Intel Ungkap Lubang Keamanan AMD dan Nvidia

Dimas Galih Windudjati

Intel baru-baru ini merilis laporan keamanan produk terbarunya, yang mengejutkan banyak pihak dengan mengungkapkan sejumlah lubang keamanan pada produk AMD dan Nvidia. Dalam laporan tersebut, Intel menyatakan bahwa AMD memiliki lebih dari empat kali lipat kerentanan firmware dibandingkan dengan produk mereka sendiri, sementara Nvidia mengalami 80% lebih banyak masalah keamanan pada GPU.

Poin utama dari laporan keamanan Intel tahun 2024 adalah kinerja tim riset internal keamanan mereka. Intel menyebutkan bahwa tim mereka berhasil menemukan 96% kerentanan baru secara internal tahun lalu. Seluruh masalah hardware yang diidentifikasi juga ditemukan secara internal oleh perusahaan.

Namun, laporan tersebut tidak hanya berfokus pada pencapaian Intel. Tiga poin terakhir dalam laporan tersebut secara khusus menyoroti perbandingan dengan AMD dan Nvidia. Intel menyatakan bahwa AMD memiliki 4,4 kali lebih banyak kerentanan firmware pada hardware root-of-trust dan 1,8 kali lebih banyak kerentanan pada teknologi komputasi rahasia dibandingkan dengan Intel. Laporan ini juga mengkritik Nvidia yang hanya melaporkan kerentanan dengan tingkat keparahan tinggi pada GPU mereka untuk tahun 2024.

Detail lebih lanjut dalam laporan tersebut menyebutkan bahwa AMD hanya menemukan sekitar 57% dari total kerentanan platform yang dilaporkan. Hal ini berarti para peneliti keamanan atau publik menemukan sisa 43% kerentanan. Selain itu, terdapat 78 kerentanan pada produk AMD yang belum memiliki rencana perbaikan, bertolak belakang dengan Intel yang mengklaim telah menyediakan mitigasi atau solusi untuk semua kerentanan pada hardware root-of-trust di semua SKU yang didukung.

Di sisi GPU, Intel mengklaim memiliki jumlah lubang keamanan paling sedikit, dengan hanya 10 masalah keamanan yang dilaporkan pada GPU Intel. Dari jumlah tersebut, hanya satu yang dicatat sebagai ancaman tinggi atau parah, sementara sisanya diberi label sedang. Sebaliknya, Nvidia melaporkan 18 kerentanan keamanan, semuanya dengan tingkat keparahan tinggi, dengan 13 di antaranya memungkinkan pelaku jahat untuk mengeksekusi kode pada PC yang terkena dampak.

Intel menegaskan bahwa mereka memprioritaskan keamanan pada CPU dan GPU mereka. Meskipun demikian, China menuduh Intel memiliki kelemahan keamanan besar pada Oktober 2024. Walaupun perlu skeptis terhadap informasi seperti ini, terutama mengingat laporan ini berasal dari Intel sendiri, laporan-laporan ini dapat dengan mudah diperiksa di basis data publik seperti National Vulnerability Database serta bulletin keamanan perusahaan terkait.

Selain mengklaim bahwa produk mereka adalah yang paling aman, Intel juga berusaha menurunkan reputasi AMD dan Nvidia. Meskipun Intel masih memegang pangsa pasar mayoritas dalam CPU x86, AMD baru-baru ini meningkat sebesar 5,7 poin persentase pada kuartal ketiga 2024. Hal ini terjadi saat Intel menghadapi masalah ketidakstabilan pada generasi ke-13 dan ke-14 serta hasil keuangan yang buruk pada akhir Juli.

Di saat yang sama, Intel juga berusaha bersaing dengan Nvidia di bidang chip AI dengan Gaudi 3, namun sejauh ini gagal mencapai targetnya. Bahkan, Intel baru-baru ini membatalkan Falcon Shores generasi berikutnya, yang berarti perusahaan tidak akan memiliki bagian AI yang kompetitif untuk publik lebih dari setahun. Sementara itu, Jensen Huang dan Nvidia terus meraup miliaran dolar berkat permintaan perangkat keras mereka.

Sumber: Tomshardware, Intel

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *