Quick Review Motorola Edge 60 Fusion, Paduan Lytia 700c dan Dimensity 7400

Dimas Galih Windudjati

Motorola Edge 60 Fusion yang di-review kali ini adalah smartphone mid-range terbaru dari Motorola yang diluncurkan pada April 2025, menjadi penerus dari Edge 50 Fusion. Smartphone ini dirancang untuk menawarkan kombinasi antara desain premium dan performa yang solid, dengan harga yang kompetitif. Dengan adanya peningkatan seperti layar yang lebih cerah, ketahanan yang lebih baik, dan fitur AI yang lebih canggih, Edge 60 Fusion berusaha untuk menarik perhatian pengguna yang menginginkan pengalaman premium tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.

Salah satu daya tarik utama dari Edge 60 Fusion adalah desainnya yang elegan dan modern. Dengan layar quad-curve yang melengkung di semua sisi. Fitur lain yang menarik perhatian adalah kehadiran Moto AI, yang membuat Edge 60 Fusion menjadi smartphone Motorola pertama yang mengintegrasikan AI langsung dari pabrik. Fitur-fitur seperti “Catch Me Up” untuk ringkasan notifikasi, “Remember This” untuk menyimpan informasi penting, dan “Magic Canvas” untuk AI art generator menambah nilai tambah bagi pengguna yang mencari pengalaman yang lebih cerdas.

Unit yang saya dapatkan untuk review Motorola Moto Edge 60 Fusion kali ini memiliki spesifikasi sebagai berikut.

Spesifikasi Motorola Edge 60 Fusion
SoC Mediatek Dimensity 7400
CPU 4×2.6 GHz Cortex-A78 + 4×2.0 GHz Cortex-A55
GPU Mali-G615 MC2
RAM 12 GB LPDDR4x
Internal 256 GB UFS 2.2
Layar 6,67 inci 2712 x 1220 120 Hz P-OLED Gorilla Glass 7i
Dimensi 161 x 73 x 8.25 mm
Bobot 180 gram
Baterai 5500 mAh 68 watt charger TurboPower
Kamera 50 MP / 12,5 MP utama, 13 MP Ultrawide, 32 MP Selfie
OS Android 15 Hello UI

Sekilas Desain Motorola Edge 60 Fusion

Motorola Edge 60 Fusion memiliki desain yang cukup premium untuk kelasnya. Smartphone ini memiliki dimensi 161,2 x 73,08 x 8,25 mm dan berat 180 gram, membuatnya terasa tipis dan ringan di tangan. Bagian belakangnya dilapisi dengan vegan leather yang tidak hanya memberikan tampilan premium tetapi juga tekstur yang nyaman dan anti-selip. Warna yang saya dapatkan memiliki nama Brilliant Blue, dengan Amazonite yang menawarkan nada hijau kebiruan yang cerah.

Kamera belakang Edge 60 Fusion ditempatkan dalam modul persegi panjang yang menyatu dengan panel belakang. Modul ini mencakup kamera utama 50MP dengan optical image stabilization (OIS), lensa ultrawide 13MP, dan sensor tambahan untuk mendeteksi cahaya ambient dan flicker. LED flash terletak di samping modul kamera.

Review Motorola Edge 60 Fusion, tombol

Layarnya memiliki ukuran 6,67 inci berpanel pOLED dan menggunakan resolusi 2712 x 1220 piksel serta refresh rate 120Hz. Layar ini juga melengkung di semua sisi, dengan lekukan yang lebih agresif di sisi kiri dan kanan serta lebih lembut di bagian atas dan bawah. Kecerahan layar mencapai 1500 nits untuk High Brightness Mode (HBM) dan 4500 nits untuk kecerahan puncak. Selain itu, layar ini dilindungi oleh Gorilla Glass Victus 7i, yang menawarkan perlindungan dari goresan dan benturan.

Di bagian bawah, terdapat port USB-C untuk pengisian daya dan transfer data, slot SIM dan microSD hybrid, microphone, serta grille speaker. Di sisi kanan, terdapat tombol power dan volume rocker. Smartphone ini juga dilengkapi dengan pemindai sidik jari di bawah layar, serta pengenalan wajah 2D yang cepat namun kurang aman dibandingkan opsi biometrik lainnya.

Smartphone ini memiliki sertifikasi IP68 dan IP69 untuk ketahanan terhadap debu dan air, serta memenuhi standar MIL-STD-810H untuk ketahanan terhadap benturan dan kondisi ekstrem. Dengan kombinasi Gorilla Glass Victus 7i di bagian depan dan bingkai polycarbonate, Edge 60 Fusion diklaim bisa bertahan dalam kondisi yang sulit.

Kamera Lytia 700C

Motorola cukup bangga memperkenalkan penggunaan Sony Lytia 700C pada smartphone yang satu ini. Untuk kamera ultrawide, Motorola menggunakan resolusi 13MP dari GalaxyCore GC13A2. Untuk kamera depannya memiliki resolusi 32MP dengan GalaxyCore GC32E1. Motorola mengklaim bahwa perangkat ini dihasilkan berkat kerjasamanya dengan Pantone. Hal tersebut akan membuat warna yang tertangkap akan mirip dengan aslinya, bahkan hingga warna kulit manusia.

Kameranya sendiri menawarkan 2 mode, yaitu Natural dan Enhanced. Namun sepertinya saya tidak bisa menemukan perbedaan antara kedua mode tersebut. Selain itu, mode 50 MP ditemukan beberapa kasus oversharpening sehingga saya tidak terlalu merekomendasikan mode ini.

Walaupun begitu, jangan salah. Smartphone ini mampu menghasilkan gambar yang bagus di setiap pengambilan fotonya. Saya menyukai warna dengan kontras yang tinggi serta ketajaman yang baik, dan detail yang oke. Hal ini membuatnya bisa diandalkan untuk kebutuhan pencetakan foto.

Motorola mampu mereplikasi kontras dan detail yang baik pada kamera ultrawide-nya. Dan hal ini juga terjadi pada kamera depannya.

Review Kinerja Motorola Edge 60 Fusion

Oleh karena ditujukan untuk pasar mainstream, Motorola menggunakan Mediatek Dimensity 7400 untuk region Indonesia. Hal ini membedakannya dengan region global yang masih menggunakan 7300. Perangkat ini masih bisa menjalankan berbagai aplikasi dan game yang ada di platform Android. Namun, saat bermain Delta Force Mobile, saya cukup pusing karena tidak bisa mendapatkan lebih dari 60 fps.

Saya juga telah menjalankan benchmark untuk perangkat yang satu ini. Berikut adalah hasihnya

Perangkat ini memang cukup kencang, namun bukan lah yang paling kencang di kelasnya. Terus terang, selama memakai beberapa hari, perangkat ini tidak terasa lag sama sekali. Bahkan saya tidak merasakan adanya panas atau throttling yang terjadi.

Walaupun review cepat, namun perangkat ini juga pernah saya uji ketahanan baterainya dengan memakai loop video. Hasilnya, smartphone ini bisa bertahan sekitar 19 jam 59 menit hingga mati total. Untuk mengisi ulang, smartphone ini bisa penuh dari kosong selama sekitar 53 menit saja dengan memakai TurboPower 68 watt.

Kesimpulan

Motorola Edge 60 Fusion adalah smartphone mid-range yang berhasil menyeimbangkan antara desain premium dan fitur canggih. Dengan desain yang elegan, layar yang cerah dan responsif, serta baterai yang tahan lama, smartphone ini menawarkan pengalaman yang menyenangkan bagi pengguna yang menginginkan sesuatu yang lebih dari sekadar fungsionalitas dasar. Fitur-fitur AI seperti Moto AI menambah nilai tambah, memberikan kemampuan cerdas yang jarang ditemukan di kelas harganya. Kamera 50MP menghasilkan foto yang baik di siang hari, dan ketahanan IP68/IP69 serta Gorilla Glass Victus 7i menjadikannya pilihan yang tahan banting.

Performa Edge 60 Fusion, meskipun cukup baik, tidak sebanding dengan beberapa pesaingnya di kelas yang sama, terutama dalam hal grafis dan multitasking intensif. Absennya pengisian nirkabel mungkin menjadi kekurangan bagi pengguna yang terbiasa dengan fitur tersebut. Kamera juga tidak menawarkan inovasi yang signifikan dibandingkan kompetitor, meskipun hasilnya tetap memuaskan untuk penggunaan sehari-hari.

Perangkat yang satu ini bisa dimiliki dengan harga Rp5.699.000 yang hanya memiliki 1 varian saja. Secara keseluruhan, Edge 60 Fusion adalah pilihan yang cukup bagi siapa saja yang mencari smartphone dengan desain menarik, baterai yang awet, dan fitur-fitur canggih. Namun, jika performa mentereng atau kamera kelas atas adalah prioritas utama Anda, masih ada pilihan lain yang lebih sesuai.

Pros

  • Desain premium dengan bahan vegan leather dan layar quad-curve yang elegan.
  • Layar pOLED 120Hz yang cerah dan responsif dengan kecerahan puncak 4500 nits.
  • Baterai tahan lama dengan kapasitas besar dan pengisian cepat 68W.
  • Fitur AI canggih seperti Moto AI yang menambah nilai tambah.
  • Ketahanan yang baik dengan sertifikasi IP68/IP69 dan Gorilla Glass Victus 7i.

Cons

  • Performa tidak sebanding dengan beberapa pesaing di kelas yang sama.
  • Tidak mendukung pengisian nirkabel.
  • Kamera bagus tetapi tidak menonjol dibandingkan kompetitor.
  • Panas saat menggunakan kamera
Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *