Garmin Global Running Day: Manfaat Berlari dan Dampaknya pada Kesehatan

Dimas Galih Windudjati

Garmin saat ini sedang merayakan Global Running Day dengan membagikan data empiris tentang manfaat berlari bagi kesehatan pikiran dan tubuh. Data ini diperoleh dari pengguna Garmin di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Data dari Garmin menunjukkan bahwa dengan melakukan olah raga lari, banyak manfaat yang bisa didapat. Yang pertama adalah Sleep Score dan Body Battery yang lebih tinggi. Pengguna Garmin yang berlari hingga 16 kilometer seminggu memiliki skor tidur rata-rata 72, sedangkan mereka yang berlari lebih dari 80 kilometer dalam satu minggu memiliki skor rata-rata lebih dari 75. Skor Body Battery mereka pun lebih tinggi, yaitu 73 untuk pelari 16 kilometer dan 83 untuk pelari 80 kilometer.

Garmin Global Running Day: Tren Lari di Indonesia

Selanjutnya adalah detak jantung istirahat (Resting Heart Rate (RHR)) dan tingkat stres lebih rendah. Pengguna yang berlari hingga 16 kilometer seminggu mencatat skor stres rata-rata 3 poin lebih rendah daripada mereka yang tidak berlari, sementara mereka yang berlari lebih dari 80 kilometer seminggu memiliki skor stres hampir 30 persen lebih rendah daripada non-pelari.

RHR merupakan indikator kesehatan jantung. Pelari umumnya memiliki RHR yang lebih rendah karena jantung yang lebih kuat. Alat wearable seperti smartwatch dan monitor detak jantung dapat membantu memantau RHR dan meningkatkan performa lari.

Data Garmin Connect juga menunjukkan peningkatan signifikan dalam aktivitas lari di Indonesia. Dibandingkan tahun sebelumnya, tercatat kenaikan 200% dalam aktivitas lari di Indonesia. Pada Bulan Mei 2024, tercatat lebih dari 80.000 pengguna Garmin mengaktifkan pelacakan lari, dua kali lipat dibandingkan Mei 2023.

Global Running Day: Jam Tangan Lari Garmin untuk Berbagai Kebutuhan

Garmin menawarkan berbagai jam tangan lari untuk memenuhi kebutuhan pelari dengan berbagai tingkatan, mulai dari pemula hingga profesional. Hal tersebut meliputi:

  • Forerunner 165: Cocok untuk pemula, dengan fitur GPS, laju, jarak, detak jantung, dan layar AMOLED yang terang.
  • Forerunner 265: Seri populer dengan metrik lanjutan seperti kesiapan pelatihan, latihan harian yang disarankan, dan status pelatihan.
  • Forerunner 965: Dirancang untuk pelari yang berdedikasi, dengan pemetaan bawaan, metrik performa premium, dan bezel titanium yang ringan.
  • fēnix 7 Pro: Menawarkan metrik pelatihan lanjutan seperti Hill Score, Endurance Score, PacePro, dan Training Readiness.
  • MARQ Athlete – Carbon Edition: Dilengkapi dengan fitur-fitur seperti Garmin Coach, Daily Suggested Workout, stamina real-time, dan race widget.
  • Venu 3 Series: Dilengkapi dengan Garmin Coach, wrist-based running power, running dynamics, dan banyak lagi.
  • vívoactive 5: Melacak statistik seperti VO2 max dan mencakup rencana pelatihan adaptif Garmin Coach.

Marrisa Widiyanti, seorang running enthusiast, memanfaatkan fitur canggih Forerunner 265 untuk memantau data detak jantung, pace, stamina, dan Body Battery. Ia juga menggunakan monitor detak jantung Garmin HRM-Fit untuk menjaga intensitas latihannya. “Saat berlari di treadmill, monitor detak jantung yang dipasangkan ke sports bra akan mengirimkan kecepatan lari dan jarak untuk dipantau secara real-time dan akan dikirim ke smartwatch Garmin yang kompatibel. Sekalipun Anda tidak memakai jam tangan, HRM ini mencatat langkah, kalori yang terbakar, menit intensitas, dan detak jantung sepanjang hari.”, ujarnya.

Share This Article
Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *