Perusahaan chip Tiongkok, Loongson, tengah menyiapkan terobosan besar untuk pasar PC domestik. CEO Loongson Hu Weiwu dalam sebuah wawancara dengan media lokal Tiongkok, mengonfirmasi peningkatan performa signifikan pada CPU mereka mendatang.
Saat ini, Loongson 3A6000 menawarkan CPU 8-core dengan performa mendekati arsitektur Intel Generasi ke-10 dan AMD Zen 2. Perusahaan ini juga baru-baru ini memamerkan CPU 3B6600 dan 3B7000 yang ditujukan untuk PC, keduanya memiliki desain 8-core dan dibangun pada proses fabrikasi yang sama seperti CPU 3A6000. Seperti yang diketahui, Loongson berambisi untuk bersaing dengan arsitektur x86 dan ARM melalui arsitektur mereka sendiri, “Dragon”.
Loongson menargetkan peluncuran CPU generasi berikutnya pada tahun 2025. Peningkatan performa diperkirakan mencapai 20-30% dari CPU 3A6000, bahkan berpotensi melonjak hingga 50% dengan tetap menggunakan desain 8-core. Meski detail spesifikasi belum diungkap, CEO Loongson memastikan peningkatan performa yang signifikan.
Lebih lanjut, Loongson menargetkan CPU domestik 2025 mereka untuk menyamai performa CPU Intel Generasi ke-12. Jika sebelumnya CPU Loongson hanya menyamai performa Core i3, generasi berikutnya diproyeksikan mampu bersaing dengan CPU high-end Core i7 dan Core i5.
Performa setara Intel Alder Lake Core i7 tentu menjadi terobosan besar bagi pasar PC China. Apalagi dengan kehadiran Raptor Lake sebagai peningkatan minor dari Alder Lake, varian Loongson mendatang dengan clock speed lebih tinggi berpotensi menyaingi keduanya. Ini juga berarti performa mendekati level Zen 3 ke Zen 4, bahkan mungkin menyamai atau mendekati Ryzen 7 7700X, chip 8-core yang populer. Hal ini membuat Tiongkok memiliki sebuah prosesor lokal yang cukup kencang untuk menjalankan komputasi sehari-hari.
Keunggulan utama CPU Loongson generasi berikutnya terletak pada rasio harga terhadap performa. Angka ini diperkirakan jauh melampaui pesaing seperti AMD dan Intel. Hal ini menjadikan CPU Loongson alternatif menarik bagi pasar domestik Tiongkok, yang saat ini tengah menghadapi berbagai batasan dari penggunaan teknologi asal Amerika Serikat. Pemerintah Tiongkok sendiri telah mengganti PC di lembaga milik negara dan juga sekolah-sekolah dengan opsi CPU lokal.
Sumber: WCCFTech