Tensi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China sepertinya kembali memanas. Pemerintahan Biden saat ini sedang mencabut izin ekspor chip ke Huawei yang merupakan raksasa teknologi asal China. Departemen Perdagangan AS memang tidak menyebutkan nama perusahaan yang terdampak. Namun, Qualcomm dan Intel dalam laporan keuangannya mengonfirmasi bahwa mereka terkena dampak kebijakan terhadap Huawei tersebut.
Dampak larangan ini bervariasi bagi kedua produsen chip besar tersebut. Laporan Intel menyebutkan Departemen Perdagangan AS mencabut “izin tertentu” untuk ekspor “barang terkait konsumen” ke pelanggan mereka di China.
Hal ini mengindikasikan larangan tersebut berlaku untuk chip yang digunakan pada laptop. Intel kemungkinan masih bisa memasok chip ke Huawei untuk aplikasi non-konsumen seperti server pusat data.
Situasi Qualcomm terlihat lebih serius. Laporan mereka merinci pencabutan izin berlaku untuk “produk sirkuit terintegrasi 4G dan tertentu lainnya,” termasuk “produk Wi-Fi,” untuk Huawei dan afiliasinya. Akibatnya, Qualcomm tidak bisa mengharapkan pendapatan produk SoC lagi dari Huawei setelah 2024.
Dampak larangan ini terhadap Huawei masih belum jelas. Kementerian Luar Negeri China menanggapi dengan menyatakan “China dengan tegas menentang Amerika Serikat yang melebih-lebihkan konsep keamanan nasional dan menyalahgunakan kontrol ekspor untuk menekan perusahaan China tanpa alasan.”
Huawei telah bergulat dengan pembatasan AS sejak 2019. Saat itu, mereka dimasukkan ke dalam daftar larangan perdagangan, yang mencegah perusahaan Amerika menjual teknologi mereka, termasuk chip 5G, ke Huawei. Hal tersebut dikaitkan dengan keamanan nasional dari Amerika Serikat.
Larangan tersebut semakin diperketat pada 2020. AS mewajibkan produsen asing yang menggunakan peralatan pembuat chip Amerika untuk mendapatkan izin sebelum menjual semikonduktor ke Huawei. Izin inilah yang baru saja dicabut untuk Qualcomm dan Intel.
Mungkin hal ini lah yang membuat Huawei memproduksi chip Kirin untuk smartphone dan juga PC. Menurut beberapa sumber, kinerja dari prosesor Kirin yang bakal digunakan di PC lebih kencang dibandingkan prosesor Apple M3. Arsitektur yang digunakan pada prosesor yang masih dikembangkan tersebut berbasis ARM karena masih menggunakan grafis terintegrasi ARM Mali.
sumber: Spillsomebeans