Dalam era digital yang terus berkembang, penggunaan aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) generatif semakin meningkat. Menurut penelitian terbaru dari Ericsson ConsumerLab, minat konsumen terhadap konektivitas yang berbeda semakin tinggi, terutama di kalangan pengguna smartphone 5G. Laporan ini mencakup survei yang melibatkan lebih dari 1,1 miliar orang, termasuk 750 juta pengguna smartphone 5G di seluruh dunia.
Ericsson mengungkapkan bahwa sekitar 35 persen pengguna smartphone 5G menunjukkan ketertarikan untuk membayar lebih demi mendapatkan konektivitas yang lebih baik. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna semakin menyadari pentingnya konektivitas yang andal, terutama saat menggunakan aplikasi yang memerlukan performa tinggi, seperti panggilan video, streaming, dan transaksi online. Dengan pertumbuhan pesat pengguna aplikasi AI generatif, yang diprediksi akan meningkat 2,5 kali lipat dalam lima tahun ke depan, kebutuhan akan konektivitas yang berkualitas pun semakin mendesak.
Krishna Patil, Kepala Ericsson Indonesia, menekankan bahwa AI diharapkan dapat berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Ia menyatakan bahwa Ericsson berkomitmen untuk mendukung masa depan digital Indonesia. Penelitian ini menunjukkan bahwa permintaan akan konektivitas yang didukung oleh AI semakin meningkat. Hal ini sejalan dengan ekspektasi pengguna yang menginginkan kinerja aplikasi yang lebih baik dan responsif.
Dalam laporan berjudul “Meningkatkan 5G dengan Konektivitas yang Berbeda,” Ericsson ConsumerLab menjelaskan bahwa pengguna kini bersedia membayar hingga 35 persen lebih mahal untuk mendapatkan jaminan konektivitas yang cepat dan aman. Ini merupakan sinyal positif bagi penyedia layanan komunikasi (CSP) untuk meningkatkan layanan mereka. Sethi, Kepala ConsumerLab di Ericsson, menambahkan bahwa pengguna kini memiliki harapan tinggi terhadap kemampuan aplikasi AI di masa depan. Mereka berharap aplikasi tersebut dapat memberikan pengalaman yang lebih baik, baik dalam pembuatan gambar, audio, maupun video.
Penelitian ini juga mengidentifikasi segmen pengguna yang disebut “Pencari Jaminan.” Sebanyak 20 persen pengguna smartphone 5G aktif mencari konektivitas yang lebih baik untuk aplikasi penting dan bersedia membayar lebih untuk itu. Ini menunjukkan bahwa ada peluang signifikan bagi CSP untuk memenuhi permintaan ini dengan menawarkan paket layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Ericsson juga mencatat bahwa dengan transisi ke model bisnis berbasis kinerja, CSP dapat meningkatkan pendapatan mereka. Dengan menawarkan langganan dan paket yang menjamin kinerja tinggi, CSP dapat menarik lebih banyak pelanggan. Potensi peningkatan pendapatan dari konektivitas yang berbeda ini diperkirakan dapat mencapai 5 hingga 12 persen dalam Average Revenue Per User (ARPU) 5G.
Salah satu temuan menarik dari penelitian ini adalah bahwa satu dari tiga pengguna smartphone 5G bersedia mengalokasikan 10 persen dari pengeluaran aplikasi seluler mereka untuk membeli aplikasi dengan konektivitas yang lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa konsumen semakin sadar akan nilai dari konektivitas yang lebih baik dan bersedia menginvestasikan lebih banyak untuk mendapatkan pengalaman yang lebih baik.
Dengan membuka API jaringan Quality on Demand (QoD), CSP dapat memberikan kesempatan kepada para pengembang untuk menciptakan pengalaman aplikasi yang disesuaikan. Langkah ini tidak hanya akan meningkatkan kepuasan pengguna, tetapi juga membuka aliran pendapatan baru bagi CSP. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada peluang besar bagi penyedia layanan untuk berinovasi dan memenuhi kebutuhan pengguna yang semakin meningkat.
Secara keseluruhan, penelitian dari Ericsson ConsumerLab menunjukkan bahwa pertumbuhan aplikasi AI generatif berkontribusi pada peningkatan minat konsumen terhadap konektivitas yang lebih baik. Dengan semakin banyaknya pengguna yang bersedia membayar lebih untuk jaminan konektivitas, ini menjadi sinyal positif bagi industri telekomunikasi untuk terus berinovasi dan meningkatkan layanan mereka. Dalam konteks ini, penting bagi CSP untuk memahami kebutuhan pengguna dan menawarkan solusi yang sesuai agar dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif.