Microsoft AI CEO, Mustafa Suleyman, baru-baru ini menyatakan bahwa kecerdasan umum buatan (AGI – artificial general intelligence) akan tercapai dalam lima hingga tujuh tahun ke depan. Pernyataan ini bertentangan dengan klaim CEO OpenAI, Sam Altman, yang menyebutkan bahwa AGI dapat dicapai dengan perangkat keras saat ini. Suleyman menegaskan bahwa perangkat keras saat ini, seperti Nvidia GB200s, tidak cukup untuk mencapai AGI. Ia percaya bahwa generasi perangkat keras berikutnya akan lebih memungkinkan untuk mencapai tujuan ini.
Suleyman bergabung dengan Microsoft awal tahun ini untuk memimpin operasi AI perusahaan, termasuk produk seperti Copilot, Bing, dan Edge. Dalam wawancara dengan Editor-in-Chief The Verge, Nilay Patel, Suleyman menyatakan bahwa AGI adalah sistem pembelajaran umum yang dapat berfungsi dengan baik di berbagai lingkungan pelatihan setingkat manusia. Ia menambahkan bahwa AGI telah menjadi sangat dramatis sehingga kemampuan spesifik sistem sering kali diabaikan.
Suleyman juga berbicara tentang kemitraan multi-miliar dolar Microsoft dengan OpenAI, yang telah menerima kritik dari beberapa pihak dalam Microsoft. Mereka mengklaim bahwa kemitraan ini telah menjadikan Microsoft sebagai “departemen IT yang dimuliakan” untuk startup tersebut. Meskipun demikian, Suleyman percaya bahwa kemitraan ini bisa menjadi salah satu yang paling sukses dalam sejarah komputer.

Microsoft telah melakukan pembaruan besar pada pengalaman pengguna Copilot, yang telah diterima dengan beragam emosi. Banyak pengguna mengeluhkan pengalaman pengguna yang menurun dan respons berkualitas rendah. Suleyman berbagi visinya untuk Copilot, yang diharapkan akan berkembang menjadi pendamping virtual yang dapat menjadi teman dan membangun hubungan yang bermakna dengan pengguna.
Suleyman juga menyoroti pentingnya keamanan dalam pengembangan AI. Microsoft telah menjadikan keamanan sebagai salah satu prioritas utama mereka setelah serangkaian kegagalan keamanan. Ia juga membahas gaya kepemimpinan CEO Microsoft, Satya Nadella, yang berfokus pada akuntabilitas dan disiplin dalam pendapatan dan laba rugi.
Dalam wawancara tersebut, Suleyman juga menyebutkan bahwa Microsoft memiliki tim AI yang sangat berpengalaman, termasuk Karén Simonyan, yang memimpin tim skala pembelajaran mendalam di DeepMind. Tim ini telah mencapai terobosan signifikan dalam pengembangan AI. Suleyman yakin bahwa dengan tim yang luar biasa ini, Microsoft akan berada dalam posisi untuk melatih model terbaik di dunia.
Dengan demikian, meskipun ada perbedaan pandangan antara Microsoft dan OpenAI mengenai waktu dan perangkat keras yang dibutuhkan untuk mencapai AGI atau artificial general intelligence, kedua perusahaan tetap berkomitmen untuk mendorong batas-batas teknologi AI. Masa depan AI tampak cerah dengan kolaborasi dan inovasi yang terus berkembang di antara para pemimpin industri ini.
Sumber: WindowsCentral