Starlink Buka Layanan Direct-to-Cell untuk Semua Perusahaan Telekomunikasi

Dimas Galih Windudjati

Pada tanggal 4 Desember 2024 yang lalu, SpaceX meluncurkan 20 satelit ke orbit sebagai bagian dari layanan Direct-to-Cell Starlink yang bekerja sama dengan T-Mobile. Peluncuran ini menandai langkah besar dalam upaya mengakhiri zona mati di Amerika Serikat dan meningkatkan konektivitas global.

Ben Longmier, Direktur Senior Teknik Satelit SpaceX, menyatakan bahwa layanan Direct-to-Cell kini terbuka untuk bisnis bagi “semua perusahaan telekomunikasi” di seluruh dunia. Langkah ini diharapkan dapat menghilangkan zona mati bagi pengguna yang masih ingin mengirim pesan atau menelepon saat berada di luar jangkauan seluler.

Starlink dan T-Mobile memulai perjalanan ini pada tahun 2022 dengan tujuan membawa kemampuan konektivitas satelit ke perangkat di bawah program layanan seluler T-Mobile. Pengguna yang berada di luar jangkauan menara seluler akan dapat menggunakan satelit Starlink untuk terus berbicara, mengirim pesan, dan menghubungi layanan darurat jika diperlukan.

Peluncuran Falcon 9 pada tanggal 4 Desember mengirimkan “24 pesawat dengan 13 satelit per pesawat” ke luar angkasa untuk layanan Direct-to-Cell. Setelah pesawat-pesawat ini dinaikkan ke ketinggian 360 km, layanan ini akan siap digunakan oleh konsumen. Namun, Longmier menambahkan bahwa layanan ini juga terbuka untuk bisnis bagi perusahaan telekomunikasi di seluruh dunia yang ingin menghilangkan zona mati.

Pada akhir November, FCC memberikan persetujuan untuk proyek ini, menyatakan bahwa membawa layanan satelit dengan cara ini kepada konsumen memiliki “manfaat kepentingan publik yang kritis”. Program beta diharapkan akan segera dimulai di AS, dengan T-Mobile sebagai mitra utama.

Selain itu, SpaceX sedang menunggu persetujuan untuk spesifikasi tambahan seperti peningkatan daya emisi radio untuk mendukung “kasus penggunaan yang lebih menuntut” untuk konektivitas satelit. Namun, ada kekhawatiran dari AT&T dan Verizon bahwa peningkatan daya ini dapat mengganggu jaringan seluler mereka.

Dengan langkah ini, Starlink dan T-Mobile berharap dapat membawa perubahan signifikan dalam industri telekomunikasi, mengakhiri zona mati, dan meningkatkan konektivitas global. Layanan Direct-to-Cell dari Starlink ini tidak hanya akan bermanfaat bagi konsumen, tetapi juga bagi perusahaan telekomunikasi yang ingin memperluas jangkauan layanan mereka.

Sumber: AndroidCentral

Share This Article
Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *