Umur MIUI memang sudah diujung tanduk dan bakal digantikan sebentar lagi. Selama ini, beredar rumor yang mengatakan bahwa pengganti MIUI nantinya akan bernama MiOS. Namun, penamaan ini bisa berujung ke meja hijau karena mirip dengan sistem operasi Apple, yaitu iOS.
Ternyata, Lei Jun sebagai CEO dari Xiaomi mengumumkan sebuah sistem operasi baru pada akun Weibo-nya. Beliau menuliskan “Hari ini, bagi Xiaomi, adalah momen bersejarah. Sistem operasi baru Xiaomi, Xiaomi Surging OS (Xiaomi HyperOS), versi resminya telah dikemas. Seri Xiaomi Mi 14, ponsel pertama dengan sistem baru, telah dikirim ke pabrik dan produksi telah resmi dimulai. Mulai saat ini, #Xiaomi The Paper# secara bertahap akan mengambil alih MIUI” (diterjemahkan dari bahasa Tiongkok).
Sayangnya, belum ada kejelasan apakah Xiaomi masih akan bertahan dengan menggunakan sistem operasi Android atau benar-benar pindah ke sistem operasi baru. Namun, Lei Jun mengatakan mengenai Xiaomi The Paper. Kemungkinan besar, ini merupakan sebuah kode kepada para penggunanya bahwa nantinya HyperOS bakal lebih ringan dari MIUI.
Lei Jun juga masih belum memberikan informasi lebih jelas apakah perangkat yang bakal mendapatkan HyperOS nantinya hanya yang beredar di Tiongkok saja atau secara global. Setidaknya, Lei Jun meminta beberapa follower Twitter-nya untuk menunggu.
Today marks a historic moment. After years of collective work, our new operating system, #XiaomiHyperOS, is set to make its official debut on #Xiaomi14Series. pic.twitter.com/bNJqIyD8y0
— Lei Jun (@leijun) October 17, 2023
Seperti yang sudah kita ketahui, cukup banyak pengguna smartphone Xiaomi yang mengeluhkan kemampuan dari MIUI. Hal tersebut mulai dari cukup banyaknya RAM yang diambil oleh antar muka yang satu ini hingga sesuatu yang sangat dibenci para penggunanya, yaitu iklan.
Untuk iklan sendiri, saat Alvin Tse masih menjabat sebagai Country Manager Xiaomi Indonesia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan sebuah tip dari para penggunanya karena harga yang ditawarkan adalah “yang sebenarnya”. Jika memang tidak mau memberikan tip, pengguna bisa mematikan fitur tersebut dari masing-masing aplikasi yang menampilkan iklan.
Semoga saja, Xiaomi berhasil membuat sistem operasinya ringan seperti para pesaingnya. Tentu saja, penambahan memori virtual saja tidak cukup untuk mendongkrak kinerjanya.