Menyambut Hari Pendidikan Nasional, Indosat Ooredoo Hutchison berkolaborasi dengan Wadhwani Foundation untuk meluncurkan program pelatihan berbasis kecerdasan artifisial (AI). Inisiatif ini dirancang untuk membekali generasi muda dengan keterampilan digital guna bersaing di pasar kerja. Pelatihan dapat diakses melalui aplikasi myIM3 dan bima+, yang kini tak hanya menyediakan layanan telekomunikasi, tetapi juga menjadi platform pembelajaran bagi jutaan pengguna di Indonesia.
Menurut data Statistik Indonesia 2025, lebih dari 7,4 juta orang sedang mencari pekerjaan. Angka ini mencerminkan tantangan besar dalam menyediakan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri. Melalui kerja sama ini, Indosat dan Wadhwani Foundation berupaya menjawab kebutuhan tersebut dengan menghadirkan pelatihan yang fokus pada pengembangan soft skill, kesiapan kerja, dan pemanfaatan teknologi AI. Program ini diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi digital sekaligus memperkuat posisi Indonesia menuju Visi Indonesia Emas 2045.
Pelatihan ini tersedia bagi pengguna aplikasi myIM3 dari IM3 dan bima+ dari Tri, yang dapat diunduh melalui Play Store dan App Store. Keunggulan program ini adalah aksesibilitasnya yang luas, memungkinkan anak muda di perkotaan hingga pelosok desa untuk belajar kapan saja. Indosat juga memanfaatkan brand IM3 dan Tri untuk mempromosikan inisiatif ini. IM3 mengintegrasikan pelatihan ke dalam program Collabonation, yang dikenal mendukung kreativitas anak muda. Sementara itu, Tri memperkenalkannya melalui Generasi Happy, sebuah inisiatif yang mendorong aktivitas digital generasi muda.
Vikram Sinha, Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, menegaskan komitmen perusahaan untuk memberdayakan masyarakat. “Generasi muda adalah pilar masa depan Indonesia. Kami ingin memastikan setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang melalui keterampilan digital,” ujarnya. Ia menambahkan, pelatihan ini sejalan dengan misi Indosat untuk menciptakan dampak positif di seluruh lapisan masyarakat.
Aplikasi myIM3 dan bima+ kini menawarkan modul pelatihan yang mencakup pengembangan kemampuan lunak, kesiapan kerja, dan alat berbasis AI. Modul ini dirancang untuk membantu pencari kerja, wirausahawan, dan profesional muda meningkatkan daya saing. Selain itu, Indosat berencana memperluas kemitraan dengan universitas dan sekolah untuk mendukung siswa dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja.
Sementara itu, Ajay Kela, Presiden dan CEO Wadhwani Foundation, menyatakan bahwa kolaborasi ini memperkuat misi organisasinya yang telah berdiri sejak 2001. “Kami ingin memastikan manfaat teknologi dirasakan oleh semua orang. Melalui kemitraan dengan Indosat, kami dapat menjangkau jutaan pengguna dengan pelatihan yang mudah diakses,” katanya. Wadhwani Foundation telah lama membantu pencari kerja melalui program seperti JobRise dan JobReady, yang kini tersedia dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Program ini menawarkan simulasi, pendampingan, dan pelatihan berbasis AI untuk mempercepat proses pencarian kerja.
Wadhwani Foundation juga mendukung wirausahawan muda melalui Wadhwani Entrepreneurship Network (WEN), yang menyediakan strategi bisnis untuk membangun usaha yang berkelanjutan. Inisiatif ini selaras dengan pilar Asta Cita ketiga, yaitu memajukan pekerjaan berkualitas dan kewirausahaan. Dengan menggabungkan teknologi AI dan pendekatan praktis, program ini membantu mempersiapkan talenta muda untuk menghadapi era digital yang terus berkembang.