Pemerintah Amerika Serikat (AS) berencana untuk melarang penjualan software antivirus buatan Kaspersky Lab dari Rusia. Langkah ini diambil karena kekhawatiran akses istimewa perangkat lunak tersebut ke sistem komputer dapat digunakan untuk mencuri informasi sensitif atau memasang malware.
Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo, mengatakan bahwa pengaruh Rusia atas Kaspersky merupakan risiko keamanan yang signifikan. Pelanggan Kaspersky termasuk perusahaan infrastruktur penting dan pemerintah daerah, sehingga potensi pencurian data dan serangan siber menjadi ancaman serius.
“Rusia telah menunjukkan kemampuan dan niat untuk mengeksploitasi perusahaan Rusia seperti Kaspersky untuk mengumpulkan dan menggunakan informasi pribadi orang Amerika sebagai senjata,” kata Raimondo. “Itulah sebabnya kami terpaksa mengambil tindakan yang kami lakukan hari ini.”
Kaspersky membantah tuduhan tersebut. Melalui pernyataan tertulis, perusahaan menyatakan bahwa keputusan Amerika Serikat didasarkan pada “iklim geopolitik saat ini dan kekhawatiran teoretis, bukan pada evaluasi menyeluruh terhadap integritas produk dan layanan Kaspersky.”
Kaspersky berencana untuk mengambil langkah hukum untuk mempertahankan operasinya. Langkah AS ini diperkirakan akan berdampak buruk pada reputasi Kaspersky dan penjualan mereka di luar negeri.
Selain melarang penjualan perangkat lunak, pemerintah AS juga akan memasukkan Kaspersky ke dalam daftar entitas yang dibatasi perdagangannya. Ini berarti pemasok AS dilarang menjual produk kepada Kaspersky.
Kebijakan ini merupakan upaya pemerintah AS untuk menekan serangan siber Rusia dan memberi tekanan tambahan kepada Rusia terkait perang di Ukraina.
Senator Mark Warner, ketua Komite Intelijen Senat, mendukung langkah tersebut. “Kita tidak akan pernah memberikan kunci jaringan atau perangkat kita kepada negara musuh, jadi tidak masuk akal jika kita terus mengizinkan perangkat lunak Rusia dengan akses perangkat sedalam mungkin dijual kepada orang Amerika,” ujarnya.
Larangan penjualan perangkat lunak Kaspersky akan mulai berlaku pada 29 September 2024. Perusahaan diberi waktu 100 hari untuk mencari alternatif. Penjualan baru untuk Kaspersky di AS akan dihentikan 30 hari setelah pengumuman pembatasan.
Pengguna Kaspersky yang sudah terlanjur menggunakannya tidak akan dikenai sanksi hukum. Namun, mereka sangat dianjurkan untuk berhenti menggunakannya.
Kaspersky telah lama menjadi perhatian regulator. Pada tahun 2017, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS melarang penggunaan antivirus Kaspersky pada jaringan federal karena dugaan hubungan dengan intelijen Rusia.
Perang Rusia-Ukraina semakin meningkatkan tekanan terhadap Kaspersky. Setelah invasi Ukraina, pemerintah AS memperingatkan perusahaan Amerika bahwa Rusia dapat menggunakan Kaspersky untuk melancarkan serangan siber. Hal ini mendorong Departemen Perdagangan untuk menyelidiki Kaspersky secara lebih lanjut, yang berujung pada larangan penjualan saat ini.
Pelanggaran terhadap larangan ini dapat berujung pada denda dari Departemen Perdagangan AS. Pelanggaran berat bisa berujung pada kasus kriminal yang ditangani Departemen Kehakiman.
Sumber: Reuters