Beberapa tahun lalu, saya berpendapat bahwa asisten virtual yang didukung oleh AI seperti Google Assistant dan Siri dari Apple, kedepannya akan menjadi lebih booming. Bayangkan saja, mereka dapat membantu pengguna dalam berbagai tugas dengan menggunakan perintah suara.
Namun siapa sangka bahwa ChatGPT, model bahasa buatan OpenAI yang dirancang untuk berinteraksi dengan pengguna dalam bentuk percakapan atau chat justru lebih digemari. Selain lebih mudah digunakan, tentunya karena kemampuan chatbot AI yang dapat menghasilkan respons yang sesuai dan relevan.
ChatGPT juga terus diperbarui dan ditingkatkan melalui proses pembelajaran mesin yang terus-menerus, sehingga dapat memberikan pengalaman interaksi yang semakin baik kepada pengguna. Yang terbaru, mereka mengenalkan “memori” untuk ChatGPT, apa itu?
Apa Itu Fitur Memori di ChatGPT?
Ya, berbeda dengan asisten virtual yang dirancang dapat mempelajari kebiasaan penggunanya, bicara dengan chatbot AI sangat monoton. Berulang kali, kita perlu memberitahunya perintah yang sama. Dengan fitur memori, akan memungkinkan ChatGPT untuk mengingat informasi tentang Anda dan percakapan Anda dari waktu ke waktu.
Memori bekerja dengan salah satu dari dua cara. Anda dapat memberitahu ChatGPT untuk mengingat sesuatu yang spesifik tentang Anda atau ChatGPT dapat mencoba untuk mengumpulkan detail-detail tersebut dari waktu ke waktu, menyimpan informasi tentang Anda saat bertanya dan mendapatkan jawaban. Tujuan penyimpanan data ke memori adalah agar ChatGPT terasa lebih personal dan lebih cerdas, tanpa perlu diingatkan setiap saat.
Jelas bahwa memori adalah fitur yang sangat dibutuhkan untuk kemajuan ChatGPT. Meskipun berarti mereka akan mempelajari tentang Anda dengan cara mengumpulkan data tentang Anda. Artinya mereka mungkin saja bisa memantau Anda ketika menggunakan layanan mereka, mengetahui tentang apa yang Anda cari atau klik atau sukai atau apapun, dan mengembangkan profil Anda dari waktu ke waktu.
Tentu saja, pendekatan itu membuat banyak orang merasa tidak nyaman. Namun OpenAI mengatakan bahwa mereka tetap memberikan kendali kepada pengguna atas memori ChatGPT dan telah melatih sistem untuk tidak mengingat hal-hal sensitif seperti informasi tentang kesehatan.
Pengguna selalu dapat bertanya kepada ChatGPT apa yang diketahuinya tentang Anda, dan memberitahu bot untuk melupakan sesuatu atau menghapusnya di bagian Manage Memory baru dalam pengaturan. OpenAI juga menawarkan Temporary Chat sebagai semacam mode incognito. Anda juga dapat mematikannya sepenuhnya di seluruh akun Anda.
Secara default, fitur memori akan secara otomatis diaktifkan. OpenAI mengatakan bahwa memori akan digunakan untuk melatih model-modelnya ke depan. Saat ini, memori hanyalah sebuah uji coba, tersedia untuk “bagian kecil” pengguna. Dengan chatbot AI yang semakin cerdas dan kedepannya dapat mengenal kita, di sisi lain cukup mengerikan membayangkannya bukan?
Sumber: TheVerge | Photo by Andrew Neel on Unsplash