Tim peneliti dari Tiongkok berhasil menunjukkan kemampuan chip industri murah Nvidia Jetson TX2i dalam meningkatkan daya senjata hipersonik. Chip ini diklaim sanggup mendukung kecepatan jelajah di atas Mach 7, menurut laporan South China Morning Post melalui Tomshardware.
Daya tarik utama Nvidia Jetson TX2i terletak pada harganya yang terjangkau dan bebas dari batasan ekspor Amerika Serikat. Keunggulan ini berpotensi mendorong kemajuan teknologi militer Tiongkok.
Semula, Jetson TX2i dirancang untuk penggunaan aplikasi industri. Namun, tim peneliti berhasil memodifikasinya untuk berfungsi pada pesawat hipersonik bernapas udara. Kemampuan chip ini dalam memproses model dinamika fluida komputasional yang rumit menjadi daya tarik utama. Dengan Nvidia Jetson TX2i, perhitungan krusial yang biasanya memakan waktu detik bisa dipangkas menjadi hanya 25 milidetik.
Secara ekonomi, penggunaan modul Jetson TX2i mengurangi biaya litbang teknologi hipersonik secara signifikan. Dengan performa puncak 1.26 FP16 TFLOPS pada daya 20W, chip NVidia Jetson TX2i menawarkan kekuatan komputasi tinggi namun hemat biaya dibanding chip AI Nvidia yang lebih mahal.
Penelitian ini juga menyoroti penggunaan komputasi gabungan CPU dan GPU. Arsitektur baru ini menjadi solusi inovatif untuk mengatasi tantangan simulasi aliran hipersonik yang bersifat berurutan. Solusi ini penting karena memungkinkan penanganan perhitungan rumit secara lebih efisien, sesuai kebutuhan aplikasi berat tersebut.
Peningkatan performa komputasi ini menjadi kunci bagi ‘optimalisasi waktu nyata’ berbagai sistem dalam pesawat, seperti suplai bahan bakar dan diagnosis kerusakan pada mesin scramjet. Kemampuan tersebut dirinci dalam studi bersama oleh Institut Penelitian Mesin Penggerak Beijing dan Universitas Teknologi Dalian, yang diterbitkan di jurnal ilmiah Tiongkok, Propulsion Technology.
Meski penelitian menggunakan chip NVidia Jetson TX2i yang merupakan buatan Amerika Serikat, tim peneliti mengakui bahwa chip buatan Tiongkok juga berpotensi memenuhi kebutuhan militer. Hal ini mengindikasikan kemungkinan peralihan Tiongkok ke arah kemandirian teknologi militer yang kritis. Kemajuan ini menjadi bukti nyata kepentingan strategis integrasi solusi komputasi canggih, yang mampu menantang sistem pertahanan konvensional pada persenjataan modern.
NVidia Jetson sendiri menggunakan SoC NVidia Tegra X2, dimana memakai prosesor Dual-core Denver 2 64-bit CPU dan quad-core ARM A57 Complex. GPU-nya memakai NVIDIA Pascal dengan 256 CUDA cores. RAM yang digunakan berkapasitas 8 GB LPDDR4.