Sebuah kabar baik untuk pengguna Android! Google baru saja mengkonfirmasi bahwa semua perangkat yang menjalankan Android 12 ke atas telah menerima dekoder AV1 berbasis dav1d yang digadang sebagai codec AV1 terbaik. Dekoder ini bertujuan untuk memfasilitasi pemutaran video dengan format AV1 yang lebih lancar.
Informasi ini diungkapkan oleh Mishaal Rahman, seorang pengamat teknologi ternama, berdasarkan konfirmasi dari Arif Dikici, manajer pengembangan perangkat lunak untuk codec video dan gambar Android. Dikici menjelaskan bahwa perangkat Android 12 dan yang lebih baru telah menerima codec “libdav1d” yang baru melalui pembaruan OTA (over-the-air). Rahman menambahkan bahwa codec ini mulai tersedia pada pembaruan Google Play system Maret 2024 dan seterusnya.
Google confirms that Android is switching to @videolan‘s libdav1d decoder for AV1 video playback!
I first reported back in February that Google plans to roll out a Play System Update that enables libdav1d as Android’s default AV1 software decoder. Yesterday, Arif Dikici,… pic.twitter.com/m0m2W20GZC
— Mishaal Rahman (@MishaalRahman) April 18, 2024
Meskipun codec ini bertujuan untuk meningkatkan pemutaran video AV1 di Android, Google mengonfirmasi bahwa “sebagian besar perangkat” hanya dapat memecahkan kode video pada resolusi 720p30 dengan libdav1d. Namun, aplikasi perlu secara khusus mendukung codec baru ini untuk memanfaatkan kemampuannya. Dikici menjelaskan bahwa “segera” Google akan menjadikan codec baru ini sebagai default di seluruh sistem Android.
Penelitian Rahman menunjukkan bahwa codec berbasis perangkat lunak terbaru yang dikembangkan oleh VideoLAN ini bekerja lebih baik dan lebih efisien dalam memecahkan kode video AV1.
Konfirmasi ini muncul setelah rumor tentang codec VideoLAN di Android beredar selama dua bulan. Codec video open-source ini dikatakan memanfaatkan CPU perangkat untuk menangani tugas “rumit” yang diperlukan untuk memecahkan kode video dengan lancar. Namun, tidak semua perangkat dilengkapi dengan perangkat keras yang diperlukan untuk menangani semua proses berat tersebut.
Secara teknis, AV1 bekerja untuk mengecilkan ukuran video tanpa mengorbankan kualitasnya. Hal ini tentu saja mengurangi beban pada data seluler pengguna saat streaming konten atau menonton video di YouTube. Netflix dan YouTube sendiri telah memasukkan dukungan codec AV1 untuk membantu berbagai perangkat.
AV1 belum diadopsi sebagai “standar” secara luas, meskipun Qualcomm dan Apple sudah mengintegrasikannya ke dalam chip mereka. Ini menguntungkan model flagship, tetapi perangkat kelas menengah dan terjangkau masih tertinggal. Dengan konfirmasi dan peluncuran terbaru Google, codec AV1 berbasis perangkat lunak ini diharapkan dapat mengurangi masalah pemutaran video bagi lebih banyak pengguna.
Sumber: AndroidCentral