Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mengukir sejarah sebagai operator telekomunikasi pertama di Asia Tenggara yang mengadopsi teknologi Artificial Intelligence Radio Access Network (AI-RAN). Dalam kerja sama strategis bersama Nokia dan NVIDIA, Indosat memperkenalkan inovasi jaringan cerdas yang menggabungkan kecerdasan artifisial (AI) dengan infrastruktur 5G. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan kinerja jaringan, tetapi juga membuka peluang baru di berbagai sektor industri.
Kemitraan ini diresmikan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Barcelona. Indosat memanfaatkan solusi 5G Cloud RAN dari Nokia dan platform AI Aerial milik NVIDIA untuk menciptakan sistem komputasi mutakhir. Sistem ini memungkinkan pengoperasian AI dan jaringan akses radio (RAN) secara terpadu. Dengan langkah ini, Indosat menjadi operator ketiga di dunia yang mengintegrasikan AI dalam RAN, setelah dua pelopor global lainnya.
Apa yang membuat terobosan ini spesial? AI-RAN memungkinkan jaringan beradaptasi secara real-time, meningkatkan efisiensi spektrum, dan mengurangi konsumsi energi. Teknologi ini juga menjadi fondasi bagi evolusi menuju jaringan 6G yang lebih canggih. Indosat tidak hanya fokus pada konektivitas, tetapi juga bertransformasi menjadi penyedia layanan AI yang mendukung ekosistem digital Indonesia.
Dampak AI-RAN untuk Indosat
Kerja sama ini melibatkan pengembangan dan pengujian teknologi AI-RAN secara bertahap. Tahap awal berfokus pada optimalisasi inferensi AI menggunakan platform NVIDIA. Selanjutnya, sistem RAN akan diintegrasikan ke dalam infrastruktur yang sama. Untuk mempercepat inovasi, Indosat menggandeng universitas dan lembaga riset ternama di Indonesia. Kolaborasi ini juga mendukung program akademik, membuka ruang bagi talenta lokal untuk berkontribusi pada masa depan telekomunikasi.
Vikram Sinha, Presiden Direktur dan CEO Indosat, menyatakan bahwa inisiatif ini menjadi tonggak penting bagi industri telekomunikasi Tanah Air. “Kami tidak hanya meningkatkan kualitas jaringan, tetapi juga membangun ekosistem AI yang inklusif,” ujarnya. Ia menambahkan, langkah ini sejalan dengan visi Indosat untuk memberdayakan masyarakat Indonesia melalui teknologi.
Sementara itu, Tommi Uitto dari Nokia menegaskan bahwa kombinasi AI dan RAN menciptakan peluang inovasi tanpa batas. “Jaringan Indosat akan menjadi grid komputasi serbaguna yang mendukung berbagai aplikasi,” katanya. Ronnie Vasishta dari NVIDIA juga optimistis, menyebut kolaborasi ini sebagai model baru bagi operator global dalam mengadopsi AI.
Penerapan AI-RAN membawa manfaat besar bagi Indosat. Dengan infrastruktur yang efisien, perusahaan dapat mengurangi biaya operasional sekaligus membuka sumber pendapatan baru melalui layanan berbasis AI. Misalnya, Indosat bisa menyediakan solusi AI untuk sektor kesehatan, pendidikan, dan pertanian. Teknologi ini juga mendukung Sovereign AI Factory milik Indosat, yang dirancang untuk membantu startup dan instansi pemerintah mengembangkan aplikasi AI lokal.
Lebih dari 277 juta penduduk Indonesia akan merasakan dampaknya. Platform NVIDIA AI Enterprise dan serverless APIs memungkinkan distribusi beban kerja AI secara optimal. Mitra seperti Hippocratic.ai, Personal.ai, GoTo, dan Accenture juga akan memanfaatkan teknologi ini untuk menghadirkan layanan AI yang lebih andal dan skalabel.
Rencana Implementasi
Proyek ini dimulai dengan pembangunan laboratorium 5G AI-RAN di Surabaya pada awal 2025. Fasilitas ini akan menjadi pusat pengembangan dan validasi teknologi. Uji coba komersial skala kecil dijadwalkan pada pertengahan 2025, fokus pada pengujian inferensi AI. Pengembangan penuh ditargetkan rampung pada 2026, menandai langkah besar menuju jaringan masa depan.
Inisiatif ini selaras dengan Strategi Nasional AI Indonesia. Indosat berperan sebagai katalis dalam transformasi digital, tidak hanya sebagai penyedia jaringan, tetapi juga sebagai pelopor solusi AI. Dengan efisiensi energi dan performa jaringan yang lebih baik, teknologi ini juga mendukung keberlanjutan lingkungan.
AI-RAN bukan sekadar tren, melainkan revolusi dalam industri telekomunikasi. Indosat, Nokia, dan NVIDIA membuktikan bahwa integrasi AI dan jaringan dapat menciptakan nilai tambah yang signifikan. Dari konektivitas yang lebih cepat hingga aplikasi AI yang inovatif, kolaborasi ini membawa Indonesia ke garis depan teknologi global. Langkah ini juga menjadi inspirasi bagi operator lain di dunia untuk mengikuti jejak serupa.