Selama bertahun-tahun, TSMC dikenal sebagai produsen chip kontrak nomor satu di dunia. Namun, pendapatannya selalu jauh di bawah para pemain besar seperti Intel dan produsen memori lainnya. Tetapi, sebuah perubahan drastis terjadi pada tahun 2023 yang lalu. Analis Dan Nystedt mengungkapkan bahwa pendapatan TSMC berhasil melampaui Intel dan Samsung untuk pertama kalinya. Kepemimpinan ini tidak hanya terlihat dari pendapatan, namun juga laba operasi, menunjukkan dominasi TSMC sebagai pabrik terkemuka dunia.
Data yang dikompilasi Nystedt berasal dari pendapatan tahun kalender, bukan kinerja tahun fiskal. Penting dicatat bahwa angka ini juga mencakup pendapatan dari sumber lain dalam masing-masing perusahaan, bukan hanya dari produksi silikon.
6/9 TSMC’s 4th quarter revenue also topped Intel and Samsung, for the 6th straight quarter.
TSMC: $19.55 billion
Samsung (chip division): $16.42 billion
Intel: $15.41 billion
(US dollars) $TSM $INTC #Samsung #semiconductors pic.twitter.com/wLf0Tnj9pj— Dan Nystedt (@dnystedt) February 4, 2024
Meskipun tahun 2023 penuh tantangan, TSMC berhasil meraup pendapatan sebesar $69,3 miliar, jauh melampaui Intel yang hanya $54,23 miliar dan Samsung $50,99 miliar. Bahkan, perkiraan pendapatan Nvidia di kuartal keempat 2023 mencapai $58 miliar, lebih tinggi dari Intel dan Samsung, namun tetap di bawah TSMC.
Kenaikan signifikan pendapatan TSMC terbilang baru. Sebelumnya, meski menjadi pabrik terbesar, mereka selalu berada di belakang Intel dan Samsung. Peningkatan pesat ini dimulai pada tahun 2020, didorong oleh pandemi COVID-19 yang memicu lonjakan permintaan produk digital seperti PC dan konsol game. Selain itu, penggunaan teknologi produksi modern yang berbiaya mahal turut meningkatkan pendapatan TSMC. Keunggulan TSMC dalam teknologi proses juga memungkinkan mereka menetapkan harga premium, semakin memperkokoh keuangan perusahaan.
Perlu dicatat, Intel mendominasi industri semikonduktor selama beberapa dekade, sejak 1992 hingga 2017. Namun, mahkota tersebut direbut Samsung pada tahun 2017 dengan selisih yang cukup besar. Perbedaan mendasar antara keduanya adalah sumber pendapatan. Pendapatan Samsung bergantung pada harga memori 3D NAND dan DRAM, sedangkan Intel lebih fokus pada produk logika seperti CPU untuk klien dan pusat data. Bahkan saat ini, banyak produk Intel diproduksi oleh TSMC.
Hal unik dari TSMC adalah mereka tidak mengembangkan prosesor sendiri, melainkan memproduksi chip tercanggih untuk para pengembang “fabless” seperti AMD, Apple, Nvidia, Qualcomm, dan lainnya. Strategi ini terbukti ampuh, setidaknya untuk saat ini. Pertanyaannya, apakah Intel dan Samsung bisa merebut kembali posisinya nanti? Kemungkinan ini terbuka seiring pengembangan divisi Intel Foundry Services yang menargetkan untuk memproduksi chip menggunakan teknologi terdepan mereka, bersaing langsung dengan TSMC.
Sumber: Toms Hardware
Gambar: DepositPhotos