Quick Review Redmi 15C: Budget dengan Baterai Jumbo

Dimas Galih Windudjati

Xiaomi kembali menghadirkan smartphone terjangkau melalui seri Redmi yang sudah dikenal luas. Redmi 15C hadir sebagai penerus tradisi Xiaomi dalam menawarkan perangkat dengan harga kompetitif namun tetap mumpuni untuk kebutuhan sehari-hari. Diluncurkan pada Agustus 2025, smartphone ini menargetkan pengguna yang mencari keseimbangan antara harga, performa, dan daya tahan. Tentunya, perangkat ini merupakan penerus dari Redmi 14C.

Salah satu daya tarik utama Redmi 15C adalah baterainya yang besar, yakni 6000 mAh, yang menjanjikan penggunaan hingga dua hari dalam sekali pengisian. Ditambah lagi, smartphone ini membawa layar dengan refresh rate 120 Hz, sesuatu yang jarang ditemukan di kelas entry-level. Keberadaan sistem operasi terbaru juga menjadi nilai tambah yang patut diperhitungkan.

Mengandalkan chipset MediaTek Helio G81 Ultra, Redmi 15C dirancang untuk menangani tugas-tugas harian seperti browsing, media sosial, streaming, dan game ringan dengan lancar. Meskipun bukan untuk gaming berat, kombinasi SoC dan RAM yang tersedia diharapkan memberikan pengalaman yang mulus. Sayang memang, hal ini seperti tidak ditingkatkan dari generasi sebelumnya. Sistem operasi Android 15 yang dibalut antarmuka HyperOS 2.0 juga diharapkan meningkatkan efisiensi dan keamanan secara keseluruhan.

Unit yang saya dapatkan untuk review Redmi 15C kali ini memiliki spesifikasi sebagai berikut.

Spesifikasi Redmi 15C
SoC Mediatek Helio G81 Ultra
CPU 2×2.0 GHz Cortex-A75 + 6×1.8 GHz Cortex-A55
GPU Mali-G52 MC2
RAM 8 GB LPDDR4
Internal 256 GB eMMC 5.1
Layar 6,9 inci 1600 x 720 120 Hz IPS Gorilla Glass 3
Dimensi 171.6 x 79.5 x 8 mm
Bobot 205 gram
Baterai 6000 mAh 33 watt charger
Kamera 50 / 12 MP utama, 8 MP Selfie
OS Android 15 HyperOS 2

Desain

Redmi 15C tampil dengan desain yang cukup segar untuk kelas entry-level. Bagian belakangnya menggunakan material kaca yang memberikan tekstur lembut dan nyaman di tangan, sekaligus tahan terhadap sidik jari. Warna yang saya dapatkan memiliki nama Moonlight Blue. Xiaomi mengklaim bahwa hal ini menggambarkan serbuk magnetik warna silver dan biru yang berpadu dan menangkap keindahan sunyinya malam di lautan yang diterangi oleh sinar bulan.

Modul kamera belakang Redmi 15C dirancang dengan gaya minimalis namun modern. Terdapat dua lensa yang disusun vertikal dalam sebuah modul persegi dengan sudut membulat, memberikan kesan rapi. Modul ini sedikit menonjol, tapi tidak terlalu mengganggu saat diletakkan di permukaan datar, apalagi jika Anda menggunakan casing pelindung yang disertakan dalam paket penjualan.

Redmi 15C dilengkapi dengan layar IPS LCD berukuran 6.9 inci yang menawarkan resolusi HD+ (720 x 1600 piksel). Layar ini mendukung refresh rate hingga 120Hz, yang membuat navigasi dan scrolling menjadi sangat mulus. Untuk perlindungan, layar ini dilapisi oleh Corning Gorilla Glass 3, memberikan ketahanan yang baik terhadap goresan sehari-hari. Sensor sidik jari diposisikan di samping, terintegrasi dengan tombol power, memungkinkan pembukaan kunci yang cepat dan ergonomis dan memiliki fitur keamanan lainnya seperti AI face unlock.

Redmi 15C memiliki tombol volume dan power di sisi kanan, sementara slot SIM dan microSD ada di sisi kiri. Di bagian bawah, Anda akan menemukan port USB Type-C, speaker mono, dan jack audio 3,5 mm yang masih dipertahankan untuk penggemar earphone kabel. Sayangnya, tidak ada port inframerah, yang mungkin mengecewakan beberapa pengguna.

Redmi 15C menjalankan sistem operasi Android 15 yang dibalut antarmuka kustom Xiaomi, yaitu HyperOS 2.0. HyperOS 2.0 menjanjikan tampilan visual yang lebih baik, peningkatan performa gaming, keamanan yang lebih kuat, dan navigasi yang lebih lancar. Namun, sepertinya Xiaomi harus meningkatkan lagi performa antarmuka mereka karena perangkat ini cukup lag saat digunakan untuk bernavigasi.

