Pemerintah Amerika Serikat berencana menekan Belanda untuk menghentikan perusahaan pembuat peralatan chip ternama mereka, ASML, dari merawat sebagian peralatan mereka di Tiongkok. Rencana ini terungkap jelang pertemuan pejabat kedua negara yang dijadwalkan berlangsung Senin mendatang.
Tekanan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Amerika Serikat untuk membatasi perkembangan sektor teknologi Tiongkok. Alan Estevez, kepala kebijakan ekspor Amerika Serikat, akan bertemu dengan pejabat pemerintah Belanda dan ASML Holding NV untuk membahas kontrak perawatan tersebut.
Washington mungkin juga akan berusaha menambah daftar pabrik chip Tiongkok yang dilarang menerima peralatan Belanda. Kementerian Luar Negeri Belanda mengkonfirmasi pertemuan tersebut namun tidak merinci agenda pembahasan.
Kedutaan Besar Tiongkok di Washington menyatakan keberatan terhadap “peregangan berlebihan” konsep keamanan nasional Amerika Serikat dan penggunaan “dalih untuk memaksa negara lain bergabung dalam blokade teknologinya terhadap Tiongkok.”
Pertemuan ini merupakan langkah terbaru Amerika Serikat untuk mengajak sekutu bergabung dalam upaya mereka untuk semakin membatasi kemampuan Tiongkok memproduksi chip canggih. Tahun lalu, raksasa telekomunikasi Tiongkok, Huawei, mengejutkan dunia dengan ponsel baru yang ditenagai chip canggih.
Ekspor terkait chip ke Tiongkok sangat penting bagi perekonomiannya. Presiden Tiongkok, Xi Jinping, mengeluh kepada Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, tentang upaya Amerika Serikat untuk memblokir teknologi Amerika Serikat tertentu, termasuk semikonduktor canggih, yang dikatakannya menghambat pembangunan Tiongkok.
Pembatasan servis peralatan ASML bisa sangat merugikan mengingat peralatan tersebut berukuran besar, mahal, dan memerlukan perawatan terus-menerus. Tiongkok adalah pasar terbesar kedua ASML berdasarkan penjualan tahun lalu (29%), setelah Taiwan.
Tahun lalu, Jepang dan Belanda bergabung dalam upaya Amerika Serikat untuk mencegah teknologi pembuatan chip tertentu dari Tiongkok demi alasan keamanan nasional.
Namun, pembatasan Belanda tidak seketat aturan Amerika Serikat, yang melarang perusahaan Amerika Serikat dari merawat peralatan di pabrik-pabrik Tiongkok yang canggih. Estevez telah menyatakan secara terbuka bahwa Amerika Serikat meminta sekutu untuk menghentikan perusahaan lokal mereka dari merawat peralatan pembuat chip tertentu untuk pelanggan Tiongkok.
Pejabat Amerika Serikat mungkin akan membahas perluasan daftar pabrik Tiongkok yang dilarang membeli peralatan Belanda pada pertemuan Senin mendatang. Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, sebelumnya bertemu dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, dan menekankan bahwa pembatasan Belanda bertujuan untuk mengganggu bisnis sesedikit mungkin.
Sumber dan gambar: Reuters