Huawei Perkenalkan Super Node Atlas 950 & 960 SuperPoD

Dimas Galih Windudjati

Dalam dunia teknologi, kekuatan komputasi menjadi kunci penting untuk mendorong kemajuan kecerdasan buatan (AI). Ketika proses pembuatan chip menghadapi batasan, Huawei memilih jalur berbeda. Perusahaan ini meluncurkan pendekatan baru yang mereka sebut sebagai solusi “super node dan cluster”.

Pengumuman besar ini disampaikan dalam ajang Huawei Full Connect Conference 2025. Xu Zhijun, Wakil Ketua dan Ketua Bergilir Huawei, memperkenalkan dua produk unggulan yang diklaim sebagai super node terkuat di dunia. Ia menegaskan bahwa langkah ini lahir dari teknologi manufaktur chip yang tersedia di dalam negeri, bukan bergantung pada teknologi asing.

Menurut Xu, kekuatan komputasi bukan hanya fondasi masa lalu, tapi juga masa depan kecerdasan buatan. Ia menyebut kebutuhan AI terhadap daya komputasi terus melonjak. Tanpa sistem komputasi yang kuat, pelatihan dan pemrosesan data skala besar tidak mungkin dilakukan secara efisien.

Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan super node? Konsep ini cukup unik karena secara fisik, super node tersusun dari banyak mesin. Namun secara logika, sistem ini bekerja seperti satu mesin raksasa. Seluruh perangkat di dalamnya saling terhubung rapat, sehingga proses pembelajaran, penalaran, dan inferensi AI berlangsung seolah menggunakan satu komputer besar.

Produk baru Huawei dinamai Atlas 950 SuperPoD dan Atlas 960 SuperPoD. Nama keduanya mungkin terdengar teknis, tetapi kemampuannya sangat impresif. Atlas 950 mampu menampung 8192 kartu chip Ascend, sedangkan Atlas 960 jauh lebih besar dengan 15488 kartu. Dalam hal kapasitas kartu, total daya komputasi, memori, dan bandwidth interkoneksi, keduanya menempati posisi teratas secara global.

Huawei tidak berhenti di situ. Perusahaan ini juga membangun cluster komputasi berskala masif dengan menggabungkan super node tersebut. Mereka memperkenalkan Atlas 950 SuperCluster dan Atlas 960 SuperCluster. Kapasitas komputasi kedua cluster ini masing-masing melampaui 500 ribu kartu dan mencapai satu juta kartu. Huawei menyebutnya sebagai cluster komputasi terkuat di dunia saat ini.

Xu Zhijun menyatakan keyakinannya bahwa super node dan cluster berskala global ini akan menjadi fondasi jangka panjang bagi pertumbuhan AI. Huawei bertekad menyediakan sumber daya komputasi yang berlimpah dan berkelanjutan untuk mendukung perkembangan teknologi tersebut.

Selain sektor AI, Huawei juga membawa konsep super node ke dunia komputasi umum. Mereka memperkenalkan TaiShan 950 SuperPoD, super node pertama untuk komputasi umum. Produk ini dipadukan dengan basis data terdistribusi GaussDB. Huawei menargetkan sistem ini bisa menggantikan mesin besar, mesin kecil, serta sistem basis data terintegrasi seperti Exadata.

Pencapaian ini tidak lepas dari pengalaman Huawei selama lebih dari tiga dekade dalam teknologi konektivitas. Perusahaan mengembangkan protokol interkoneksi khusus bernama Lingqu (UnifiedBus) untuk mengatasi tantangan besar pada jaringan super node berskala besar. Huawei juga berencana membuka standar Lingqu 2.0 agar industri dapat ikut berpartisipasi dalam pengembangannya.

Xu menegaskan bahwa Huawei akan terus mengandalkan teknologi Lingqu untuk mendukung peningkatan kebutuhan komputasi yang pesat. Mereka berharap ekosistem terbuka ini dapat mempercepat inovasi dan memperluas penerapan AI di berbagai sektor.

Sumber: Huawei

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *