Perubahan besar tengah disiapkan Google untuk pengguna aplikasi panggilan video. Google Meet, yang awalnya dikenal sebagai Google Duo sebelum berganti nama pada 2022, akan menghapus fitur-fitur lama alias “legacy” dari Duo pada September 2025. Pengumuman ini muncul melalui notifikasi di aplikasi Meet versi Android, seperti yang pertama kali dilaporkan oleh 9to5Google. Notifikasi itu menyebutkan bahwa “Meet calling” akan sepenuhnya menggantikan “Legacy (Duo) calling” pada waktu tersebut.
Sejak perubahan nama, Google Meet masih mempertahankan beberapa fitur khas Duo, seperti Family mode, Moments, Mirror mode, Knock Knock, dan mode cahaya rendah. Fitur-fitur ini, yang biasanya digunakan selama panggilan, akan dihentikan. Google mendorong pengguna untuk beralih ke pengalaman panggilan baru yang lebih kaya fitur. Namun, transisi ini tidak terjadi begitu saja. Pengguna diminta memperbarui aplikasi Meet ke versi terbaru agar bisa menikmati pengalaman baru tersebut.
Google Meet kini hadir dengan sederet peningkatan. Fitur baru seperti teks langsung (live captions), obrolan dalam panggilan, efek bertumpuk, enkripsi berbasis cloud, hingga berbagi layar jadi andalan. Ada juga peningkatan tata letak untuk tablet dan perangkat lipat, opsi “angkat tangan” untuk rapat, serta fitur premium yang bergantung pada langganan Google Workspace atau Google One. Fitur-fitur ini menawarkan pengalaman lebih modern dibandingkan Duo.
Namun, tidak semua perangkat siap untuk perubahan ini. Misalnya, perangkat Nest Hub Max saat ini hanya mendukung panggilan legacy Duo. Artinya, pengguna Nest tidak akan bisa langsung beralih ke pengalaman Meet baru di ponsel mereka jika masih menggunakan panggilan legacy di Nest. Google menjelaskan bahwa pengguna tetap bisa menggunakan pengalaman lama di ponsel selama perangkat Nest masih aktif untuk panggilan legacy.
Beberapa fitur Duo yang hilang punya alternatif di Meet. Misalnya, fitur Moments, yang memungkinkan pengguna mengambil momen selama panggilan, kini bisa digantikan dengan tangkapan layar perangkat. Mode cahaya rendah digantikan dengan penyesuaian pencahayaan video dan sentuhan potret untuk beberapa pengguna. Mode hemat data juga punya pengganti, yakni Meet saver mode, yang membantu mengurangi penggunaan data saat panggilan.
Google menyarankan pengguna untuk segera menyimpan riwayat panggilan dan pesan video dari Duo sebelum fitur legacy dihentikan. Caranya cukup mudah. Untuk pesan, pengguna bisa masuk ke pengaturan aplikasi, pilih “Message settings,” lalu ekspor pesan ke folder baru bernama “Meet” di perangkat. Untuk riwayat panggilan, masuk ke “Calling settings (Legacy),” lalu pilih opsi untuk mengelola dan mengekspor riwayat panggilan dalam format CSV. Langkah ini penting agar kenangan dari panggilan sebelumnya tidak hilang.
Transisi ini menunjukkan upaya Google untuk menyatukan layanan panggilan video di bawah satu nama: Google Meet. Dulu, perusahaan ini punya beberapa aplikasi serupa, seperti Duo dan Hangouts, yang membingungkan pengguna. Kini, dengan fokus pada Meet dan Google Messages untuk komunikasi berbasis RCS, Google tampaknya ingin menyederhanakan pengalaman pengguna. Meski begitu, perubahan ini mungkin terasa pahit bagi penggemar fitur-fitur khas Duo, seperti Knock Knock, yang memungkinkan pengguna melihat pratinjau video sebelum menerima panggilan.
Bagi pengguna setia Google Meet, pembaruan ini membawa harapan akan pengalaman panggilan yang lebih mulus dan kaya fitur. Namun, tantangannya adalah memastikan semua perangkat yang digunakan sudah mendukung versi terbaru aplikasi. Tanpa pembaruan, pengguna mungkin masih terjebak pada pengalaman panggilan lama hingga batas waktu September 2025 tiba. Google tampaknya serius untuk menjadikan Meet sebagai solusi utama panggilan video, tapi keberhasilan transisi ini bergantung pada seberapa cepat pengguna beradaptasi dengan perubahan tersebut.