiensi dan aksesibilitas, masa depan teknologi pintar di Tanah Air tampak menjanjikan. Acara ini menutup dengan pesan optimistis dari Dr. Lee: “Kami ingin setiap orang, dari kota hingga pelosok, merasakan manfaat AI dalam kehidupan sehari-hari.”
