Desain AMD Strix Halo Bocor, Berikut Performa serta Spesifikasinya

Dimas Galih Windudjati

Advanced Micro Devices (AMD) bersiap meluncurkan prosesor mobile terbaru mereka, Strix Halo. Ini adalah peningkatan dari model sebelumnya, Hawk Point dan Phoenix. Strix Halo dibangun menggunakan arsitektur Zen 5 terbaru, yang mengandalkan desain chiplet, mirip dengan komputer desktop berperforma tinggi, namun dioptimalkan untuk perangkat mobile. Strix Halo dirancang untuk menyaingi performa kartu grafis (GPU) mandiri yang biasanya ditemukan pada perangkat besar dan kurang portabel.

Fitur signifikan dari Strix Halo adalah penggunaan satu atau dua Zen 5 core chiplet dies (CCDs) yang saling terhubung dengan System on a Chip (SoC) die berukuran besar. SoC ini mencakup integrated GPU (iGPU) yang ditingkatkan dan pengontrol memori LPDDR5X 256-bit canggih.

Pengaturan ini merupakan peningkatan dari prosesor AMD serupa seperti seri Fire Range, yang menggunakan pengaturan client I/O die berbeda. Prosesor Fire Range pada dasarnya adalah versi mobile dari prosesor desktop AMD Granite Ridge dan ditujukan untuk laptop berperforma tinggi.

iGPU di Strix Halo dibangun di atas arsitektur RDNA 3+ terbaru, yang mencakup 40 unit komputasi yang setara dengan 2.560 stream processor. Ia juga dilengkapi dengan 80 AI accelerator, 40 Ray accelerator untuk rendering grafis yang ditingkatkan, dan 160 unit pemetaan tekstur. GPU ini diperkirakan beroperasi pada kecepatan hingga 3.00 GHz. Selain itu, ia menggunakan interface memori 256-bit yang kompatibel dengan memori LPDDR5X-8533, memberikan bandwidth tinggi sekitar 500 GB/s, dan didukung oleh cache L4 32 MB.

Inovasi lain dari Strix Halo adalah keberadaan neural processing unit (NPU), mirip dengan yang ditemukan pada prosesor Strix Point. NPU ini, yang memanfaatkan arsitektur XDNA 2 AMD yang dikembangkan oleh tim Xilinx, dapat menghadirkan sekitar 45-50 AI TOPS (triliun operasi per detik), sehingga meningkatkan tugas yang membutuhkan kecerdasan buatan.

Strix Halo juga memiliki konfigurasi SoC I/O yang lebih ramping dibandingkan Fire Range, dengan fokus mendukung iGPU berukuran besar. Ini termasuk 12 jalur PCIe Gen 5 untuk menghubungkan perangkat eksternal, serta opsi konektivitas USB berkecepatan tinggi termasuk USB4 40 Gbps dan USB 3.2 Gen 2 20 Gbps.

Prosesor itu sendiri dapat menampung hingga 16 core Zen 5. Setiap core chiplet die menyediakan cache L3 32 MB, sehingga totalnya menjadi 64 MB jika menggunakan two CCDs. Jumlah cache ini membantu prosesor menangani lebih banyak data dengan cepat dan efisien, yang penting untuk permainan dan aplikasi profesional.

Dengan kemampuan iGPU yang kuat, Strix Halo diperkirakan memberikan performa yang setara dengan NVIDIA GeForce RTX 4060M dan RTX 4070M. Ini menyoroti potensinya untuk menghadirkan performa grafis yang powerful dalam kemasan mobile yang ringkas, menjadikannya pilihan ideal bagi pengguna yang membutuhkan performa tinggi tanpa mengorbankan portabilitas.

Secara keseluruhan, kehadiran Strix Halo menjadi perkembangan menarik di ranah prosesor mobile. Ia memadukan performa grafis yang gahar dengan fleksibilitas perangkat mobile yang ringkas dan portabel. Strix Halo siap menjadi pesaing kuat di pasar, khususnya melawan kompetitor papan atas seperti seri M3 Apple, dan menjanjikan untuk mendorong batasan kemampuan perangkat komputasi ultraportable.

Sumber: Guru3D, ChipHell

Share This Article
Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *