Merger XL Axiata & Smartfren Resmi Disetujui, Lahirkan XLSMART

Dimas Galih Windudjati

Industri telekomunikasi Indonesia mencatat babak baru dengan disetujuinya merger antara XL Axiata dan Smartfren. Pemegang saham dari PT XL Axiata Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk, dan PT Smart Telecom telah menyetujui penggabungan ketiga entitas ini dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang digelar terpisah pada hari ini. Hasilnya, perusahaan baru bernama XLSMART akan resmi beroperasi mulai 16 April 2025, menandai langkah besar dalam memperkuat konektivitas digital di Tanah Air.

Persetujuan ini tidak hanya datang dari pemegang saham, tetapi juga telah mendapat lampu hijau dari regulator. Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan memberikan restu, sementara Kementerian Komunikasi dan Digital menyatakan dukungan secara prinsip. Merger ini diproyeksikan menciptakan entitas telekomunikasi dengan nilai gabungan sebelum sinergi mencapai Rp104 triliun atau sekitar US$6,5 miliar. Dengan total pelanggan 94,5 juta, XLSMART akan menguasai pangsa pasar sebesar 25 persen.

Apa yang ditawarkan merger ini? Pendapatan proforma diperkirakan mencapai Rp45,8 triliun, dengan EBITDA Rp22,5 triliun. Sinergi sebelum pajak juga diproyeksikan menghasilkan nilai tambah US$300-400 juta per tahun. Konsumen dapat berharap pada layanan yang lebih baik, meskipun tiga merek—XL, Smartfren, dan Axis—akan tetap melayani pelanggan seperti biasa setelah penggabungan.

Kepemimpinan XLSMART juga telah ditetapkan. Rajeev Sethi akan menjabat sebagai Presiden Direktur sekaligus CEO, didampingi jajaran direksi seperti Antony Susilo sebagai CFO dan Shurish Subbramaniam sebagai CTO. Sementara itu, Dewan Komisaris akan dipimpin oleh Arsjad Rasjid sebagai Presiden Komisaris, dengan nama-nama seperti Vivek Sood dan Retno Lestari Priansari Marsudi turut mengisi posisi strategis. Susunan ini akan efektif berlaku pada tanggal resmi penggabungan.

Rajeev Sethi menyatakan optimisme atas langkah ini. Ia menyebut XLSMART akan menjadi perusahaan telekomunikasi yang lebih tangguh dan inovatif. “Kami akan menggabungkan kekuatan XL Axiata dan Smartfren untuk meningkatkan pengalaman pelanggan serta memperluas jaringan,” ujarnya. Pengalamannya memimpin transformasi di berbagai pasar menjadi modal besar untuk membawa XLSMART lebih berorientasi pada kebutuhan konsumen.

Dari sisi Axiata Group, Vivek Sood, Group CEO, menegaskan komitmen mereka dalam membangun infrastruktur digital kelas dunia. “XLSMART akan mempercepat konektivitas dan menetapkan standar baru dalam inovasi serta efisiensi,” katanya. Ia yakin penggabungan ini akan menyehatkan keuangan industri telekomunikasi sekaligus mendukung investasi besar pada teknologi digital.

Sementara itu, Franky Oesman Widjaja dari Sinar Mas menilai merger ini sebagai langkah penting untuk memajukan industri telekomunikasi Indonesia. “XLSMART akan memberikan solusi konektivitas yang lebih baik bagi konsumen dan pelaku usaha,” ungkapnya. Ia juga menyoroti potensi perusahaan baru ini dalam mendukung ekonomi digital nasional dengan jangkauan lebih luas dan layanan berkualitas.

Arsjad Rasjid, calon Presiden Komisaris XLSMART, menambahkan bahwa merger ini lebih dari sekadar konsolidasi bisnis. “Ini adalah strategi untuk membangun infrastruktur digital yang memperkuat posisi Indonesia di tingkat regional,” katanya. Dengan tata kelola yang solid, ia optimistis XLSMART dapat memimpin inovasi dan mendukung pertumbuhan jangka panjang.

Merger ini diharapkan membawa angin segar bagi pelanggan dan pemangku kepentingan. Dengan kekuatan gabungan, XLSMART siap memperluas akses digital, meningkatkan kualitas layanan, dan mendukung transformasi digital Indonesia. Langkah ini juga mencerminkan tren konsolidasi di industri telekomunikasi untuk menghadapi persaingan yang kian ketat.

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *