Hyundai Motor Company menyelenggarakan CEO Investor Day 2024 dan meluncurkan strategi jangka panjang baru bertajuk Hyundai Way. Strategi ini merupakan bentuk respons dinamis terhadap perubahan pasar yang bertujuan untuk memperkuat posisi Hyundai sebagai pemimpin di industri otomotif global.
Dalam pidatonya, Jaehoon Chang, Presiden dan CEO Hyundai Motor Company, menekankan komitmen perusahaan untuk meningkatkan daya saing di sektor kendaraan listrik (EV) dan hybrid. Hyundai berencana untuk memperluas jajaran hybrid dari 7 menjadi 14 model, termasuk Genesis, dan meluncurkan 21 model EV baru pada tahun 2030.
Salah satu fokus utama Hyundai Way adalah pengembangan EREV (Extended Range Electric Vehicle) baru yang menggabungkan keunggulan mesin pembakaran internal (ICE) dan EV. EREV ini akan menawarkan jangkauan berkendara yang lebih jauh dan harga yang lebih kompetitif dibandingkan EV sejenis, menjembatani transisi konsumen ke kendaraan listrik sepenuhnya.
Hyundai juga akan meningkatkan produksi EV dengan membangun pabrik EV khusus di Ulsan pada 2026 dan memaksimalkan kapasitas produksi di berbagai pabrik global, termasuk di Amerika Serikat, India, China, dan Indonesia.
Hyundai berkomitmen untuk menjadi satu-satunya OEM di dunia yang memiliki jajaran baterai lengkap untuk berbagai powertrain. Perusahaan akan mempercepat pengembangan baterai generasi berikutnya, termasuk baterai solid-state, dan menerapkan struktur baterai CTV (cell-to-vehicle) yang lebih ringan dan efisien.
Keamanan baterai juga menjadi prioritas utama. Hyundai telah mengembangkan teknologi untuk mendeteksi ketidaknormalan pada baterai secara real-time dan meningkatkan sistem pendinginan untuk mencegah potensi kebakaran.
Melalui strategi ‘Mobility Game Changer’, Hyundai akan fokus pada pengembangan Software-Defined Vehicles (SDV). Salah satu wujudnya adalah peluncuran SDV Pace Car pada tahun 2026 yang dilengkapi dengan arsitektur High-Performance Vehicle Computer (HPVC).
Hyundai juga akan membangun ekosistem terbuka untuk pengembangan aplikasi pihak ketiga dan memperkenalkan sistem hiburan terbaru berbasis Android Automotive Operating System (AAOS) pada kendaraan produksinya.
Hyundai berkomitmen untuk mencapai net zero pada tahun 2045. Untuk mencapai target ini, Hyundai akan memperluas penggunaan hidrogen di berbagai sektor, termasuk transportasi, melalui anak perusahaannya, HTWO.
Hyundai melihat hidrogen sebagai elemen penting dalam strategi energinya dan berkomitmen untuk menjadikannya sumber energi yang tersedia untuk semua aspek kehidupan.
Hyundai menargetkan penjualan global sebesar 5,55 juta unit pada tahun 2030, dengan 2 juta unit di antaranya adalah EV. Untuk mencapai target ini, Hyundai akan menginvestasikan total KRW 120,5 triliun hingga tahun 2033. Investasi ini akan dialokasikan untuk R&D, pengeluaran modal, dan investasi strategis di berbagai sektor, termasuk EV, teknologi otonom, dan hidrogen.