Kamera

Kamera utama pada perangkat ini memiliki sensor beresolusi 50 megapiksel dengan aperture f/1.8, yang diklaim menggunakan sensor Samsung S5KJNS dengan ukuran 1/3.06 inci. Kamera utama ini didukung oleh fitur seperti Phase Detection Auto Focus (PDAF) dan HDR. Selain itu, terdapat kamera kedua beresolusi QVGA (0.08MP) yang kemungkinan berfungsi sebagai depth sensor untuk efek bokeh. Di bagian depan, terdapat kamera selfie 8 megapiksel dengan aperture f/2.0 untuk foto potret dan panggilan video

Foto-foto yang diambil dalam cahaya terang umumnya jernih dan penuh detail.  Namun, kinerja kamera ponsel ini mengalami penurunan yang cukup signifikan ketika berada dalam kondisi minim cahaya. Foto yang diambil di malam hari atau di dalam ruangan dengan pencahayaan redup cenderung memiliki noise yang tinggi, dinamika warna yang kurang akurat, dan hilangnya detail pada area gelap. Dan mode malam yang ada tidak terlalu membantu.

Review Kinerja Redmi 15C

Redmi 15C menggunakan chipset lawas MediaTek Helio G81 Ultra, sebuah prosesor octa-core yang masih diproduksi dengan proses 12nm, yang juga digunakan oleh generasi sebelumnya, Redmi 14C. Hal tersebut dipadukan dengan RAM 8 GB dengan tambahan memory extension hingga 8 GB dan penyimpanan internal 256 GB eMMC 5.1 yang bisa diperluas hingga 1 TB via microSD. Entah mengapa pada pengujian kali ini, Redmi 15C terasa lebih kurang gesit dibandingkan Redmi 14C. Kecurigaan saya ada pada pemakaian Android 15 non Go atau penggunaan HyperOS 2 yang sepertinya belum optimized.

Walaupun terasa sedikit kurang bertenaga, namun Redmi 15C mampu menangani aplikasi seperti WhatsApp, Instagram, dan YouTube dengan cukup baik. Smartphone ini juga belum bisa memainkan semua game dengan minimal 30 fps. Misalkan saja Genshin Impact yang walaupun menggunakan setting lowest, hanya mendapatkan rata-rata 22 fps. Sedangkan Honor of Kings dengan setting yang sama masih bisa mendapatkan hingga 51 fps.

Berikut adalah hasil benchmark untuk Redmi 15C

Baterai 6000 mAh adalah salah satu keunggulan utama Redmi 15C. Dalam pengujian dengan PCMark, smartphone ini mampu bertahan hingga 18 jam 32 menit. Pengisian daya 33W memungkinkan baterai terisi dari 0 hingga 100% dalam waktu sekitar 90 menit, yang cukup cepat untuk kelasnya. Fitur reverse charging 10W juga hadir, memungkinkan pengguna mengisi daya perangkat lain dalam keadaan darurat.

Kesimpulan

Redmi 15C berhasil memposisikan dirinya sebagai smartphone anggaran yang sangat praktis, terutama bagi pengguna yang mengutamakan masa pakai baterai yang sangat panjang. Dengan baterai 6000mAh, smartphone ini bisa bertahan selama 2 hari tanpa perlu diisi ulang, sebuah keuntungan besar bagi siapa pun yang sering bepergian atau bekerja di luar ruangan. Dukungan pengisian cepat 33W juga menambah nilai, memastikan bahwa ketika baterai habis, pengisian kembali bisa dilakukan dengan lebih cepat.

Sayangnya, pada saat pengujian sering kali ditemukan lag yang bahkan tidak saya temukan pada saat melakukan review Redmi 14C terdahulu. Hal tersebut seperti membuka aplikasi yang membutuhkan loading lebih lama, navigasi yang terkesan telat, hingga pengambilan foto yang kurang gegas. Kamera, meski bagus di siang hari, masih terbatas kemampuannya di malam hari.

Xiaomi menjual Redmi 15C dengan konfigurasi 8/256 GB pada harga Rp1.799.000. Secara keseluruhan, Redmi 15C adalah pilihan yang cukup baik bagi konsumen yang mencari smartphone hemat biaya dan hemat baterai untuk penggunaan sehari-hari, meskipun harus mengorbankan beberapa aspek premium. Hal tersebut seperti para pelajar, pekerja, serta pengemudi ojek online yang butuh daya tahan baterai lebih lama. Namun bagi Anda yang sudah memiliki Redmi 14C, perlu mempertimbangkan apakah perlu upgrade ke 15C atau tidak.

Pros

  • Kapasitas baterai 6000mAh yang membuatnya tahan 2 harian
  • Harga yang cukup terjangkau
  • Pengisian 33 watt yang cukup bagus di kelasnya
  • Hasil kamera saat siang hari cukup bagus

Cons

  • Lag
  • Performa cukup terbatas untuk bermain game
  • Hasil kamera low light kurang bagus
Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *