Perusahaan raksasa teknologi, Intel, baru-baru ini memaparkan penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam mendesain chip terbaru mereka. Teknologi ini diyakini akan berperan penting dalam pengembangan CPU berperforma tinggi di masa mendatang.
Intel mengklaim bahwa alat berbasis AI untuk optimalisasi tata letak SoC (System-on-Chip) mampu memangkas waktu pengerjaan secara drastis. Proses yang sebelumnya memakan waktu enam minggu kini bisa dirampungkan hanya dalam “menit”.
Setelah sukses diterapkan pada penempatan sensor termal pada chip Meteor Lake, Intel berencana untuk memperluas penggunaan AI ke berbagai aspek penting lainnya. Beberapa di antaranya adalah optimalisasi I/O berkecepatan tinggi, efisiensi daya, pemilihan sampel produk, dan keseluruhan perencanaan tata letak chip. Tentunya, teknologi AI ini akan diintegrasikan ke dalam chip Arrow Lake, Lunar Lake, dan produk klien mendatang lainnya.
Menurut Intel, AI terbukti sangat efektif dalam mengoptimalkan manajemen panas pada chip. Mungkin inilah area pertama yang dianggap cocok untuk diuji coba teknologi AI. Selain itu, optimalisasi termal juga berpotensi memberikan peningkatan performa yang signifikan.
Intel membedakan pendekatan mereka dengan menyebutnya sebagai “Augmented Intelligence” alih-alih “Artificial Intelligence”. Menurut mereka, Augmented Intelligence adalah bagian dari AI yang berfokus pada kolaborasi manusia dan mesin. Hal ini seolah ingin menegaskan bahwa peran insinyur tidak akan tergantikan oleh AI dalam waktu dekat.
Mark Gallina, kepala teknisi senior di Intel’s Client Computing Group (CCG), menjelaskan bagaimana AI berperan dalam mendesain chip laptop Meteor Lake. Para insinyur biasanya perlu “menganalisis secara presisi beban kerja kompleks yang melibatkan inti CPU, input/output (I/O), dan fungsi sistem lainnya untuk menentukan lokasi titik panas secara akurat”. Kerumitan ini ditambah lagi dengan penempatan sensor, sehingga keseluruhan proses desain dan revisi bisa memakan waktu “beberapa minggu” bagi seorang insinyur berpengalaman. Dengan kecanggihannya, AI besutan Intel mampu memproses ribuan variabel dan menghasilkan beberapa rekomendasi desain ideal hanya dalam hitungan menit.
Keberhasilan penerapan AI pada chip Meteor Lake mendorong CCG untuk menggunakan teknologi ini pada lini yang lebih luas. Saat ini, Intel tengah mengembangkan alat berbasis AI untuk analisis integritas sinyal yang cepat dan akurat untuk I/O berkecepatan tinggi. Teknologi ini diklaim mampu meningkatkan efisiensi I/O hingga 60% dan mengurangi jumlah pengujian sampel hingga 40%. Selain itu, Intel juga memiliki alat AI interaktif yang membantu para insinyur dalam mengambil keputusan terkait pertimbangan desain CPU.
Penggunaan AI untuk optimalisasi desain chip bukanlah hal baru. Pesaing utama Intel, AMD, juga berencana untuk memperluas penggunaan AI dalam proses desain chip mereka. Pada tahun 2023, tercatat lebih dari 200 desain chip yang berhasil dibuat dan dirutekan menggunakan perangkat lunak EDA (Electronic Design Automation) berbasis AI dari Synopsys DSO.ai.
Bahkan penggemar elektronik pemula pun kini dapat memanfaatkan AI untuk membantu desain chip. Tahun lalu, bahkan diadakan kompetisi yang menawarkan kesempatan produksi gratis bagi para pemenang yang memanfaatkan AI dalam desain chip mereka.
Sumber: Tomshardware